Monday, November 26, 2007

Batasi Broker Alutsista

JAKARTA--MEDIA: Sekretaris Utama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Syarial Loetan mengatakan, perlu aturan mengenai membatasi keberadaan broker alutsista.

Pernyataan itu terkait dengan keinginan Depkeu untuk tidak lagi menggunakan jasa perantara (broker) dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Pasalnya, hal itu akan sulit dilakukan.

"Dalam dunia dagang, adanya broker memang tidak bisa dihindari dan bukan hal yang aneh. Cuma barangkali mungkin perlu ada aturan, misalnya dalam menjual rumah, broker minta fee 10% jangan boleh dong. Yang wajar dapat 1%-2%," kata Syahrial Loetan di Jakarta, Minggu (25/11).

Dia mengatakan, peraturan tersebut juga hendaknya mengatur berapa panjang rantai broker atau perantara yang harus dilalui dalam pengadaan alutsista sehingga tidak mengambil alokasi dana yang terlalu besar.

"Nanti juga harus dibedakan antara supplier dan broker karena supplier itu kan prinsipnya seperti agen pemasok yang mencarikan pembeli," jelasnya.

Menurutnya, ada kemungkinan pembelian langsung ke produsen, tanpa melalui agen, malah menyebabkan harga komponen alutsista yang akan dibeli semakin mahal. "Seperti tiket pesawat. Kalau kita beli langsung ke kantor pelayanan maskapai penerbangan tertentu, mungkin kita harus membeli lebih mahal daripada membeli ke agen perjalanan karena agen perjalanan mendapatkan diskon tertentu dari maskapai untuk menjualkan tiket mereka. Kalau diskonnya 10%, kita bisa mendapat lima persen lebih murah daripada beli langsung," katanya.

Sebelumnya, Dirjen Pengelolaan Utang Depkeu, Rahmat Waluyanto mengungkapkan Depkeu akan berupaya menghindari broker untuk pengadaan alutsista yang dibutuhkan mengingat keberadaan broker malah menambah anggaran yang harus disiapkan pemerintah.

Saat ini, Depkeu sedang merevisi PP 2/2006 tentang tata cara pengadaan pinjaman dan/atau penerimaan hibah serta penerusan pinjaman dan/atau hibah luar negeri, dimana salah satunya terkait dengan klausul pembiayaan pengadaan alutsista.(Ant/OL-03)

Sumber : MIOL

No comments: