Monday, July 16, 2007

AL Singapura, Menuju Blue Water Strategy



Dalam satu decade terakhir, Angkatan Laut Singapura telah mengalami suatu pembaharuan yang sangat pesat. Pembaharuan kekuatan termasuk dengan pengadaan kapal-kapal perang baru seperti destroyer, kapal selam, sistem senjata laut nir-awak dan sistem kodal baru. Singapura sebagai Negara perdagangan sangat menyadari pentingnya menjaga keamanan perairan selat Malaka yang selama ini banyak diganggu dengan kegiatan bajak laut.

Tanggal 5 Mei 2007 yang lalu Singapura telah melakukan commissioning atas kapal frigat RSS Formidable yang pertama dari total pesanan enam unit. Kapal dengan bobot 3.200 ton ini dapat mengarungi lautan dengan jarak jauh dan dilengkapi dengan sistem senjata moderen didukung dengan combat system mutakhir.

Singapura memiliki empat unit kapal selam serbu kelas Challenger (Sjoorman-class) yang dibeli dari Swedia yang dirancang untuk laut dingin daerah Baltic, kapal selam ini disesuaikan untuk iklim tropis oleh Defence Sience and Technology Agency (DSTA) Singapura, yang juga melengkapi dengan combat system mutakhir. Kapal ini dilengkapi dengan sonar baru, kendali persenjataan modern serta sistem kodal dan navigasi baru.

Untuk peralatan nir-awak, RSN melakukan berbagai percobaan dalam berbagai sistem nir-awak seperti UAV dan USV (unmanned surface vehicle) untuk maritime surveillance, interception dan force protection. Dan, wahana nir-awak bawah air akan meningkatkan kemampuan RSN pada dimensi operasi bawah air. Untuk perlindungan pasukan, Singapura telah berhasil mengoperasikan USV Protector pada tahun 2005 yang lalu. USV dioperasikan diperairan teluk Arab dalam mendukung operasi multinasional upaya rekonstruksi Iraq. Protector yang panjangnya 30 kaki diluncurkan dari kapal pendarat tank (LST) kelas Endurance. Protector dilengkapi dengan peralatan surveillance dan senjata Typhoon close-in weapon system. Dapat mendeteksi kapal yang dicurigai pada siang dan malam hari.

Bekerjasama dengan pihak Angkatan Bersenjata (SAF), RSN mengembangkan sistem kodal yang disebut sebagai sistem IKC2 (Integrated Knowledge-based Command and Control) sebagai jaring komando-kendali dan intelijen.

No comments: