Wednesday, September 29, 2010

Uji Siap Tempur Tingkat Baterai Batalyon Arhanudse

PEKANBARU - Sejumlah personel Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) bersiaga di Meriam S-60/57mm buatan Rusia saat Uji Siap Tempur Tingkat Baterai Batalyon Arhanudse (sedang) 13/BS di Pekanbaru, Riau, Rabu (29/9). Uji tempur Batalyon Arhanudse itu bertujuan untuk menguji kemampuan alutsista yang ada, dengan melibatkan 158 personel dan 12 meriam. FOTO ANTARA/FB Anggoro/Koz/nz/10.


Simulasi Pengamanan Markas Mapolda Jateng

SEMARANG - Dua anggota polisi bersiaga dengan posisi siap menembak di Markas Polda Jateng yang sedang dalam ancaman serangan teroris, pada latihan pengamanan markas di Mapolda Jateng, di Semarang, Rabu (29/9). Latihan melibatkan sebanyak 380 personel dari berbagai satuan di Polda Jateng dengan tujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan anggota, termasuk dalam hal kecepatan gerak, identifikasi ancaman, dan koordinasi antar satuan. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/Koz/nz/10.


Pelepasan KASAL dengan Korps Marinir

SURABAYA - Mantan KSAL, Laksamana TNI Agus Suhartono dan istri, menyapa ribuan prajurit Korps Marinir dari atas kendaraan tempur angkut personel BTR 50 PM, saat tradisi pelepasan jabatan KSAL di Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya, Jatim, Rabu (29/9). Pelepasan tersebut, terkait dilantiknya Laksamana TNI Agus Suhartono sebagai Panglima TNI oleh Presiden RI. FOTO ANTARA/Eric Ireng/Koz/mes/10.



Indonesia Beli Lagi Enam Pesawat Sukhoi


Menhan Purnomo didalam kokpit Sukhoi. (Foto: Kemenhan RI)

JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan kementeriannya telah mengalokasikan dana sekitar US$ 300 juta untuk membeli lagi enam pesawat Sukhoi dari Rusia. Anggaran tersebut belum termasuk pembelian rudal pesawat.

"Yang kemarin sudah terlaksana enam buah, itu kita beli spend (membelanjakan) US$ 200-300 juta. Tentunya kalau kita jadi beli lagi, ya, anggarannya sekitar itu," kata Purnomo di Istana Negara Selasa (28/9). Sehari sebelumnya Dephan menyerah terimakan tiga pesawat Sukhoi SU-27SKM ke TNI AU.

Pembelian kembali enam unit Sukhoi itu, menurut Menhan untuk menggenapi 10 Sukhoi yang sudah dimiliki Indonesia menjadi satu skuadron. "Untuk penambahan jadi satu full squadron. Satu skuadron itu di Indonesia berjumlah 16 unit," katanya.

Mengenai pembelian rudal untuk melengkapi skuadron Sukhoi, Menhan menegaskan bahwa persenjataan tersebut bisa dibeli secara terpisah. Apalagi rudal untuk Sukhoi ini tak mesti harus buatan Rusia. Sistem komputasi yang dimiliki Sukhoi kompatibel dengan rudal buatan India maupun Cina, bahkan Indonesia sudah bisa membuat sendiri bom sekelas OFAB dari Rusia.

Bom OFAB yang dimaksud adalah bom P-100 yang pernah di ujicoba di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Bom tersebut merupakan hasil kerja sama Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU dengan CV Sari Bahari, Malang, Jawa Timur.

Sumber : KORAN TEMPO

Simulasi Penyergapan Teroris Yonif 500/Raider

SURABAYA - Kodam V Brawijaya, Batalyon Infanteri 500/Raider menggelar latihan penyergapan teroris di gedung PDAM Kota Surabaya, Rabu (29/9). Dalam latihan tersebut, para teroris yang menyandera direksi PDAM berhasil dilumpuhkan dalam waktu kurang dari 5 menit. FOTO: DETIK SURABAYA



Dephan Tingkatkan Kerjasama Dengan BUMNIP China

BEIJING - Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan Indonesia terus membenahi industri pertahanannya, tidak saja untuk bermitra di dalam, tetapi juga bermitra dengan luar negeri.

"Kita terus melakukan pembenahan, baik dari sisi sumber daya manusia, modal, maupun teknologi," katanya kepada ANTARA dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke China, Selasa (28/9).

Dari sisi sumber daya manusia (SDM), lanjut Sjafrie, sebenarnya Indonesia tidak ketinggalan dengan negara lain, termasuk dalam penguasaan teknologi.

Namun, karena kesempatan tidak ada di dalam negeri maka sebagian besar mereka ke luar negeri, katanya.

Karena itu, pemerintah berupaya memberikan modal bagi Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) agar mampu operasional maksimal.

"Dengan begitu, sumber daya manusia kita yang berada di luar bisa kembali dan mengabdikan kemampuan dan pengetahuan mereka untuk membangkitkan kembali industri pertahanan dalam negeri," kata Sjafrie.

Terkait dengan itu, pemerintah secara umum telah menetapkan revitalisasi indsutri pertahanan nasional dengan modal perbankan nasional sebesar Rp800 miliar.

Tak hanya itu, lanjut Sjafrie, Indonesia juga telah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang diketuai Menteri Pertahanan dan beranggotakan Menteri Perindustrian, Menteri Ristek, Panglima TNI, dan Kapolri.

Komite tersebut, kata dia, bertanggung jawab kepada Presiden, yakni merumuskan kebijakan industri pertahanan untuk mendukung kebutuhan di dalam negeri.

"Di samping KKIP itu merumuskan kebijakan kerja sama luar negeri di antara negara-negara yang memiliki kemampuan industri pertahanan," kata Sjafrie.

Untuk dapat membangun industri pertahanan nasional yang mandiri di dalam negeri dan mampu bersaing di luar negeri, menurut dia, diperlukan SDM, modal, dan penguasaan teknologi yang memadai.

"Karena itu, pembenahan terus dilakukan pemerintah untuk membangun industri pertahanan nasional, terutama di bidang SDM, modal, dan teknologi, karena sebenarnya industri kita mampu beroperasi maksimal untuk memenuhi kebutuhan di dalam dan luar negeri," tutur Sjafrie.

Dalam kunjungan kerjanya ke China, Wamenhan berkesempatan menyaksikan Shanghai Expo, dan bertemu Direktur BUMNIP China (Costind) terkait dengan industri pertahanan kedua negara.

Pelatian Pilot Sukhoi TNI AU

Wamenhan RI Sjafrie Sjamsoeddin juga mengatakan, Indonesia akan tetap melanjutkan pelatihan bagi para pilot Sukhoi TNI AU di China.

"Ya itu kan sudah menjadi bagian dari pembinaan di TNI AU jadi, akan tetap dilanjutkan," katanya.

China memiliki simulator Sukhoi bagi para pilotnya, selain pengguna China juga memproduksi sendiri pesawat tempur asal Rusia itu di negaranya.

"Indonesia sebagai pengguna Sukhoi, tentu sangat berkepentingan untuk membina para penerbangnya. Kebetulan China memiliki fasilitas simulator, jadi kita bisa gunakan itu," kata Sjafrie. Sebelumnya, TNI AU telah mengirimkan 16 penerbang Sukhoinya untuk memperdalam kemampuan tempurnya di China.

Pesan Rudal China

Wamenhan menegaskan Indonesia tidak mau lagi sekadar sebagai pembeli dan pengguna. Indonesia juga harus mampu membeli dan memproduksi, melalui persyaratan alih teknologi dan produksi bersama. Hal inilah yang dibicarakan dengan pejabat Costind China.

Sjafrie mengatakan, setidaknya Indonesia diberikan kewenangan 40 persen dari produsen untuk memproduksi beberapa komponen dari alutsista yang dibeli.


Rudal C-802 buatan China sedang diinstalasi di KRI Layang-805

“Ini yang akan kita perjelas dan pertajam dalam setiap pengadaan alutsista dari mancanegara termasuk dengan China. Karena meski Indonesia dan China telah memiliki kerja sama dalam industri pertahanan, namun kerja sama yang ada belum meliputi alih teknologi dan produksi bersama,” katanya.

Tentang produk persenjataan yang akan dikerjasamakan alih teknologi dan produksinya, Sjafrie mengatakan, sangat bergantung pada dua hal, yakni kemampuan produsen untuk memproduksi senjata yang digunakan Indonesia pada jangka menengah dan panjang serta dalam jumlah banyak, dan kesanggupan Indonesia untuk menggunakan produk tersebut pada jangka waktu lama dan dalam jumlah yang banyak pula.

“Kalau Indonesia membutuhkan banyak produk ‘A’ dalam jangka waktu lama, tetapi China tidak mampu memenuhinya, ya kita tidak akan lakukan kerja sama khususnya untuk produksi bersama. Karena Indonesia pada jangka panjang menargetkan, dapat memperoleh lisensi dari sebuah produk untuk memproduksi dan menjual. Sehingga, industri pertahanan kita benar-benar mandiri untuk memproduksi kebutuhan di dalam dan luar negeri,” tutur Sjafrie.

Indonesia kini telah menjajaki beberapa persenjataan dari China seperti rudal QW-3 untuk Paskhas AU dan rudal anti kapal C-802 untuk AL. Sebagian telah menjalani uji coba baik QW-3 maupun rudal C-802.

Bahkan Indonesia telah berencana untuk melakukan pembelian secara berkesinambungan rudal C-802 untuk meningkatkan sistem tempur sejumlah kapal perangnya, sehingga mampu memberikan efek tangkal.

Sumber : ANTARA, BERITASORE

Tuesday, September 28, 2010

Pelantikan Panglima TNI

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono (kiri) dan Isteri, Tetty Sugiarti seusai acara pelantikan Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta, Selasa (28/9). Dalam kesempatan yang sama, Presiden SBY melantik Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) yang baru Laksamana Madya TNI Soeparno. FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/Spt/10.

Kopassus dan SAS Latihan Antiteror

BALI - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan Pasukan Khusus Australia (SAS) menggelar latihan pembebasan penumpang pesawat yang disandera teroris. Latihan bersama ini berlangsung di Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa (28/9). Simulasi gabungan pasukan khusus Indonesia dan Australia ini dimaksudkan untuk penanggulangan terorisme, latihan ini melibatkan sekitar 300 personel dari kedua pihak untuk melatih kesigapan dalam mengatasi teror di bandara internasional tersebut. FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana/Koz/spt/10.DETIKFOTO.






Monday, September 27, 2010

Terbang Formasi Mi-17V5

SEMARANG - Empat helikopter Mi-17V5 milik Skadron-31/Serbu Penerbangan Angkatan Darat (Penerbad), bersiap melakukan pendaratan, saat latihan terbang formasi di Lanumad Ahmad Yani, di Semarang, Jateng, Senin (27/9). Latihan terbang formasi untuk persiapan dalam parade udara pada puncak perayaan HUT ke-65 TNI yang rencananya akan berlangsung di Jakarta 5 Oktober mendatang. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/ed/10.

Serah Terima 3 Sukhoi Terbaru

MAKASSAR - Menhankam, Purnomo Yusgiantoro (kanan) bersama Dubes Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov (kiri), melihat cockpit pesawat Sukhoi usai serah terima pesawat Sukhoi SU-27SKM di Lanud TNI AU Sultan Hasanuddin Makassar, Senin (27/9). Sebanyak tiga unit pesawat Sukhoi tipe SU-27SKM yang di pesan di Rusia di serahkan ke pemerintah Indonesia yang di wakili oleh Menhankam untuk melengkapi enam pesawat dari sepuluh pesanan pesawat Sukhoi SU-30MK2 dan SU-27SKM pada 2003 lalu. FOTO ANTARA/Adnan Muthalib/ed/nz/10, DETIK.COM




Pengadaan Rudal Pesawat Tempur Sukhoi Tengah Dinegosiasikan



MAKASSAR - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Sufaat mengungkapkan TNI AU sedang melakukan perundingan dengan Pemerintah Rusia bagi pengadaan rudal guna melengkapi persenjataan pesawat tempur Sukhoi.

"Kami sedang merundingkannya," katanya kepada pers di Makassar, Senin (27/9), usai serah terima tiga pesawat tempur Sukhoi tipe SU-27 SKM dari Pemerintah Rusia.

Imam Sufaat mengatakan, proses negosiasi pembelian rudal tersebut dilakukan karena produsen pesawat berbeda dengan produsen rudal. "Pembelian rudal ini memang diadakan dari Rusia," kata Imam Sufaat saat mendampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Imam Sufaat mengatakan, ada hal-hal teknis yang harus dibicarakan dengan pabrik rudal tersebut karena misil tersebut harus sesuai dengan sistem komputerisasi yang ada di Sukhoi.

Sementara itu, Menhan Purnomo mengatakan, sekali pun saat ini sukhoi tidak dilengkapi dengan rudal, bukan berarti di dalam pesawat itu tidak ada senjata sama sekali. "Saat ini kita sudah mampu memproduksi sendiri bom yang sama seperti buatan Rusia (OFAB-100/120) dengan nama P-100 dari Turen," kata Purnomo.



Di Turen, Malang, terdapat pabrik amunisi milik PT Pindad yang mempunyai spesialisasi untuk pembuatan senjata serta amunisi. Kasau Imam Sufaat menambahkan, pembelian pesawat Sukhoi tersebut satu paket dengan program pemeliharaan dan perawatan.

Ia mengatakan, untuk 2010, TNI AU mendapat anggaran pemeliharaan sebesar Rp1,3 triliun, sementara pada 2008, Mabes TNI AU hanya menerima biaya perawatan dan pemeliharaan sebesar Rp500 juta.

Kasau menjelaskan, penggunaan anggaran perawatan pesawat itu berdasarkan instruksi Menhan Purnomo Yusgiantoro yang meminta seluruh jajaran TNI AU untuk merawat dan memelihara alutsista mereka secara maksimal.

"Jadi, jangan hanya masalah penyediaan pesawat yang harus dibicarakan, tapi juga masalah pemeliharaan dan perawatan," kata Menhan.

Hadir pada acara tersebut Dubes Indonesia untuk Rusia, Hamid Awaluddin, serta Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin yang merupakan mantan sekretaris militer kepresidenan pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Sumber : ANTARA

Menhan : 2020 Sudah Ada Regenerasi Pesawat Tempur

MAKASSAR - Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, menyatakan pada 2020 nanti Indonesia sudah bisa meregenerasi pesawat tempurnya berkat kerjasama dengan Korea Selatan.

"Pada 2020 nanti sudah ada generasi pesawat tempur yang dihasilkan dari kerjasama indonesia dengan Korea Selatan," ujar Purnomo yusgiantor0 di Lanud Makassar, Senin (27/9).

Ia mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia-Korsel itu sudah dilakukan pada 15 Juli 2010 yang lalu di Seoul-Korea Selatan.

Dalam kerjasama itu, Indonesia dilibatkan dalam pembuatan pesawat tempur KFX. KFX sendiri merupakan singkatan dari Korean Fighter experimental yang merupakan pesawat tempur desain dari Korea Selatan.

Sekjen Mentri Pertahanan dan Keamanan Marsekal Madya TNI Erris Herryanto juga mengaku jika dalam kerjasama itu, RI akan berusaha agar pembuatan KFX dapat dilakukan di Tanah Air, khususnya di PT Dirgantara Indonesia (DI).


Perbandingan KF-X dengan F-35

"Kita berharap pesawatnya dapat dibuat di sini (Indonesia). Ini akan dibahas dalam kesepakatan selanjutnya," ujarnya.

Menurutnya, dalam kontrak kerja sama Indonesia-Korsel, lima prototipe ditargetkan untuk dibuat bersama. Satu dari lima prototipe itu akan dibuat di Indonesia sedangkan empat lainnya akan dibuat di Korsel. Setelah kontrak kerja sama itu akan ada fase produksi pesawat tempur yang akan diproduksi dalam negeri.

"Setelah kontrak kerja sama itu akan ada fase dimana pesawat tempur akan diproduksi dalam negeri," terangnya.

Dalam kesepakatan yang diteken Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekjen Kemhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, Indonesia akan menanggung 20 persen biaya dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebih F-16 ini.

