Thursday, August 06, 2009

Perbatasan RI-Palau Minim Pengamanan


View Larger Map

BERE-BERE - Perbatasan laut Republik Indonesia dengan Republik Palau di Pulau Morotai, Pasifik Barat Daya, minim pengamanan. Kepala Desa Kenari, Kecamatan Morotai Utara, Amin Buwolo, Rabu (5/8), menuturkan, perairan di wilayahnya rawan didatangi nelayan asing yang mengambil ikan.

Menurut Amin, nelayan asal Filipina, Taiwan, Thailand, dan China sering lalu lalang di perairan sebelah timur Morotai. ”Tak ada kapal Angkatan Laut atau polisi yang menjaga perairan Indonesia di pantai timur Morotai,” kata Amin.

Menurut dia, nelayan setempat yang berusaha mengusir nelayan asing sempat ditodong senjata api oleh awak kapal nelayan asing. Sebuah kapal cepat milik Polri tampak tergeletak di pinggir pantai Kecamatan Bere-bere, 90 kilometer sebelah utara Daruba, ibu kota Kabupaten Morotai.

Brigadir Ahmad Harun, anggota Polsek Morotai Utara, menjelaskan, mesin motor tempel untuk kapal cepat itu sedang diperbaiki. Berdasarkan pemantauan polisi, nelayan Filipina sering merapat ke Kecamatan Morotai Jaya di utara pulau Morotai yang terisolasi. ”Saat cuaca jelek, kapal nelayan Filipina merapat untuk barter barang dengan penduduk,” kata Ahmad.

Di perairan timur Morotai terdapat pulau kecil dan karang yang dapat dipakai berlindung kapal dari hantaman ombak. Pulau Tabailenge di depan Bere-bere, sejak seminggu lalu dipakai berlindung tiga kapal ikan yang berpangkalan di Bitung, Sulawesi Utara. Anak buah ketiga kapal itu berasal dari Jawa, Sulawesi, dan Filipina. Untuk meningkatkan pengawasan perbatasan, kini dibangun Pos TNI AL di Bere-bere, ibu kota Kecamatan Morotai Utara.

Sumber : KOMPAS

No comments: