Friday, August 31, 2007

Pendidikan Bela Negara Akan Dihidupkan Kembali

Pertahanan Nonmiliter


Jakarta, Kompas - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menyatakan, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Departemen Pertahanan merancang satu bentuk program forum kesadaran kebangsaan dan bela negara yang akan ditujukan terutama bagi kalangan anak muda.

Sebagai langkah awal, Departemen Pertahanan (Dephan) membangun kerja sama dengan sejumlah instansi terkait, seperti pemerintah daerah, mulai dari provinsi sampai kelurahan. Selain itu, juga melibatkan pihak TNI dengan komando teritorialnya, kalangan akademisi, departemen terkait lain, seperti Departemen Pendidikan Nasional, dan masyarakat adat setempat.

Hal itu disampaikan Juwono, Kamis (30/8), seusai menggelar konferensi jarak jauh dengan Gubernur dan para bupati/wali kota se-Kalimantan Tengah.

"Jadi, yang dikembangkan itu bentuknya forum kesadaran bela negara di setiap provinsi. Semua itu terkait bentuk pertahanan nirmiliter, yang lebih terkait dengan pertahanan dalam bentuk nilai-nilai," ujar Juwono.

Juwono mengaku, tidak tertutup kemungkinan pengajaran kebangsaan dan bela negara itu nantinya bisa dilakukan mulai dari tingkat perguruan tinggi hingga sekolah dasar dan menengah, seperti program penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4).

Akan tetapi, pihak Dephan hingga saat ini masih terus mengkaji hal itu sambil menunggu draf Rancangan Undang-Undang tentang Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung selesai dibahas dan disahkan.

Sekretaris Jenderal Dephan Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, forum kesadaran kebangsaan dan bela negara yang digagas dan dijalankan saat ini dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan dukungan TNI.

"Jadi, kami tidak membangun struktur sendiri, melainkan memanfaatkan yang sudah ada di pemerintahan-pemerintahan daerah. Dengan begitu, forum ini juga tidak punya otoritas," katanya.

Menurut Sjafrie, saat ini program forum kesadaran kebangsaan dan bela negara itu sudah mulai berjalan di beberapa daerah, seperti Papua, Aceh, dan Kalimantan Tengah. Rencananya, RUU terkait hal itu selesai dibahas tahun 2008-2009. (DWA)

Indonesia ramaikan perbatasan

Pemerintah Indonesia tidak akan akan menyelesaikan konflik perbatasan dengan menambah personel keamanan.

Menurut Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, pemerintah tidak memiliki kemampuan memekarkan komando daerah militer yang sekarang ada, untuk mengamankan daerah perbatasan.

Pemerintah, kata Menhan, bertekad meramaikan daerah perbatasan agar negara tetangga tidak mengakunya sebagai wilayah, seperti yang terjadi pada sejumlah batas luar Indonesia terdahulu.

Isu batas wilayah Indonesia-Malaysia kembali menghangat sejak Juli lalu.

Sejumlah media memberitakan, patok-patok yang ditanam untuk memisahkan wilayah dua negara bergeser akibat kegiatan pencurian kayu di hutan Lasantuyan, Kalimantan Timur.

Akibat pergeseran itu, diduga terjadi perubahan garis batas sepanjang 300 kilometer wilayah Indonesia, masuk ke Malaysia.

TNI merespon peristiwa ini, dengan mengirim pasukan dan membangun pos perbatasan dititik yang dipersoalkan.

Hidupkan ekonomi

Namun menurut Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, penyelesaian dengan memperbesar pasukan di pertahanan atau menambah Kodam baru di wilayah perbatasan seperti ini, sulit dilakukan.

Cara terbaik melindungi wilayah perbatasan, tambah Menhan, adalah dengan menghidupkan perekonomian diwilayah itu.

Namun Juwono tidak menjelaskan kapan dan bagaimana rencana itu akan diwujudkan.

Cara semacam ini pernah diterapkan Malaysia, dan terbukti berhasil saat memperebutkan Pulau Sipadan dan Ligitan yang sebelumnya diakui Indonesia sebagai wilayahnya.

Menurut Mahkamah Internasional, klaim Malaysia lebih dapat diterima karena Malaysia telah membangun sebagian daerah di dua pulau tersebut.

Indonesia-Malaysia kini juga masih menunggu penyelesaian atas konflik perbatasan di Blok Ambalat.

Selain dengan Malaysia, Indonesia juga berbatasan wilayah dengan 12 negara lain di darat dan laut.

Sumber

Berita terkait lainnya :
Dephan Ajukan Rp.450 Milyar Untuk Perbatasan
Danrem 172/PWY Bertemu Pimpinan Satuan TNI di Perbatasan RI
Batas Negara : Ada Kekuatan Luar Klaim Teritorial RI

Thursday, August 30, 2007

TNI AL Gandeng Swasta Kembangkan Kapal Patroli

Surabaya, TNI AL menggandeng perusahaan swasta untuk penelitian dan pengembangan rekayasa mesin kapal patroli cepat, serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan pembangunan fasilitas galangan untuk pembangunan kapal patroli.

Kesepakatan kerjasama itu ditandatangani oleh Kasal Laksamana TNI Slamet Soebijanto dengan Direktur PT Lundin Industry Invest, Lizza Lundin di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Rabu.

Penandatanganan kerjasama itu tergolong istimewa karena selain pejabat teras TNI AL dan para asisten Kasal juga disaksikan oleh mantan Kasal Laksamana (Pur) M Arifin.

Kasal mengemukakan, kesepakatan itu merupakan momentum penting dalam upaya memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki kedua pihak guna meningkatkan kemampuan, kekuatan dan kesiapan alat utama sistem senjata secara maksimal dari produksi dalam negeri.

"Salah satu pembangunan kapal patroli yang akan dilaksanakan adalah kapal cepat Trimaran jenis X3K. Kapal X3K Trimaran itu memiliki panjang 40 meter, lebar 15 meter dan bobot 150 ton dengan kecepatan antara 30 hingga 40 knot," katanya.

Seusai menandatangani piagam kesepakatan, Kasal yang didampingi Laksamana (Pur) M Arifin dan pejabat lainnya meninjau flat yang selesai dibangun di kompleks Mako Koarmatim dan telah diserahkan ke Koarmatim untuk ditempati prajurit.

Flat yang dibangun lengkap dengan isinya itu diperuntukkan sebagai tempat tinggal ABK kapal perang di jajaran Koarmatim. Mereka juga meninjau flat tersebut beserta fasilitas lainnya, seperti rumah ibadah masjid yang tengah dibangun.

Sumber : Antara

Catatan Moderator :
Sebelumnya Wakil Komandan Lantamal III Kolonel (Mar) Wingky SW juga pernah meluncurkan kapal patroli cepat (PC-40) pada Juni 2007 lalu. Kapal dibuat oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal (Fasharkan) Jakarta. Namun gak jelas kelanjutannya, terlebih penandatanganan MoA nya dihadiri hampir semua pejabat teras TNI-AL.

Sedikit yg gw tahu dari PT.Lundin ini, perusahaan ini sebelumnya bergerak di manufactur perlengkapan kapal. Tampaknya kerjasama dengan TNI-AL ini merupakan terobosan mereka sebagai pemain baru bidang pembuatan kapal patroli.

Nih alamatnya :
LUNDIN INDUSTRY INVEST
Jl. S. Parman no.1 Banyuwangi, Desa Alas Malang, Kec. Singjuruh. JAWA TIMUR
Telp : 62-333-633 422, 633 423 Fax : 62-333-633 104
www.ethnixteak.com / www.northseaboats.com
CEO : John Lundin, Mr.

Dephan Desak Dana 'Retrofit' 4 Hercules Segera Dicairkan



Malang - Departemen Pertahanan mendesak Departemen Keuangan untuk segera mencairkan dana bagi "retrofit" atau peningkatan kemampuan empat pesawat Hercules TNI AU yang seharusnya sudah berjalan bulan ini.

"Keputusan secara teknis sudah selesai sejak 7 bulan lalu, tetapi sekarang masih macet di Departemen Keuangan," kata Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono usai meninjau kesiapan Markas Divisi-2/Kostrad dan Pangkalan Udara Abdulrahmansaleh (ABD) di Malang, Rabu.

Ia mengatakan pihaknya memahami prioritas pemerintah untuk memfokuskan alokasi anggaran yang lebih besar bagi pemulihan ekonomi dan kesejahteraaan rakyat.

Namun, tambah dia, kebutuhan untuk kesiapan pesawat angkut seperti C130 Hercules juga mendesak untuk dilakukan mengingat dalam 5 - 10 tahun ke depan, pesawat tersebut sangat diperlukan baik untuk operasi militer maupun operasi militer selain perang.

"Karena itu, kami tetap mendesak agar segera menyelesaikan anggaran yang digunakan untuk program tersebut," kata Dephan.

sementara itu, Kepala Dinas Aero Angkatan Udara Marsekal Pertama Sunaryo HW mengatakan seharusnya program retrofit empat pesawat Hercules yang menelan anggaran sebesar 51 juta dolar Amerika sudah harus dimulai Agustus 2007.

"Namun dengan belum adanya keputusan dari Depkeu, kemungkinan besar program tersebut akan tertunda," ujarnya.

Sunaryo menambahkan program retrofit tersebut masuk dalam kredit ekspor (KE) 2004 -2009 yang dialokasikan bagi TNI AU.

Retrofit empat pesawat Hercules tersebut menggunakan KE 2004 senilai 45 juta dolar Amerika dan KE 2006 senilai 6 juta dolar Amerika

Sebelumnya pada 21 Februari 2007, Sunaryo mengatakan, "retrovit" empat pesawat C-130 Hercules itu akan dilakukan bersama pihak Singapore Technical Industry (STI) sebagai bengkel "retrovit" pesawat angkut tersebut.

Ia menjelaskan, dua unit C-130 Hercules pertama akan di-"retrovit" di Singapura, sekaligus mengirimkan teknisi TNI AU untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemeliharaan dan perbaikan pesawat Hercules.

Peningkatan kemampuan pesawat Hercules TNI AU yang dilakukan di Singapura mencakup perbaikan airframe (badan pesawat), modifikasi avionik dan modifikasi mesin.

"Retrovit dua pesawat Hercules terakhir akan dilakukan di Depo Pemeliharaan 30 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh yang mencakup peningkatan kemampuan mesin dari T56-7 ke T56-15 atau ditingkatkan dari tipe B ke tipe H," kata Sunaryo.

Sementara itu, peningkatan kemampuan yang dilakukan di Depo Pemelihartaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, mencakup perbaikan badan pesawat dan modifikasi avionik.

"Peningkatan kemampuan dua Hercules di Depo 10 dan 30 sudah dilakukan sepenuhnya oleh teknisi-teknisi TNI AU yang sebelumnya dikirim ke Singapura," katanya.

Sementara itu, Kepala Staf AU Marsekal Herman Prayitno mengatakan, "Retrovit" pesawat C-130 Hercules itu merupakan program prioritas TNI AU pada tahun anggaran 2007.

Program prioritas tahun anggaran 2007 TNI AU lainnya, tambah KSAU, adalah penambahan enam pesawat tempur Sukhoi beserta persenjataannya, pesawat maritim Patrol Air Craft, serta pembangunan tiga unit radar pertahanan udara untuk wilayah timur Indonesia.

"Kita juga akan melakukan penambahan helikopter NAS 332 Super Puma serta pengadaan pesawat latih KT-1B," kata KSAU.

Sumber : Antara

Alutsista TNI Kadaluarsa



MALANG (SINDO) – Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono menyatakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI saat ini sudah dalam kondisi kadaluarsa.

Menhan mengaku, kondisi ini disebabkan keterbatasan alokasi anggaran yang dimiliki Departemen Pertahanan (Dephan). Terutama untuk penyediaan dan perawatan alutsista yang dimiliki tiga matra TNI, yakni darat, laut, dan udara.

“Bahkan ada senjata yang usianya sama dengan saya,yakni 65 tahun, dan semuanya masih digunakan” tegas Juwono saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Divisi Infanteri (Divif) II Kostrad dan Lanud Abdulrachman Saleh, Malang,kemarin. Meski demikian, Juwono menandaskan, dengan segela keterbatasan itu, Dephan akan tetap berusaha melakukan peningkatan kuantitas, kualitas, dan kemampuan TNI. Salah satunya dengan efisiensi anggaran.

Dengan demikian, ujar dia, para prajurit TNI tetap memiliki kesiapan tempur yang tinggi. Sedangkan efisiensi dalam alutsista, menurut Menhan, bisa dilakukan dengan membuat perencanaan pengembangan alutsista ke depan.“ Dengan menetapkan skala prioritas yang sangat penting untuk jangka waktu 10 tahun mendatang,” paparnya.

Salah satu prioritas yang harus dilaksanakan, ungkap dia, adalah pengadaan suku cadang alutsista yang ada. Khusus masalah pesawat, Juwono mengaku, prioritas Dephan masih pada pengadaan pesawat jenis angkut, seperti Hercules. Menurut dia, pesawat angkut masih menjadi kebutuhan utama untuk menjalankan tugas militer dan non militer.

Menhan mengaku, pihaknya akan mendesak Departemen Keuangan (Depkeu) untuk segera menyetujui anggaran yang akan digunakan untuk retrofit empat pesawat Hercules yang telah direncanakan sejak 2006. Meski demikian, Juwono mengatakan, pesawat tempur juga akan menjadi prioritas kedua pengadaan alutsista.Hal ini perlu dilakukan, karena kondisi pesawat tempur yang ada masih kurang memadai.

“Seperti jenis OV-10 F Bronco yang ada di Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh, kondisinya sudah sangat tua dan harus diganti. Jika tidak, akan beresiko tinggi,” tegasnya. Selain melakukan perbaikan alutsista secara bertahap, Dephan juga juga akan mulai memperhatikan kesejahteraan prajurit.

Antara lain, dalam bentuk penambahan uang lauk pauk (ULP) prajurit dan pemberian uang kehormatan untuk para veteran. ULP ini akan diberikan awal 2008. “Besaranya mencapai Rp35 ribu per prajurit,” jelasnya.Sedangkan untuk uang kehormatan veteran, Juwono mengaku nilainya mencapai Rp1,4 triliun.

Sementara itu,KSAU Marsekal TNI Herman Prayitno menegaskan, selain akan dilakukan retrofit terhadap empat pesawat Hercules, saat ini TNI AU juga mendapatkan bantuan suku cadang dari RAF Australia. Direktur Peralatan TNI AD Brigjen TNI Abdul Rachman yang turut serta dalam sidak menyatakan, saat ini alutsista TNI AD perlu ditingkatkan.Terutama jenis persenjataan berat. (yuswantoro)

Wednesday, August 29, 2007

Heli TNI AD untuk Pulang Kampung Ditelusuri


Denpasar-RoL-- Kodam IX/Udayana masih menelusuri latar belakang keberadaan pesawat helikopter milik TNI AD yang sempat mendarat di persawahan Subak Delod, Desa Pemaron, Buleleng, wilayah utara Bali, Selasa (28/8).

"Kami masih mencari tahu, apakah benar oleh pilotnya digunakan untuk tujuan pulang kampung atau mengalami kerusakan dan mendarat darurat di persawahan itu," kata Kapendam IX/Udayana, Letkol CAJ Ida Bagus Gaga Ardhana, kepada ANTARA di Denpasar, Rabu.

Ia mengaku masih kesulitan mendapatkan informasi yang benar mengenai latar belakang pendaratan pesawat helikopter yang dikabarkan diterbangkan pilot Mayor Penerbang Anak Agung Romi Satriadi, dari Skuadron 11/Serbu TNI AD.

Menurut informasi di lapangan, Mayor (Pnb) AA Romi Satriadi setelah mendaratkan pesawatnya sekitar pukul 11.00 Wita, segera pulang kampung ke Desa Tukad Munggu, Buleleng, sekitar empat kilometer dari lokasi pendaratan.

Sementara di lokasi pendaratan pesawat yang dijaga dua orang mekaniknya dan sempat menghebohkan warga sekitar Pemaron, banyak yang menduga kalau "besi terbang" itu mengalami kerusakan atau gangguan mesin sehingga harus mendarat darurat.

Kapendam menyatakan, berdasarkan aturan bahwa setiap penggunaan kendaraan TNI, baik kendaraan darat maupun jenis pesawat terbang, harus berdasarkan surat perintah (Sprint) dari komandan kesatuan yang berwenang.

"Oleh karena itu kalau benar helikopter itu digunakan untuk tujuan pulang kampung, jelas merupakan pelanggaran berat. Kalau sampai terjadi kecelakaan misalnya, bagaimana...," ucapnya seraya meminta kabar hasil penelusuran lebih lanjut. antara/abi

Eight Russian peacekeepers arrested in Georgia Tuesday released

MOSCOW, August 29 (RIA Novosti) - Eight Russian peacekeepers, arrested in Georgia after their truck collided with a passenger mini-bus on Tuesday afternoon, were released and have returned to base, the Russian Defense Ministry said.

The servicemen were arrested in western Georgia's Zugdidi District, near the border with the breakaway province of Abkhazia. No one was injured in the collision.

"All the Russian peacekeepers, including the driver, were released along with their vehicle at 2 a.m. Moscow time [11:00 GMT Monday] and have returned to their base in Sukhumi," said Colonel Vyacheslav Sedov, the head of the ministry's press service.

Russian peacekeepers have been stationed in secessionist Abkhazia since a bloody conflict after the collapse of the Soviet Union. The peacekeepers' continued presence in the province has been a cause of tension between Russia and Georgia, which accuses Moscow of backing the separatists.

Russia will use Gabala radar - Space Forces representative

MOSCOW, August 28 (RIA Novosti) - Russia's Space Forces will not give up using the Gabala radar in Azerbaijan, the forces' spokesman said, commenting on media reports that Russia could soon abandon the site.

"The activity of the Space Forces is aimed at all radars eventually being on Russian territory. But we do not intend to give up the agreement on the use of the Gabala ahead of time," Alexei Zolotukhin said.

He added that Russia and Azerbaijan concluded a lease agreement that expires in 2012, but that it could be prolonged.

Russia has said it is ready to upgrade its early-warning radar in Gabala, which was proposed as an alternative to U.S. anti-missile plans, but Washington has called the facility obsolete.

The U.S. has said it wants to place a radar and a host of interceptor missiles in Poland and the Czech Republic to fend off what Washington sees as an impending missile threat from Iran and North Korea. However, Russia regards the plan as a threat to its national security.

India Tawarkan Kontrak Jet Tempur $10 Miliar Pada Boeing dan Lockheed

Washington (ANTARA News) - Pemerintah India Selasa mengundang enam industri penerbangan, termasuk Boeing Co. dan Lockheed Martin Corp, untuk menawarkan kontrak pesawat tempur senilai 10 miliar dolar.

Di antara jenis pesawat pilihan yang punya daya saing tinggi itu termasuk MIG-35 Rusia, JAS-39 Swedia, Dassault Rafale Perancis, F-16 Lockheed, F/A-18 Boeing dan Eurofighter Typhoon yang diprodukss konsorsium perusahaan Inggris, Jerman, Italia dan Spanyol.

Setiap penawaran dijadwalkan pada 3 Maret dan belum ada tanggal yang telah ditetapkan untuk memperoleh kontrak, di mana diharapkan dapat mengirim 126 pesawat.

Pemerintah India mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi setiap penawaran untuk mencoba apakah pesawat tersebut memenuhi persyaratan Air Force-nya.

Sebanyak 18 pesawat pertama akan dibuat di luar India, sementara sisanya yang 108 pesawat lagi akan dibuat di India berdasarkan perjanjian lisensi teknologi, demikian menurut pemerintah India.

Departemen Luar Negeri India mengantisipasi bahwa pesawat-pesawat itu akan dibuat selama tujuh tahun. Namun, belum ada jadwal penagiriman yang telah ditetapkan.

Saab AB dari Swedia, yang membuat jet Gripen jenis JAS-39 mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "Kami melihat proses persaingan dan percaya bahwa Gripen akan memenuhi atau mengungguli setiap persyaratan operasional yang diajukan oleh Indian Air Force."

Pesawat Gripen digunakan oleh Swedia, Hungaria dan Republik Chehnya. Selain itu Afrika Selatan juga memesan pesawat jenis tersebut.

Bethesda, Lockheed yang berbasis MD, Selasa, memuji jenis F-16 sebagai pesawat yang 'multi-peran maju' yang digunakan secara internasional.

Saat ini F-16 dioperasikan oleh 24 negara termasuk 10 negara anggota NATO.

Pada Mei, Lockheed menerima persetujuan Kongres untuk penjualan enam pesawat jenis C-130Js kepada India senilai lebih dari satu miliar dolar. Kesepakatan itu diharapkan dicapai pada akhir tahun ini.

Boeing yang berbasis di Chicago itu mengatakan bahwa pihaknya bermaksud untuk memenuhi permintaan pemerintah India untuk penawaran dan akan menyampaikan proposal yang akan memperkokoh Indian Air Force.

India saat ini menerbangkan pesawat MiG buatan Rusia, Jaguar buatan Inggris dan Mirage buatan Perancis, demikian laporan AP. (*)

Kamov Ka-50 Black Shark. The Best Single-seat Attack Helicopter

Nice clip from Kamov Ka-50, enjoy brow...





Jepang Selidiki Tersebarnya Dokumen Pertahanan Tercanggih



Dokumen Rahasia Bocor

Tokyo, Selasa - Aparat Jepang menggeledah rumah dan tempat kerja beberapa perwira Angkatan Laut serta memeriksa sebuah kapal perusak, Selasa (28/8). Hal itu dilakukan dalam rangka penyelidikan bocornya data-data rahasia sistem pertahanan peluru kendali canggih, Aegis, buatan Amerika Serikat.

Kebocoran itu menyangkut teknologi AS untuk sistem radar, Aegis. Radar tersebut sudah ada yang dipakai di sejumlah kapal perusak Jepang dan juga di kapal perang AS yang membawa rudal pencegat rudal. Sistem Aegis bisa meluncurkan lebih dari 10 rudal dalam sekali tembak.

Untuk pertama kali pada tahun 2007, Jepang telah memasang rudal canggih, Patriot, buatan AS. Jepang merencanakan untuk memperkenalkan rudal pencegat, SM-3, pada kapal perusak beberapa tahun ke depan, termasuk satu buah pada tahun ini.

Dokumen rahasia tentang sistem pertahanan itu bocor. Para pejabat Departemen Pertahanan menolak merinci tingkat kebocoran itu. "Informasi apa pun tak boleh bocor dari Departemen dan Gugus Tugas Pertahanan," demikian kata seorang pejabat.

Menteri Pertahanan Jepang Masahiko Komura memerintahkan penyelidikan menyeluruh. "Dengan mengetahui mengapa itu terjadi, kita harus mencegah insiden serupa itu terjadi lagi. Kami ingin menangani kasus ini dengan serius," kata Komura, Menteri Pertahanan yang baru ditunjuk, Senin.

AS, sekutu utama Jepang, telah mengkhawatirkan kebocoran itu, yang diduga melibatkan seorang perwira AL Jepang yang beristrikan perempuan China.

Ditangkap

Polisi menyerbu dan menggeledah rumah seorang tersangka letnan, yang diduga memiliki tanpa izin data-data rahasia mengenai sistem Aegis. Istri letnan AL itu telah ditangkap Januari 2007 dengan alasan pelanggaran visa.

Akan tetapi, sebuah laporan kemudian menyebutkan, kebocoran itu kemungkinan terjadi tanpa sengaja ketika perwira AL itu mengakses situs porno. Perwira tersebut tinggal di kota Yokosuka di Prefektur Kanagawa, dekat Tokyo.

Saat menggunakan komputer, diduga si perwira menemukan dokumen dan kemudian mengopinya. Diduga kuat, data-data itu sudah tersebar di kalangan siswa dan dosen di sebuah akademi pertahanan di kota Etajima, Jepang barat.

Data yang bocor itu termasuk "rahasia-rahasia khusus pertahanan" yang telah disiapkan untuk diajarkan pada kursus-kursus pelatihan para kadet yang akan menggunakan sistem pertahanan antirudal itu. Disebutkan, sistem itu bertujuan menghadapi kemungkinan serangan rudal dari Korea Utara.(REUTERS/AP/AFP/OKI)

Japan Maritime Self Defense Force (JMSDF, video clip AEGIS :

Dephan Alokasikan US$12 Juta Untuk Penambahan Radar



Departemen Pertahanan (Dephan) mengalokasikan dana sekitar 10 hingga 12 juta dolar AS untuk menambah radar terutama operasi di wilayah Indonesia Timur.

"Sementara ini, kami usahakan agar radar yang telah terpasang dapat ditingkatkan kapasitasnya. Saat ini radar yang beroperasi di wilayah Timur Indonesia hanya mampu beroperasi delapan jam," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono, di Jakarta, Selasa.

Ditemui usai menerima kunjungan Menhan Selandia Baru Phiil Goff, ia mengatakan rencana penambahan radar tersebut terus dibahas termasuk memetakan kembali kebutuhan radar yang diperlukan masing-masing angkatan darat, laut dan udara.

Indonesia kini tengah menjajaki radar dari tiga negara masing-masing Amerika Serikat (AS), Italia dan Prancis untuk memperkuat pertahanan udara nasional.

"Dari beberapa pilihan yang ditawarkan Mabes TNI Angkatan Udara, hanya tiga produsen dari AS, Italia dan Prancis yang layak untuk dikaji lebih lanjut," kata Dirjen Sarana Pertahanan (Ranahan) Departemen Pertahanan (Dephan) Marsekal Muda Slamet Prihantino ketika dikonfirmasi ANTARA.

Ia mengatakan, berdasarkan kajian yang telah dilakukan, tiga jenis radar yang dihasilkan tiga negara itu bisa diintegrasikan dengan sistem radar yang selama ini digunakan di Indonesia yakni jenis Thomson (Inggris) dan Plesey (Perancis).

"Itu persyaratan utama, jangan sampai kita beli radar baru tetapi tidak bisa diintegrasikan dengan sistem radar yang selama ini digunakan di Indonesia," kata Slamet.

Dari tiga produsen radar masing-masing Northrop Grumman (AS), Thales (Prancis) dan Italia hanya satu yang akan dibeli oleh Indonesia dan kini tengah dibahas di Dephan, tambah Slamet.

Sementara itu, Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Pangkosekhunas) IVB Biak Marsekal Pertama Djubaedi mengatakan, untuk mencakup seluruh wilayah timur Indonesia diperlukan sembilan radar mengingat sebagian besar di wilayah tersebut masih terdapat `trouble spot`.

Wilayah itu juga meliputi 12 pulau terdepan yang berbatasan dengan empat negara yakni Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Australia.

"Sampai saat ini, untuk wilayah timur Indonesia baru di-`cover` oleh satuan radar di Buraen (Nusa Tenggara Timur) dan Biak (Papua)," katanya.

Rencananya, tiga radar baru akan ditempatkan di Saumlaki (Maluku Tenggara), Timika dan Merauke (Papua).

Sumber: ANTARA

Catatan Moderator :
Waduh kok gw ngerasa bakalan kesandung lagi nih TNI...

Tuesday, August 28, 2007

Kotak Hitam AdamAir Diketemukan



Jakarta (ANTARA News) - Kotak hitam (black box) pesawat AdamAir yang jatuh dan hilang di perairan Majene, Sulawesi Barat, pada 1 Januari 2007 ditemukan.

"Ya benar, kemarin sore (27/8), ditemukan. Posisinya tetap di koordinat yang sama," kata sumber ANTARA di Jakarta, Selasa.

Penemuan dilakukan oleh tim pencari yang melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat dengan menggunakan kapal "OFFSHORE RESCUER ZONE` yang dimulai sejak 24 Agustus 2007.

Namun, sumber itu enggan merinci lebih jauh karena tidak mau mendahului keterangan Menteri Perhubungan Jusman Syafii dalam jumpa pers sekitar pukul 11.00 WIB hari ini (28/8) di Departemen Perhubungan.

Pesawat Boeing 737-400 Adam Air yang membawa 96 penumpang dan enam orang awaknya, jatuh dan hilang di perairan Majene, Provinsi Sulbar saat dalam penerbangan dari Surabaya menuju Manado, Sulawesi Utara 1 Januari 2007.

Setelah melalui pencarian intensif yang melibatkan sejumlah KRI dan kapal Marry Sears dari Amerika Serikat, akhirnya ditemukan posisi Black Box dan Flight Data Recorder serta Voice Data Recorder (FDR/VDR) pada kedalaman 1.800 meter dan 2.000 meter dengan posisi koordinat 03.41.0359 derajat Lintang Selatan, 118.08.8592 derajat Bujur Timur. (*)

Monday, August 27, 2007

Contracts signed at MAKS-2007 air show outside Moscow top $3 billion

ZHUKOVSKY (Moscow Region), August 26 (RIA Novosti) - The value of contracts signed at the MAKS-2007 international air show outside Moscow has exceeded $3 billion, the organizers said Sunday, citing preliminary results.

MAKS-2007 is an aviation exhibition held every two years in the town of Zhukovsky, which hosts a military airbase. The air show, which opened August 21 and is coming to a close August 26, has gathered over 540 Russian companies and 247 foreign firms from 39 countries this year, the organizers said.

The MAKS-2007 air show has attracted more than 600,000 visitors who have been able to see over 260 aircraft, most of them made domestically, and watch 35 types of planes to perform about 200 demonstration flights, the organizers said.

Russia's state-owned United Aircraft Corporation (UAC), which incorporates commercial and military aircraft makers, such as Sukhoi, Ilyushin, and Tupolev, as well as companies involved in distribution, including Aviaexport, signed contracts worth $1.5 billion at the MAKS-2007 air show, said Boris Alyoshin, the head of the Federal Agency for Industry.

Military-related contracts signed at the MAKS-2007 totaled $400 million, said Dmitry Shulepov, general director of Aviasalon company, which had organized the show.

Dephan Bangun Skuadron Baru



PAPUA(SINDO) – Pemerintah Indonesia melalui Departemen Pertahanan (Dephan) dalam waktu dekat akan membangun skuadron tempur di Biak,Papua. Pembangunan itu dijadwalkan sudah bisa berjalan pada tahun anggaran 2009, sambil menunggu kesiapan dan kesediaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), termasuk pesawat tempur.

”Ini memang sudah menjadi program pemerintah,dengan tujuan untuk meningkatkan pengamanan wilayah timur Indonesia,” tegas Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Daryatmo di sela kunjungan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II di Biak,Papua,kemarin.Menurut dia, skuadron ini akan melengkapi satu skuadron jet tempur Sukhoi secara bertahap. Rencananya, pemerintah akan mendatangkan enam Sukhoi dari Rusia pada 2008. Daryatmo mengatakan, bertambahnya alutsista TNI AU ini akan mendukung skuadron tempur di Biak dalam rangka pengamanan wilayah Indonesia yang rawan terhadap berbagai kegiatan ilegal.

Di sana kerap terjadi illegal logging, perompakan,dan gangguan pihak asing.Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, setelah 2009 diharapkan seluruh wilayah Indonesia dari Sabang hingga Merauke dapat dijaga dan diamankan secara menyeluruh oleh kekuatan udara. Tentang kesiapan radar di wilayah Timur Indonesia yang masih minim,Daryatmo mengatakan bahwa pihaknya tetap memprogramkan untuk melakukan penambahan. Salah satunya dengan pembangunan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) IV di Biak,Papua.Selain itu, TNI AU telah berencana untuk menambah radar di Saumlaki (Maluku Utara) dan Merauke (Papua).

”Saat ini,wilayah Timur Indonesia hanya di-cover oleh dua satuan radar, yakni di Biak (Papua) dan Buraen (Nusa Tenggara Timur),”paparnya. Dengan dibangunnya skuadron tempur dan penambahan radar, akan mampu memaksimalkan pengamanan wilayah udara di Koospau II dari Kalimantan Tengah hingga Papua yang sebagian berbatasan langsung dengan sejumlah negara, seperti Malaysia,Filipina,Papua Nugini, dan Australia. ”Selama ini, wilayah tersebut banyak yang kosong dan memudahkan pihak asing masuk,”jelasnya.

Asisten Operasi Kepala Staf Koopsau II Kolonel Zulhamsyi mengatakan, wilayah operasi Koopsau II meliputi pulau-pulau kecil tak berpenghuni dan berbatasan langsung dengan negara lain.Kondisi ini, ungkap dia, sangat berpotensi memunculkan gangguan keamanan. Kawasan ini juga merupakan tempat konsolidasi kelompokkelompok separatisme, serta penguasaan pihak asing untuk menjadikan pulau terluar sebagai tempat wisata. Sementara itu, Panglima Komando Sektor (Kosek) IV Marsekal Pertama TNI Djubaedi mengatakan,Kosekhanudnas IV memiliki tanggung jawab mengamankan dan mengawasi wilayah udara Indonesia bagian timur.

Dia mengaku,ketersediaan perlengkapan intai di Kosekhanudnas IVmasihterbatas,khususnya ketersediaan radar pemantau. Padahal,lingkup udara KosekhanudnasIVmembentang luas,mulai alur laut Kepulauan Indonesia (ALKI) III, Kupang sampai perbatasan Papua. ”Idealnya,wilayah timur memiliki sembilan radar. Hingga saat ini kami baru memiliki dua radar, yakni radar 242 TWR Tanjung Warari (Biak) dan radar 241 Beraen (Kupang),” ungkap Djubaedi. Dia mengatakan, Dephan akan membangun sembilan satuan radar di wilayah ini. Di antaranya akan ditempatkan di Kupang (NTT), Biak, Sorong, Timika,Jayapura,Merauke (Papua), Ambon (Maluku),Morotai, dan Saumelaki (Maluku Utara). Dengan dukungan kekuatan seperti ini, ujar dia, seluruh ruang udara yang menjadi tanggungan wilayah komandonya dapat terpenuhi secara optimal. Menurut Djubaedi, selama ini kedua radar yang tersedia itu bekerja bergantian selama 24 jam dengan jarak jangkau 240 mil (sekitar 450 km). Tugas utamanya, jelas dia, yakni pengamatan dan pengawasan kawasan timur Indonesia. (amril)

Saturday, August 25, 2007

'AS tewaskan' tentara Inggris

Tiga serdadu Inggris terbunuh di Afghanistan diduga setelah terkena bom yang dijatuhkan pesawat Amerika, kata Kementerian Pertahanan.

Kementerian Pertahanan mengatakan, ketiga serdadu itu sedang berpatroli di Provinsi Helmand, Afghanistan ketika mereka meminta bantuan angkatan udara Amerika untuk menggempur sejumlah pejuang Taliban.

Kementerian pertahanan mengatakan, salah satu pesawat Amerika menjatuhkan sebuah bom yang mereka yakini menewaskan ketiga tentara Inggris itu.

Dua tentara Inggris terluka dalam kejadian ini.

Menteri pertahanan Inggris Des Browne mengatakan, dia "sangat bersedih" atas kematian "ketiga pria pemberani yang terbunuh secara tragis dalam kejadian yang diyakini sebagai insiden friendly fire (tembakan kawan sendiri)".

Dia mengatakan, insiden ini "langka" dan akan akan diselidiki secara seksama.

Kerjasama Bidang Pertahanan Indonesia Dengan Inggris Diharapkan Lebih Realistis

Jakarta – DMC, Kerjasama bidang pertahanan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Inggris, diharapkan lebih realistis. Kedatangan Dave Morgan yang menjabat sebagai First Secretary Defence Cooperation Based At The British Commission In Brunai Darussalam ke Indonesia, dimaksudkan untuk menggali informasi lebih banyak lagi tentang kebutuhan dari ketiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Demikian dikatakan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan (Dirjen Strahan) Departemen Pertahanan RI, Mayjen TNI Dadi Susanto, Jum’at (24/8) usai mendampingi Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono menerima Dave Morgan yang menjabat sebagai First Secretary Defence Cooperation Based At The British Commission In Brunai Darussalam, di Kantor Dephan, Jakarta.

Saat menerima tamunya, Menhan Juwono juga didampingi Dirjen Ranahan Dephan Marsda TNI Slamet Prihatino, S.IP dan Karo Humas Setjen Dephan Brigjen TNI Edy Butar Butar S.IP. Sementara itu, Dave Morgan didampingi Dubes Inggris untuk Indonesia Charles Humfrey dan Athan Inggris di Jakarta Kolonel Sam Jarvis.

Dirjen Strahan Dephan mengatakan, bahwa pemerintah Inggris sangat mengharapkan memperoleh informasi lebih banyak lagi mengenai kebutuhan TNI baik dari aspek TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut dan TNI Angkatan Udara. Sehingga nantinya lanjut Dirjen Strahan, kerjasama dibidang pertahanan yang akan ditawarkan pemerintah Inggris kepada pemerintah Indonesia akan lebih tepat dan terarah.

Selain itu, menurut Dirjen Strahan, selama berada di Indonesia Dave Morgan juga akan melakukan beberapa kunjungan lainnya, yaitu kepada Menteri Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Panglima TNI. Kunjungan tersebut juga dimaksudkan supaya pemerintah Inggris, juga mendapatkan informasi yang lengkap dari aspek industri, kebutuhan militer dan keuangannya secara lebih mendetail.( BDI/HDY)

Catatan Moderator :
Gelagatnya Inggris ingin mencampuri anggaran militer Indonesia, khususnya dalam hal pembelian alutsista.
Layakkah menurut Anda....? sebuah negara sibuk mengurusi kebutuhan dan kemampuan negara lain dalam hal belanja militer, sampai-sampai harus mampir ke Menkeu dan Bappenas menanyakan kemampuan anggaran NKRI.

Lha.. saat Ops. militer menumpas GAM saja, TNI tidak boleh menggunakan pesawat (Hawk) dan tank (Scorpion) buatan Inggris, padahal jelas-jelas peralatan tersebut sudah kita beli.

Belum proses pembelian yang di mark-up, jelas-jelas mereka diam saja seperti kerbau dicokok hidungnya. (Suara Merdeka)

Harapan buat petinggi di Dephan... "jangan sampai mereka terjebak kelubang yang sama".

DEPHAN Harap Enam Sukhoi Russia Tiba Tahun 2008


The Su-27SKM is a second generation variant of the baseline Su-27S Flanker B, incorporating smart weapons interfaces for a wide range of air to air and air to surface munitions (KnAAPO photo)

Departemen Pertahanan (Dephan) mengharapkan enam pesawat jet temput Sukhoi baru yang Indonesia beli dari Rusia akan tiba pada tahun 2008.

"Kami mengharapkan keenam Sukhoi baru itu tiba pada 2008. Namun itu semua masih menunggu proses penganggaran," kata Sekjen Dephan, Letjen Sjafrie Sjamsoeddin, setelah menerima kunjungan Sekjen Dephan Jerman Peter Eikenboon, di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan pembelian enam pesawat jet tempur Rusia itu tertuang dalam Nota Kesepahaman antara Pemerintah Indonesia dan Rusia pada Selasa pekan ini (21/8).

Keenam pesawat Sukhoi tersebut dianggarkan melalui kredit ekspor 2005 senilai 335 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Jadi pengadaan enam pesawat Sukhoi tersebut tidak termasuk dalam alokasi kredit negara senilai satu miliar dolar AS yang ditawarkan Pemerintah Rusia," kata dia.

Sjafrie mengatakan enam pesawat Sukhoi itu akan melengkapi empat pesawat sejenis yang telah dimiliki Indonesia sebelumnya sehingga lengkap satu skuadron.

Sementara itu kredit negara Rusia senilai satu miliar dolar AS sebagian akan digunakan untuk pengadaan peralatan avionik serta persenjataan empat pesawat Sukhoi yang sudah ada.

Sumber: ANTARA

Friday, August 24, 2007

Latihan Bersama 18 Negara Pacific Air Rally 2007 Berakhir


Pesawat C-130 Hercules TNI AU saat melakukan teknik droping CDS di Detasemen TNI AU Gorda, Serang. Banten

Dispenau. Pacifick Air Rally (PAR) 2007 yang berlangsung selama lima hari berakhir, Jumat (24/8). Ditutup oleh Asisten Operasi Kasau Marsda TNI Edy Hardjoko didampingi Panglima US PACAF (Pacific Command Air Force) Major General Edward A Rice di Ardhya Loka Lanud Halim Perdanakusuma.

PAR merupakan program United State Air Force (USAF) bersama dengan negara-negara Asia Facifik dalam mendukung bantuan angkutan udara melalui penerjunan (Droping) barang maupun personel khususnya untuk membantu korban bencana alam yang lokasinya tidak dapat ditembus melalui jalan darat.

Tehnik droping yang digunakan dalam latihan ini adalah dengan cara CDS (Container Delivery System) yaitu dropping barang melalui udara yang beratnya antara 227 kg sampai 1.100 kg, dan Heavy Dropp yaitu droping barang melalui udara yang beratnya antara 1,2 ton sampai 19 ton.

FTX (Field Training Exercise) Droping barang dilaksanakan di Detasemen TNI AU Gorda Serang. Banten, melibatkan satu pesawat C-17 Globe Master dan dua C-130 Hercules dari USAF, satu C-130 TNI AU, satu C-130H Royal Malaysia Air Force serta satu AN-32 dari Bangladesh Air Force.

Selain FTX dilaksanakan pula CPX (Command Post Exercise) dengan materi dari tahapan Mission Analysis (analisa tugas), Developing Course of Action (pengembangan cara bertindak) dan Determining Course of Action (penentuan cara bertindak), yang diikuti oleh 18 negara yaitu Australia, Amerika, Philippina, PNG, Indonesia, Tonga, Singapura, Sri Langka, Vietnam, Malaysia, Madagaskar, Brunei, India, Nepal, Mongolia, Bangladesh, Cambodia dan Thailand.


Asops Kasau Marsda TNI Edi Hardjoko didampingi Panglima US PACAF Major general Edward A Rice saat memberikan sertifikat kepada peserta PAR 2007 dari Republik Tonga Air Force.

NATO Memberikan Akses Data Radar Kepada Georgia

BRUSSEL, 23 Agustus 2007 (RIA Novosti) - NATO mulai menyiapkan akses data sistem radar udara-nya kebeberapa negara anggota barunya, termasuk Georgia, demikian pernyataan jubir deputi NATO Carmen Romero di Georgia, Kamis (23/8).

Carmen Romero mengatakan, data radar yang bakal diterima Georgia akan membuat pertahanan udara Georgia lebih aman, agreement sistem data radar ini juga akan diterima anggota baru NATO lainnya seperti Albania, Austria, Macedonia, Finlandia dan Ukraina.

Hal ini dipercepat setelah ada insiden pelanggaran udara Georgia yang dilakukan Russia. PM Georgia sebelumnya telah mengirimkan surat protes kepada PM Russia Rabu (22/8) yang menyatakan keberatannya akan hal ini.

Georgia menuduh Russian Air Force telah melakukan pelanggaran udara fatal, karena telah meluncurkan missilnya saat diujicoba dari atas wilayah pedesaan Georgia pada 6 Agustus lalu. Namun Russia membantahnya.

State Credit Dari Rusia Lebih Efisien Dalam Mendukung Kebutuhan Alutsista TNI


Jakarta – DMC, Sekertaris Jenderal Departemen Pertahanan (Sekjen Dephan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin kepada pers, Kamis (23/8), di Kantor Dephan, mengatakan bahwa state credit telah diformulasikan Pemerintah Indonesia dalam alokasi kredit ekspor tahun 2005-2009 yaitu sebanyak US$ 3,7 Milyar. Jadi dengan US$ 3,7 milyar itu ada US$ 1 milyar yang dialokasikan dari dukungan state credit yang berasal dari Rusia, dan dari state credit ini, ada hal yang lebih efisien, baik waktunya, bunganya dan juga aturannya.

Menurut Sekjen Dephan, dari kunjungan kerjanya ke Rusia selama 5 hari, delegasi Indonesia yang dipimpinnya, telah melakukan pertemuan dengan pemerintah Rusia berkaitan dengan state credit yang diberikan pemerintah Rusia. Dalam pertemuan tersebut dilakukan pembahasan mengenai rencana dilakukannya suatu upaya yang diharapkan terdapatnya tata cara pembayaran yang lebih efisien dalam pelaksanaan state credit sebanyak US$ 1 Milyar.

Dijelaskan Sekjen, bahwa state credit sebanyak US $ 1 milyar untuk mendukung kebutuhan alutsista TNI. Dengan state credit senilai US$ 1 Milyar itu, lanjut Sekjen telah memformulasikan suatu rencana kebutuhan alutsista yang dibutuhkan TNI yaitu TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara.

Untuk kebutuhan TNI Angkatan Darat dialokasikan dalam bentuk pesawat helicopter angkut personel. Kemudian untuk TNI Angkatan Laut 2 unit kapal selam jenis kilo class dan 20 unit tank amphibi. Sedangkan untuk TNI Angkatan Udara, untuk persenjataan pesawat Sukhoi sebanyak 6 unit. “ Kemarin itu ditandatangani kontraknya antara Dirjen Ranahan Dephan atas nama Departemen Pertahanan dengan Dirjen Rosoboron Eksport atas nama Pemerintah Rusia”. Ujar Sekjen.

Hal lain yang juga dibahas dengan pemerintah Rusia adalah kerjasama teknik militer, yaitu peran dari masing-masing institusi didalam rangka mengefisienkan satu proses pengadaan peralatan militer yang berasal dari Rusia. Di Indonesia, lanjut Sekjen, sudah menganut kebijakan satu pintu yaitu Departemen Pertahanan. Artinya prosesnya adalah, masing-masing Angkatan melakukan observasi, kemudian menentukan sfesifikasi teknis kebutuhan alutsista yang diperlukan, selanjutnya mereka mengajukan kepada Departemen Pertahanan untuk diproses .

Menurut Sekjen Dephan kaitannya dengan state credit dari pemerintah Rusia ini, sudah diambil satu formula, bahwa TNI sudah mengajukan spesifikasi dan Departemen Pertahanan melakukan satu kegiatan koordinasi dan mengajukan penawaran kepada Rosoboron Eksport. “ Dari situlah kita bisa memperoleh suatu nilai harga yang nantinya itu di supervisi oleh Federal Service for Military Technical Cooperation (FSMTC) dari pihak pemerintah Rusia. Dengan demikian bahwa kedepan kebijakan alutsista ini akan lebih sederhana, lebih ramping dan lebih efisien dan ini akan kita exercise kan ke dalam pengadaan alutsista yang US$ 1 Milyar nantinya.” Tegas Sekjen. (HDY).

Catatan Moderator:
Setelah berita yang masih simpang siur beberapa hari kemarin, sepertinya sudah ada titik terang.
Berita yang dirilis dari DMC (Defence Media Center) milik Dephan RI ini menjelaskan bahwa alokasi kredit ekspor pembelian Alutsista RI sama seperti yang direncanakan April 2007 lalu yakni US$3,7 Milyar termasuk state credit dari Russia yang US$ 1 Milyar.
Alokasi Ekspor sebesar US$2,7 Milyar dianggarkan pemerintah RI untuk tahun 2005-2009.
Sedangkan state credit US$1 Milyar dari Russia akan dibayar dalam jangka waktu 15 tahun.

Kebayang gak bro sekalian..... kalau dana BLBI yang US$16 Milyar (144,8 Triltun) itu digabung, total hampir US$ 20 Milyar. Wuih... bisa buat 5 skadron Sukhoi, 2 lusin KILO, dsb.

Memang 'Setan' para koruptor yang bawa lari uang ke LN.

Sori yah bro kata2 gw agak kasar.

Phoenix International akan Angkat Kotak Hitam Adam Air

Makassar--RoL-- Phoenix International, perusahaan angkutan laut dari Amerika Serikat, memulai upaya pengangkatan kotak hitam (black box) pesawat AdamAir yang jatuh dan hilang bersama 96 penumpang dan enam awaknya di perairan Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada 1 Januari 2007.

Sebuah kapal milik Phoenix Underwater Engineering and Operational Solutions Worldwide berawak 16 orang, telah merapat di pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Kamis, untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Sulsel dan Sulbar terkait kegiatan itu.

Humas AdamAir Dankee Drajat yang dihubungi ANTARA melalui telepon selulernya mengatakan, kapal Phoenix itu akan melakukan penelitian ulang posisi kotak hitam tersebut sebelum memulai kegiatan pengangkatan.

Di Pelabuhan Makassar, kapal berwarna oranye dengan panjang sekitar 50-an meter itu terlihat membawa sebuah peralatan yang berukuran cukup besar berwarna putih dengan tulisan Phoenix Underwater Solutions Worldwide No.800-648-1451 dan No.800-648-8949 dan dilengkapi teknologi sonar untuk mendeteksi benda di dasar laut.

Kapal itu dilaporkan akan sandar di Pelabuhan Makassar hingga Jumat pagi untuk berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Kodam VII/Wirabuana, Lantamal VI Makassar, Lanud Hasanuddin, Polda Sulselbar dan Adpel Makassar.

Sebelumnya, sejumlah KRI milik TNI AL dan kapal Marry Sears dari Amerika Serikat pada Januari 2007 telah menemukan posisi black box dan Flight Data Recorder serta Voice Data Recorder (FDR/VDR) pesawat itu pada kedalaman 1.800 meter dan 2.000 meter pada koordinat 03.41.0359 Lintang Selatan, 118.08.8592 Bujur Timur di perairan Majene.
Namun black box dan FDR/VDR pesawat nahas yang dipiloti Revri A Widodo itu belum bisa diangkat karena membutuhkan teknologi yang tinggi dan biaya yang cukup mahal.

Wakil Dan Lantamal VI Makassar, Kol Uus Kustiwa yang dihubungi terpisah membenarkan bahwa pihaknya baru saja menerima kunjungan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi bersama dua staf KNKT dan seorang dari AdamAir untuk berkoordinasi mengenai hal itu.

Selain ke Lantamal, tim KNKT itu juga berkunjung ke Kodam VII/Wirabuana, Lanud Hasanuddin dan Polda Sulsel lalu menggelar rapat koordinasi di Kantor Adpel Makassar.
Uus belum bersedia merinci rencana pencarian dan pengangkatan black box pesawat tersebut, sementara Ketua KNKT Tatang Kurniadi yang dihubungi melalui telepon selulernya beberapa kali tidak mengangkat teleponnya.

Pesawat Boeing 737-400 Adam Air yang membawa 96 penumpang dan enam orang awak itu jatuh dan hilang di perairan Majene, Sulbar saat dalam penerbangan dari Surabaya menuju Manado, Sulawesi Utara pada 1 Januari 2007. Antara

Catatan Moderator :
Phoenix International, Inc. perusahaan asal AS yang dimiliki US Navy, bergerak dibidang penyedia jasa perawatan bagi US Navy, juga sebagai searcher dan recover peralatan dasar laut.
Perusahaan ini memiliki hampir semua sarana kerja yang dilakukan didasar laut, termasuk layanan teknikal engineer, equipment, material handling, ship/vessel repair juga operasi penyelamatan bawah laut.
Perusahaan ini juga sebagai kontraktor utama untuk mendukung dan maintenance penyelamatan bawah laut US Navy. Phoenix juga memiliki generasi terakhir SRDRS (Submarine Rescue and Diving Recompression System).

Menhan Austria: Rencana Perisai Anti Misil AS di Eropa Provokasi "Perang Dingin"

Menteri pertahanan Austria, Norbert Darabos menyebut rencana Amerika memasang perisai anti misil di Eropah Timur provokasi menghidupkan kembali perang dingin. Ia mengatakan kepada suratkabar Die Presse hari Kamis bahwa ia tidak melihat ada bahaya dari misil Iran.

Ia menambahkan Amerika harus mencari cara lain dalam menghadapi ancaman Iran. Sebagai jawaban Washington mendesak Austria melangkah ke luar dari pikiran perang dingin.

Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Amerika menganggap perang dingin sudah berlalu, dan kini menanggapi apa yang disebutnya suatu lingkungan strategis baru.

Amerika mengatakan, sistem pertahanan anti misil itu yang akan mencakup 10 penyergap misil di Polandia dan sistem radar di Republik Ceko menangkal kemungkinan ancaman dari negara-negara jahat seperti Iran.

Sumber

Thursday, August 23, 2007

RAF Menerima Typhoon Block 5



Satu unit pesawat Multi-Role Typhoon Block 5 telah diterima RAF minggu ini dari dua unit yang direncanakan pada pengiriman pertama dari pabrikan.

Pesawat yang kapabel untuk misi pertempuran udara dan pengeboman ini akan resmi beroperasi pada semester ke-dua 2008.

2 unit pesawat Typhoon Block 5 ini merupakan bagian pembelian RAF kepada Eurofighter, dari 55 unit pesawat yang dipesan.

Minggu ini Eurofighter telah menyiapkan 1 unit pesawat yang akan dikirim ke RAF dan Italian Air Force, Italia akan menggabungkan operasional pesawat ini dengan pesawat multi-role standard-nya (F-16).

Video Pilihan : MAKS 2007

MAKS 2007 August 21 Moscow 4 p.m.
Russia's largest international air show MAKS-2007...MAKS 2007 SU mig Ka-50 Black Shark Russia Tupolev Boeing Swifts Aerbus Russian Knights Sukhoi B52


MiG-29M with TVC on MAKS-2007
There is nothing what this doll cant do....Russian Military mig-29 OVT TVC Jet Fighter Air Airforce Aircraft


Russia Today preview on MAKS 2007


Training before MAKS 2007

Anggaran Pertahanan Naik Sedikit


Dalam RAPBN yang diumumkan pekan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan anggaran pertahanan meningkat sedikit dari Rp. 29,5 trilyun menjadi Rp. 33,7 trilyun.

Ini memang masih tetap merupakan anggaran pertahanan kecil di Asia Tenggara, tapi sudah sesuai dengan harapan khalayak ramai yang menginginkan supaya anggaran pendidikan lebih tinggi. Apa keistimewaan anggaran ini? Berikut penjelasan pakar militer Hariyono dari Universitas Negeri Malang.

Pemerintah hati-hati
Hariyono: Nah ini memang problem pak. Jadi ketika negara Indonesia pertahanannya relatif butuh kemampuan finansial yang kuat, anggarannya masih sangat terbatas. Dan ini yang sedang dihadapi oleh pemerintah Indonesia. Jadi dalam konteks yang sekarang ini, kasus Ambalat atau kasus ketegangan dengan Singapura, itu menggugah semangat tidak hanya TNI, tetapi orang Indonesia pada umumnya, sehingga sadar bahwa pertahanan itu menjadi penting.

Cuma juga di dalam negeri, itu tuntutan dari para pendidik untuk meminta anggaran pendidikan yang lebih dari biasanya yaitu sesuai konstitusi 20% juga sangat tinggi. Nah, ini yang rupanya membuat pemerintah bersikap hati-hati, di satu sisi memang meningkatkan daya bargaining dengan kekuatan luar negeri, di sisi lain, di internal mereka kesulitan anggaran. Dan pembelian beberapa peralatan militer dari Rusia saya pikir cukup cerdik, karena ya selama ini sangat tergantung dari Amerika bisa agak dikurangi.

Radio Nederland Wereldomroep [RNW]: Jadi memang pilihannya adalah apakah menaikkan anggaran pertahanan atau anggaran pendidikan. Tapi kalau menurut anda bagaimana langkah yang sudah ditempuh ini, sekarang akhirnya kan baik pendidikan maupun pertahanan ditingkatkan, dua-duanya, tapi peningkatannya tidak bisa banyak.

Turun terus
Hariyono: Pendidikan untuk jangka panjang itu memang sangat strategis. Tapi pada saat yang bersamaan, situasi politik di Indonesia, terutama sebagai negara kepulauan, itu membutuhkan pertahanan yang lebih bagus. Karena kita lihat semua bahwa anggaran pertahanan pada masa Orde Baru itu memang unik. Ketika presidennya seorang militer, anggaran militernya justru semakin turun menerus. Terus dulu waktu presidennya Soekarno anggaran militernya sangat tinggi. Sehingga wibawa TNI di kalangan negara-negara tetangga juga menurun.

Sekarang rupanya di kalangan internal TNI maupun di jajaran politisi, termasuk DPR, itu sepakat bahwa anggaran pertahanan dibutuhkan, karena walaupun TNI mungkin pada masa Orde Baru tidak menjalankan tugas dan perannya secara maksimal, tetapi sebagai kebutuhan negara TNI menjadi tulang punggung yang mencerminkan harga diri bangsa kita di dalam menghadapi tekanan-tekanan politik yang mengarah pada tekanan militer.

RNW: Yang menarik adalah tadi anda mengatakan bahwa dulu di zaman Bung Karno yang presiden sipil itu anggaran pertahananannya cukup tinggi, tapi sekarang di zaman SBY yang berlatarbelakang militer itu anggaran pertahanannya tidak setinggi dulu. Lalu apakah dengan demikian SBY menghadapi masalah dengan kalangan militer sendiri?

Jawaban menarik Hariyono bisa di dengar di Gema Warta pagi www.ranesi.nl.

Batalyon II Topol-M ICBM Mulai Bertugas Akhir Tahun Ini

Batalyon rudal ke-II, yang dilengkapi dengan rudal jelajah mutakhir Topol-M (SS-27) swagerak (road-mobile ICBM), akan ditempatkan digugus tempurnya sebelum akhir tahun ini, demikian dikatakan Komandan Russia's Strategic Missile Forces (SMF), Rabu (22/8).

Komandan SMF, Jend. Nikolai Solovtsov juga menambahkan, untuk pengembangan sistem silo-based Topol-M akan dipusatkan di wilayah Saratov dan road-mobile systems di wilayah Ivanovo (central Russia) keseluruhannya akan komplit pada 2010.

Sampai dengan Desember 2006, SMF mengoperasikan 44 silo-based dan 3 unit mobile missile systems.

Sang Komandan mengatakan Topol-M system akan dilengkapi dengan "multiple independently targetable re-entry vehicles (MIRV), dalam dua atau tiga tahun nanti sistem terbaru ini efektif akan ditambahkan sebagai penetrasi pertahanan rudal.

MAKS-2007 air show


The multi-role MiG29OVT and MiG-29K fighters.The MiG-29K fighter is a modernized version of the famous MiG-29 Fulcrum.


The Russkie Vityazi (Russian Knights) aerobatic team flying Su-27 Flankers.


The "Cobra" manoeuvre of the Su-27 Flanker.


The Strizhi (Swifts) and Russkie Vityazi (Russian Knights) aerobatic teams flying MiG-29 Fulcrums and Su-27 Flankers.


A Su-34 Fullback strike aircraft


The new S-400 Triumf (NATO codename SA-21 Growler) air defense missile system developed by the Almaz Central Design Bureau.


Pakistani military officers watch the newest Russian helicopter Mi-28 Havoc at the MAKS 2007 air show.


Russian President Vladimir Putin looks at a model of the Sukhoi SuperJet-100 passenger plane during an opening ceremony of the MAKS-2007 air show. The Russian plane maker Sukhoi will hold the first public demonstration of its SuperJet-100 passenger plane on September 26.

Foto-foto lainnya.

Iran Telah Kembangkan Bom Pintar

Teheran--RoL-- Iran telah mengembangkan "bom pintar" seberat 2.000 pon (900 Kg), kata pernyataan kementerian pertahanan seperti dikutip oleh media resmi Rabu, dalam pengumuman terakhir dari Teheran mengenai kemajuan soal perangkat keras militer.

Bom kendali itu, yang diberi nama Qased (Messenger), dikembangkan oleh para sepesialis di kementerian itu dan sekarang telah dapat operasional, kata kantor berita IRNA, yang menambahkan bahwa bom itu dapat dijatuhkan dari jet F-4 dan F-5.

Iran masih menggunakan pesawat, seperti F-5, yang dipasok oleh AS pada pemerintah bekas shah Iran, yang adalah sekutu dekat AS. Mohammad Reza Shah dijatuhkan dalam revolusi Islam 1979, setelah mana Washington memutuskan hubungan dengan Teheran.

Kedua negara itu terlibat dalam konflik yang makin dalam mengenai program nuklir Iran, yang Barat duga ditujukan untuk membuat bom atom, tuduhan yang Iran bantah.

Iran sering mengatakan telah membuat senjata baru dan menatar senjata tapi jarang memberikan rincian yang cukup bagi pengamat untuk menentukan kemampuan senjata itu.

Meskipun banyak dari persenjataan Iran yang telah ketinggalan zaman, pengamat mengatakan Iran telah menjadi pandai untuk memodifikasi senjata itu.

Menteri Pertahanan Mostafa Mohammad Najjar mengatakan tahun lalu, Iran telah mendesain bom Qased tapi belum mengujinya. Ia mengatakan hanya sejumlah negara terbatas yang memiliki teknologi "senjata kendali dan pintar".

AS mengatakan akan lebih menyukai penyelesaian diplomatik atas perselisihan nuklir (nya dengan Iran), tapi tidak mengesampingkan aksi militer. Iran telah mengancam untuk memukul kembali kepentingan regional AS jika diserang.ANTARA/Reuters
yto

Kredit Ekspor Genapi Satu Skadron

Jakarta, Kompas - Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengemukakan, TNI Angkatan Udara akan genap memiliki satu skuadron jet tempur Shukoi buatan Rusia pada tahun 2008.

Selain dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, penggenapan satu skuadron Sukhoi TNI AU juga dilakukan dengan mekanisme kredit ekspor.

"Semoga, satu skuadron Shukoi yang berjumlah 16 unit genap kita miliki tahun 2008," ujar Djoko sebelum rapat pemerintah dengan pimpinan DPR di Istana Negara, Rabu (22/8).

Enam jet tempur Sukhoi yang akan dibeli adalah tiga jenis SU-27 SKM dan tiga jenis SU-30 MK2. Dengan tambahan tersebut, TNI AU memiliki 10 jet tempur Sukhoi. Empat jet tempur Sukhoi yang belum dilengkapi persenjataan dibeli tahun 2003.

Pembelian enam jet tempur Sukhoi merupakan bagian dari komitmen perjanjian kerja sama yang ditandatangani Presiden Yudhoyono dan Presiden Vladimir Putin, 1 Desember 2006, di mana Rusia memberikan pinjaman 1 miliar dollar AS bagi pengadaan persenjataan Indonesia untuk masa 2007-2010.

Selain membeli enam Sukhoi, Departemen Pertahanan juga akan menggunakan pinjaman Rusia itu untuk pengadaan 10 helikopter MI-17-V5 dan lima helikopter MI-35P beserta persenjataannya untuk TNI AD, dua kapal selam Kelas Kilo, dan 20 kendaraan infanteri tempur BMP-3F untuk TNI AL, serta enam paket peralatan avionik dan persenjataan Sukhoi TNI AU. (INU)

Helikopter AS Jatuh, 14 Tewas



Presiden George W Bush Merasa Frustrasi

Baghdad, Rabu - Sebuah pesawat helikopter militer Amerika Serikat jenis UH-60 Black Hawk jatuh di Irak bagian utara, Rabu (22/8). Sebanyak 14 tentara AS yang berada di dalam pesawat naas itu tewas. Peristiwa ini semakin meningkatkan rasa frustrasi di kalangan pejabat pemerintahan AS.

Ini adalah kecelakaan terburuk yang dialami tentara AS di Irak sejak Januari 2005. Pada tahun itu, sebuah pesawat AS lainnya jatuh di Irak bagian barat dan menewaskan 31 tentara AS.

Pihak militer AS menegaskan bahwa helikopter tersebut jatuh bukan karena tertembak peluru musuh, melainkan karena mengalami kerusakan mekanik. Investigasi lebih mendalam atas penyebab kecelakaan itu segera dilakukan.

UH-60 Black Hawk naas itu merupakan salah satu pesawat yang dilibatkan dalam operasi malam di Irak. Empat kru dan 10 penumpang yang tewas dalam kecelakaan itu sedang ditugaskan dalam operasi "Task Force Lightning". Sejauh ini pihak militer AS belum menyebutkan identitas para korban.

Dengan tewasnya 14 tentara ini maka jumlah tentara AS yang tewas di Irak sejak Maret 2003 mencapai 3.721 orang.

Frustrasi

Di hari yang sama, serangan bom truk menghancurkan sebuah kantor polisi di kota Baiji, sekitar 200 kilometer dari utara Baghdad. Akibat serangan itu, sedikitnya 20 orang tewas dan 50 orang luka-luka. Dokter Saad Jasim dari Rumah Sakit Umum Baiji mengatakan, korban tewas terdiri dari warga sipil dan polisi.

Serangan bom seperti ini semakin sering terjadi di Irak akhir-akhir ini. Pekan lalu, serangan bom truk menewaskan 500 orang.

Situasi keamanan yang semakin kacau balau di Irak tampaknya membuat Pemerintah AS kian frustrasi. Presiden George W Bush menyatakan rasa frustrasinya dengan menyalahkan para pemimpin Irak yang dinilainya tidak mampu menjadi jembatan bagi berbagai kubu di Irak.

"Jelaslah bahwa Pemerintah Irak harus berupaya lebih (keras)," ujar Bush, yang harus memberikan laporan terbaru kepada Kongres mengenai keamanan di Irak paling lambat 15 September.

Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki menolak tudingan AS. "Tidak ada satu pihak pun yang bisa menentukan batas waktu untuk sebuah perbaikan di Irak," ujarnya. (AP/AFP/REUTERS/BSW)

Wednesday, August 22, 2007

MAKS-2007 air show opens near Moscow -1

MOSCOW, August 21 (RIA Novosti) - MAKS-2007, an aviation exhibition held every two years, opened Tuesday in the town of Zhukovsky, near the Russian capital.

The organizers said over 540 Russian companies and at least 240 foreign firms from over 100 countries are participating in the air show this year.

Major Russian aircraft manufacturers will exhibit their civilian and military aircraft as part of the United Aircraft Corporation (UAC), rather than as separate companies.

UAC, which was formed in 2006 to help overcome the crisis in Russia's aircraft industry, incorporates many of the country's best-known aircraft builders, including Sukhoi, Mikoyan, Ilyushin, Irkut, Sukhoi, Tupolev, and Yakovlev, and other enterprises in the industry.

The Sukhoi concern said it would conclude a number of export deals for its famed family of Su-27 Flanker-B and Su-30 Flanker-C fighters. The company will also announce a date for the first public showing of its SuperJet-100 passenger plane.

The MiG corporation will showcase its MiG-29K fighter, a modernized version of the famous MiG-29 Fulcrum.

Overall, the Russian Air Force will be represented at the MAKS-2007 air show by more than 20 models of modern aircraft, including Tu-160 Blackjack and Tu-95MS Bear strategic bombers, the new Yak-130 light fighter/trainer, the Su-34 Fullback strike aircraft, and the Ka-50 Hokum attack helicopter.

Alexei Fyodorov, UAC general director, earlier said that Russia is planning to manufacture more than 4,500 civilian and military aircraft by 2025, worth $250 billion.

President Vladimir Putin, who attended the opening ceremony, said Russia would strive to preserve its global leadership in the production of military aircraft and to expand its presence on global civilian aviation markets.

Sukhoi Jual 6 Pesawat Tempur kepada Indonesia

Kesepakatan Pertama dari Pameran Kedirgantaraan Moskwa

Moskwa, Selasa - Perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur, Sukhoi, Selasa (21/8), mengumumkan penjualan enam pesawat tempur kepada Indonesia senilai 300 juta dollar AS (sekitar Rp 2,85 triliun). Enam pesawat ini terdiri dari tiga SU-30 MK2 dan tiga SU-27 SKM. TNI AU sudah memiliki empat pesawat Sukhoi.

Kantor berita resmi Rusia, RIA, melaporkan, penandatanganan nota kesepahaman bagi pengadaan enam pesawat tempur ini berlangsung saat pembukaan Pameran Kedirgantaraan Moskwa kemarin. RIA menyebutkan, enam pesawat ini akan melengkapi empat pesawat Sukhoi SU-27 SK yang sudah diserahkan kepada Indonesia tahun 2003.

Penandatangan nota kesepahaman penjualan enam Sukhoi ini sebelumnya diungkapkan Wakil Direktur Federal Service for Military Technical Cooperation (FSMTC) Rusia Letjen VK Dzirkalin dalam pertemuan dengan Sekjen Departemen Pertahanan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin di Moskwa. Berbeda dengan nilai di atas, dalam nota kesepahaman disebutkan, nilai penjualan enam pesawat itu 355 juta dollar AS (sekitar Rp 3,37 triliun).

Pemerintah Rusia sebelumnya memberikan pinjaman 1 miliar dollar AS bagi pengadaan persenjataan kepada Indonesia untuk masa 2007-2010. Namun, pembelian enam Sukhoi ini di luar pinjaman yang ada. Dana serta tata cara pembayarannya akan dibahas secara tersendiri.

Pesawat tempur Sukhoi ini menggantikan peran pesawat A-4 Skyhawk dan berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan. Enam pesawat tempur Sukhoi ini diperkirakan baru akan bergabung ke jajaran TNI AU tahun 2008.

Sudah lebih dari 2.000 pesawat tempur keluaran Sukhoi dijual ke berbagai negara. Rusia sendiri menggunakan SU-24, SU-25, SU-27, SU-30, dan SU-33. Pesawat tempur Sukhoi dipergunakan di lebih dari 20 negara. India dan Malaysia sudah menggunakan pesawat Sukhoi, sementara Thailand berminat membeli SU-30 untuk menggantikan armada udaranya yang uzur.

Pertama di MAKS

Pengumuman penjualan ini merupakan yang pertama diungkapkan kepada publik berkenaan dengan pameran kedirgantaraan dua tahunan MAKS yang berlangsung di luar Moskwa itu. Pameran ini oleh Kremlin sebagai unjuk keyakinan akan bangkitnya industri penerbangan dan kekuatan militer Rusia.

MAKS kali ini merupakan yang terbesar karena diikuti sekitar 800 peserta dan dihadiri oleh industri kelas atas dari Barat, seperti perusahaan pembuat pesawat terbang Boeing dari AS dan Airbus dari Eropa.

"Kami terus-menerus memperluas pameran kedirgantaraan ini sebagai dasar penandatangan kontrak bagi pengembangan kerja sama internasional dalam penerbangan dan ruang angkasa," ujar Presiden Rusia Vladimir Putin saat membuka MAKS.

Putin menegaskan, Rusia perlu mempertahankan posisinya sebagai penghasil pesawat tempur terkemuka. (Reuters/AFP/ppg)

Tuesday, August 21, 2007

Pacific Airlift Rally 2007 : Latihan Bantuan Bencana Alam

“Pacific Airlift Rally 2007” adalah latihan bersama 19 negara untuk menanggulangi bahaya bencana alam yakni gempa-bumi (Earthquake) seperti terdeteksinya adanya patahan lempengan Australia dan lempengan Sumba. Dan pusat gempa berada di Yogyakarta. Dampak dari gempa ini merambat dari pulau Jawa sampai ke Pulau Bali. Dengan keadaaan luluh-lantak TNI Angkatan Udara bersama US-PACOM melaksanakan evakuasi korban dan droping bantuan melalui udara. Demikianlah sebagian skenario latihan yang akan dilaksanakan dalam Pacific Airlift Rally 2007 mulai dari tanggal 20 sampai dengan 24 Agustus 2007.

Pembukaan latihan Pacific Airlift Rally 2007 ini diresmikan pembukaannya oleh Asisten Operasi Kasau Marsekal Muda TNI Edy Hardjoko di gedung pertemuan Puri Ardhya Garini Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (20/8), dan dihadiri oleh Panglima Komando Operasi I Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Gandjar Wiranegara beserta beberapa pejabat teras TNI Angkatan Udara.

Menurut Letkol Pnb Julexy Tambayong selaku FTX Coordinator yang sehari-harinya menjabat sebagai Pabandya Progar Paban I Sops yang juga adalah mantan Komandan Skadron Udara 31, bahwa dalam latihan FTX (Field Training Exercise) selain latihan CPX (Command Post Exercise) dilaksanakan penerjunan barang dengan teknik tertentu (CDS=Container Delivery System), HE (Heavy Equipment) dan Bundle Drop serta drooping pasukan (Static and Free-Fall).

“Dalam keadaan medan yang sangat tidak memungkinkan untuk diadakan pendaratan pasukan akibat gempa bumi yang telah meluluhlantakkan run-way, Pasukan Khas TNI Angkatan Udara tetap melakukan pendaratan pada Short Field Landing,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini diadakan dua tahun sekali, sebenarnya tuan- rumah untuk kegiatan ini adalah US PACOM dan Indonesia sebagai Co-Host atau Host Nation, dengan melibatkan 19 negara seperti Amerika Serikat, Indonesia, Australia, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, India, Malaysia, Mongolia, Nepal, Papua New Guinea, Madagaskar, Philipina, Singapura, Sri-Langka, Thailand, Kongo, Vietnam. Pesawat yang digunakan C-17 Globemaster dan C-130 dari USAF, C-130 dari RMAF, AN-32 dari Bangladesh dan C-130 dari TNI Angkatan Udara.***(Pen Koopsau I).

Menhan Menerima Commander US. Pasific Fleet

Jakarta, DMC - Menteri Pertahanan RI Juwono Sudarsono menerima kunjungan kehormatan Commander United States Pasific Fleet, Admiral Robert F. Willard, Senin ( 20/8) di kantor Departemen Pertahanan, Jakarta.

Maksud kunjungan Admiral Robert F. Willard menemui Menhan adalah untuk memperkenalkan diri sebagai Commander US. Pasific Fleet dan menyampaikan tentang rencananya akan menghadiri seminar Humanitarian Assistance (bantuan kemanusiaan) yang diselenggarakan oleh TNI AL bekerjasama dengan Angkatan laut US Pacom di Denpasar, Bali.

Seminar tersebut rencananya akan diikuti sebanyak 15 negara. Saat menerima tamunya Menhan RI Juwono Sudarsono di dampingi Dirjen Strahan Dephan Mayjen TNI Dadi Susanto, Staf Ahli Menhan Bidang Politik dan Keamanan Mayjen TNI Djoko Sutrisno dan Karo Humas Setjen Dephan Brigjen TNI B. Edy Butar Butar S.IP.

Sedangkan Commander United States Pasific Fleet, Admiral Robert F. Willard didampingi Deputy Chief Of Mission Mr. John Heffern, Defense Attache Col. Kevin Richards, Political Section Daniel Turnbull dan Executive Assistant Capt. Shomaker.(MNK)

Su-35

A great Su-35 video :)

1 Miliar Dollar dari Rusia



Pengadaan Persenjataan TNI Memberikan Efek Deteren

Moskwa, Kompas - Sebagai bagian dari komitmen perjanjian kerja sama yang ditandatangani kedua kepala negara pada 1 Desember 2006, Rusia memberikan pinjaman 1 miliar dollar AS bagi pengadaan persenjataan kepada Indonesia untuk masa 2007-2010.

Departemen Pertahanan RI memutuskan menggunakan pinjaman tersebut bagi pengadaan 10 helikopter MI-17-V5 dan lima helikopter MI-35P beserta persenjataannya untuk TNI AD, dua kapal selam Kelas Kilo dan 20 kendaraan infanteri tempur BMP-3F untuk TNI AL, serta enam paket peralatan avionik dan persenjataan Sukhoi TNI AU.

Sekretaris Jenderal Dephan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin yang memimpin delegasi pada Sidang Komisi III Indonesia-Rusia di Moskwa, Senin (20/8), mengatakan, kerja sama pemerintah dan pemerintah (G to G) pada pengadaan peralatan militer diharapkan menjadi model bagi kerja sama militer selanjutnya.

"Seperti Dephan di Indonesia, Federal Service for Military Technical Cooperation (FSMTC) diharapkan menjadi satu-satunya pintu masuk dalam merumuskan dan menyelenggarakan pengadaan peralatan militer bagi Indonesia," kata Sjafrie.

Wakil Direktur FSMTC Letjen VK Dzirkalin selaku Ketua Komisi Rusia menerima pandangan Indonesia. Bahkan, ia menambahkan, Rusia menyadari kesulitan anggaran yang dihadapi Indonesia dalam pembangunan sistem pertahanan sehingga terbuka bagi ditemukannya cara pembayaran yang tidak memberatkan.

Efek deteren

Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Marsekal Muda Slamet Prihatino menjelaskan, pembelian persenjataan melalui kredit dari Rusia ini sangat dibutuhkan untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan wilayah.

Penambahan persenjataan tempur akan memberikan efek deteren kepada negara-negara lain yang mencoba mengusik kedaulatan wilayah Indonesia.

"Apa yang kita lakukan sekarang sesuai kemampuan anggaran yang ada, tetapi bermanfaat karena mampu memberikan efek deteren kepada negara-negara lain," kata Slamet.

Ia mencontoh pengadaan enam peralatan avionik dan persenjataan untuk pesawat Sukhoi. Dengan tambahan tersebut, pesawat TNI AU akan dilengkapi dengan sistem avionik, elektronik, dan persenjataan yang lebih memadai untuk mengawal wilayah Indonesia.

Begitu juga apabila kelak dua kapal selamnya bisa masuk dalam jajaran tempur. TNI AL akan memiliki mobilitas menjaga wilayah laut Indonesia yang sekarang ini banyak dimasuki kapal-kapal asing untuk berbagai kepentingan, termasuk pencurian ikan.

Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Ekonomi Adnan Ganto melihat kredit negara yang diberikan Rusia kompetitif dan menguntungkan dengan bunga 5,3 persen per tahun, lebih rendah dari kredit ekspor pengadaan persenjataan negara OECD.

"Karena Rusia bukan negara anggota OECD, mereka tidak bisa memberikan kredit ekspor. Tetapi, dengan tingkat bunga 5,3 persen final, akhirnya bunga dari Pemerintah Rusia lebih rendah karena tidak ada fee lain yang harus kita bayarkan, baik itu untuk komitmen pinjaman, manajemen, maupun country risk," kata Adnan Ganto.

Kredit Pemerintah Rusia berjangka waktu 15 tahun, di mana lima tahun pertama merupakan grace period di mana peminjam tidak perlu harus membayar pokok maupun bunga.

Enam Sukhoi

Dalam pertemuan kemarin juga dibahas pengadaan enam pesawat Sukhoi, yakni tiga SU-27 SKM dan tiga SU-30 MK2. Dengan tambahan tersebut, TNI AU memiliki 10 pesawat Sukhoi.

"Penandatanganan nota kesepahaman pengadaan enam pesawat Sukhoi hari Selasa bersamaan dengan pembukaan Pameran Kedirgantaraan Moskwa," kata Dzirkalin.

Untuk enam Sukhoi dibutuhkan anggaran sebesar 355 juta dollar AS. Kebutuhan anggaran akan dibicarakan tersendiri karena tidak bisa tertutup oleh kredit 1 miliar dollar AS yang diberikan Pemerintah Rusia.

"Kita akan carikan pembiayaan, termasuk bunga agar tidak memberatkan," kata Adnan.

Monday, August 20, 2007

Digahayu 62 Tahun Indonesiaku

Tidak terasa sudah cukup uzur usia kemerdekaan Indonesia, meskipun disana-sini masih perlu perhatian dan perbaikan.

Terutama permasalahan korupsi, kolusi dan lain sebagainya yang banyak menghancurkan sendi-sendi tubuh NKRI.

Banyak hal-hal yang membuat kita miris sebagai warga NKRI, terutama kebobrokan oknum2 pemerintah dan militer, termasuk juga legislatif. Dimana rasa kebangsaaan/ nasionalismenya sudah berpindah dari kepentingan bersama menjadi kepentingan pribadi.

Rumah mewah, mobil banyak, harta berlimpah.... itulah sekelumit hal tabu yang menjadi lumrah bagi penyelenggara negara yang tak tahu malu mengkorup duit negara, atau dengan cara lainnya dengan memeras sana-sini dengan memanfaatkan kedudukannya.

Dahulu negara ini pernah jaya dan makmur, baik dari segi kesejahteraan maupun kekuatan militer. Terkadang aneh juga memikirkannya... ternyata kita hidup miskin dinegara yang kaya raya.

Wueleh... gua jadi ngelantur begini ngomongnya yah!!!

Menyambut HUT-nya yang ke-62, berikut gw tampilkan video2 bagus yang gw comot dari Youtube, semoga blogger berkenan....

Pidto soekarno HUT RI 1964...presiden soekarno


Story about soekarno--the founding father, adn father of nation.


Indonesia Military Power


CIA Indonesia 1965

Olah "Yudha" : menggabungkan infrastruktur sistem radar militer dan sipil

Pengembangan perangkat lunak SOYUS (awalnya merupakan singkatan Sistem Olah Yudha untuk Seskoau) dan TDAS (Transmission Data Air Situation) adalah produk paling canggih dan bernuansa teknologi tinggi (hi-tech) yang dibangun menggunakan teknologi kelas perusahaan berbasis teknologi .Net buatan Microsoft serta memanfaatkan sistem DirectX secara ekstensif untuk keperluan simulasi grafik berbasis tiga dimensi.

Pada sistem solusi decision technology TDAS yang sudah digunakan oleh Komando Pertahanan Udara, IAO mampu untuk menggabungkan infrastruktur sistem radar militer dan sipil yang tersebar di seluruh Indonesia, serta menghasilkannya menjadi tampilan wilayah udara Indonesia secara terintegrasi.

Artinya, sistem aplikasi berbasis decision technology ini mampu memberikan situasi sebenarnya wilayah udara nasional Indonesia dan mendeteksi terjadinya penyusupan udara oleh pesawat-pesawat asing. Bahkan, sistem ini pun mampu menyimulasi jalur pacu sebuah pesawat terbang yang berada di wilayah Indonesia sehingga pada situasi khusus, seperti kecelakaan dan sejenisnya, mampu ditampilkan ulang untuk kepentingan evaluasi dan simulasi.

Aplikasi canggih lainnya buatan IAO adalah SOYUS yang dirancang untuk keperluan Sekolah Staf dan Komando TNI AU (Seskoau) sebagai sebuah sistem war gaming yang terintegrasi dan waktu sesungguhnya (real time), memungkinkan para perwira TNI AU melakukan perencanaan dan komando pada tingkat strategis, taktis, dan operasional (lihat foto).

Aplikasi SOYUS memiliki sistem manajemen data perlengkapan angkatan udara, kemampuan supervisi, kemampuan perencanaan operasi, serta bersifat dinamis melakukan berbagai kalkulasi rumit sebuah serangan udara.

Dikembangkan selama dua tahun dan menghabiskan biaya sekitar Rp 1 miliar, SOYUS adalah sistem tercanggih yang bisa jadi menjadi sebuah permainan simulasi online game yang setara dengan Counter Strike ataupun Ragnarok.

Aplikasi SOYUS ini juga bisa melibatkan berbagai kekuatan militer (laut, udara, dan darat) ke dalam sistem olah yudha ini, dan selama ini hanya dikembangkan oleh lima programmer. Kedua sistem ini, TDAS dan SOYUS, membuktikan bahwa anak bangsa Indonesia juga bisa mengembangkan sistem aplikasi dengan kualitas dunia yang perlu didukung sepenuhnya oleh siapa saja.

Sumber

Suaidy : Anggaran Pertahanan Belum Cukupi Kebutuhan Riil

Bandarlampung, Mantan Kasum TNI, Suaidy Marasabessy, mengatakan kenaikan anggaran pertahanan dalam RAPBN 2008 belum mencukupi kebutuhan riil, karena pemerintah tampak lebih berorientasi pada pembangunan sektor ekonomi menjelang Pemilu 2009.

"Anggaran yang dialokasikan untuk pertahanan dan keamanan negara selama ini belum mencukupi kebutuhan riil, apalagi kalau sampai dipotong," kata Ketua DPP Partai Hanura itu saat diminta tanggapannya di Jakarta, Minggu.

Anggaran pertahanan tahun 2007 telah menunjukkan bahwa biaya pertahanan dan keamanan masih sangat kurang, dan hal itu bisa terlihat dari berbagai persoalan yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan negara.

Dia mencontohkannya pada perentangan bendera RMS di Ambon belum lama ini, pengibaran bendera OPM di Jayapura, atau penurunan bendera Merah-Putih di Aceh beberapa waktu lalu.

Selain itu, masih tetap terjadi gangguan klasik atas keamanan, seperti illegal logging, illegal fishing, aksi teror, sengketa perbatasan dengan negara tetangga dan aksi kriminal yang belakangan ini makin marak.

" Hal itu semua menunjukkan bahwa anggara belanja pertahanan dan keamanan belum mencukupi kebutuhan riil," katanya.

Pemotongan anggaran pertahanan negara dalam RAPBN 2008 awalnya disampaikan anggota Komisi I DPR Djoko Susilo. Pemotongan itu disebutkannya akan membahayakan keamanan dan keselamatan negara.

Namun Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, tidak ada pemotongan anggaran bagi departemen yang dipimpinnya pada Tahun Anggaran (TA) 2008.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Pidato Kenegaraan dan Keterangan Pemerintah atas RAPBN Tahun 2008 dan Nota Keuangannya menyatakan bahwa pemerintah mengalokasikan dana sekitar Rp33,7 triliun untuk Departemen Pertahanan (Dephan).

Alokasi itu meningkat dari anggaran 2007 sebesar Rp32,6 triliun yang digunakan untuk belanja pegawai Rp14,6 triliun, belanja barang Rp8 triliun dan belanja modal Rp9,9 triliun.

Dari alokasi sebesar Rp32,6 triliun itu,maka sekitar Rp16,3 triliun atau 50,04 persen dari keseluruhan anggaran pertahanan diperuntukkan bagi kesejahteraan prajurit.

Meski demikian, pemerintah berencana melakukan pemotongan anggaran di 14 departemen untuk mendukung pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan dan pendidikan.

Bappenas memproyeksikan dibutuhkan dana sekitae Rp31 triliun untuk menyokong penyelesaian lumpur Lapindo di Sidoardjo Jatim , atau masing-masing departemen harus rela dipotong anggarannya sebesar Rp2 triliun.

Menurut Suaidy, pemerintah tampak lebih berorientasi pada pembangunan sektor ekonomi menjelang Pemilu 2009, dan ada keyakinan melalui politik diplomasi yang selama ini dikembangkan pemerintah bahwa negara- negara kawasan akan menjamin keamanan Indonesia.

"Bila ini asumsinya dalam penyusunan anggaran pertahanan dan keamanan negara, kelihatannya masyarakat perlu bersiap untuk suatu saat harus kecewa terhadap situasi negaranya yang tidak aman dan damai," katanya.

Kurang signifikan

Sementara itu, berbagai pengamat mengatakan bahwa kenaikan anggaran pertahanan dalam RAPBN 2008 kurang signifikan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia, baik atas ancaman eksternal maupun internal.

Menurut Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Jeffrie Geovanie, kenaikan anggaran pertahanan yang kurang signifikan itu akan berpengaruh terhadap kapabilitas dan kapasitas TNI-Polri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Menurut Jeffrie , kondisi Alutsista Indonesia secara umum masih memprihatinkan dan kurang layak dipakai, sementara anggaran militer tahun lalu hanya Rp32,64 triliun.

Meski anggaran pertahanan sebenarnya mengalami kenaikan dari Rp32,64 triliun tahun lalu menjadi Rp33,78 triliun, namun kenaikannya kurang signifikan jika dibandingkan dengan kebutuhan TNI untuk memodernisasi Alutsistanya.

Menurut Jeffrie, pembiayaan pertahanan itu semestinya berdasarkan strategi dasar Indonesia di bidang pertahanan, dan dari situlah akan diidentifikasi ancaman- ancaman negara yang sesungguhnya.

"Kalau hal itu sudah jelas maka kita akan tahu postur pertahanan dan gelar pasukan seperti apa yang akan kita bangun, dan semuanya itu berimplikasi pada besaran anggaran. Kita selama ini hanya berkutat pada anggaran pertahanan yang di APBN, bukan pada konsep pembiayaan pertahanan," katanya.

Mengenai ancaman terhadap keamanan negara, ia mengatakan sebenarnya ancaman internal lebih serius dibandingkan ancaman eksternal, seperti kemiskinan, pengangguran, kebodohan dan tingkat kesehatan masyarakat yang masih rendah.

Sumber : Antara