Sumber : ANTARA

TNI Siapkan Satu Batalyon Tank



PONTIANAK - Komando Daerah Militer XII Tanjungpura mulai membangun satu batalion tank bagian Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat awal tahun 2011 guna menambah kekuatan di kawasan perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

"Batalion tank itu akan kami tempatkan di Kabupaten Bengkayang, untuk memudahkan mobilisasinya kendaraan berat itu di sepanjang kawasan perbatasan Kalbar - Malaysia," kata Komandan Korem 121 Alambhana Wanawai Kolonel Inf Toto Rinanto di Pontianak, Sabtu (25/9).

Ia menjelaskan, rencana pembentukan batalion tank itu secara detil masih digodok di Mabes TNI AD.

"Pada dasarnya kami siap mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik dari gangguan luar dan dalam," kata Totok.

Menurut dia, lokasi akan dibangunnya batalion tank itu sudah dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bengkayang.

"Saya bersama Pangdam XII Tanjungpura sudah turun langsung meninjau lokasi pembangunan batalion tersebut," ujarnya.

Sebelumnya Panglima Kodam XII Tanjungpura Mayjen TNI Moeldoko membenarkan, pembangunan batalion tank di Bengkayang akan dimulai pada 2011. Jumlah personel yang ditempatkan untuk batalion tersebut sekitar 600 orang.

"Sekarang, yang ada hanya setingkat Detasemen Kavaleri," kata dia.

Selain itu, jenis tank yang digunakan saat ini akan diganti dengan yang berkapasitas dan kemampuan tempur lebih baik. Jumlahnya pun lebih banyak.

Menurut dia, penempatan batalion tank di Bengkayang dengan pertimbangan daerah tersebut merupakan poros tengah di Kalbar.

Mobilisasi ke berbagai daerah di Kalbar juga lebih mudah dan cepat karena infrastruktur relatif baik.

"Misalnya menuju Sanggau, atau daerah perbatasan lainnya, mudah dilakukan," kata Moeldoko.

Kodam XII Tanjungpura juga akan terus melakukan pembinaan teritorial terpadu dengan pemerintah daerah setempat di wilayah perbatasan. Diantaranya mengenai aspek kesadaran bela negara, kewarganegaraan yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Ia melanjutkan, penanganan di perbatasan perlu dilakukan secara menyeluruh. "Tidak hanya membangun sistem pertahanan dan keamanan," katanya.

Kodam XII Tanjungpura bermarkas di Pontianak dengan cakupan dua provinsi yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Sumber : ANTARA

HMAS Tobruk dan Toowoomba Sandar di Surabaya

SURABAYA - Sebuah kapal memandu kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Australia, HMAS Tobruk saat akan bersandar di Dermaga Jamrud, Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (25/9). Dua kapal perang milik Angkatan Laut Kerajaan Australia, yaitu HMAS Tobruk dan HMAS Toowoomba ke Surabaya merupakan bagian dari kelompok tugas empat kapal Australia termasuk HMAS Success dan HMAS Arunta yang tiba Jumat (24/9) kemarin di Makasar. FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat/ed/10, DETIKFOTO.COM



Menhan Merasakan Sukhoi

MAKASAR - Menhankam Purnomo Yusgiantoro (kiri) mengangkat jempolnya dalam cockpit Sukhoi SU-30MK dengan Pilot Komandan Skadron Udara 11 Letkol Penerbang Tonny Haryono (kanan) di Lanud Sultan Hasannudin, Makasar, Senin (27/9) . Selama 25 menit Menhan diudara menjajal ketangguhan pesawat buatan Rusia tersebut. FOTO ANTARA/pandu dewantara/hp/10




Saturday, September 25, 2010

Monumen Skyhawk di Lanud Sultan Iskandar Muda

BLANGBINTANG - Panglima Komando Operasi TNI AU Wilayah-I, Marsekal Muda TNI Eddy Suyanto ST (kiri) menyampaikan sambutan saat peresmian monumen pesawat tempur A-4 Skyhawk di Lanud Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Jumat (24/9). TNI AU pernah mengoperasikan sebanyak 37 Skyhawk hingga tahun 2003, namun pesawat tersebut kini tidak lagi digunakan dan sebagai penggantinya Indonesia membeli 10 pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia. FOTO ANTARA/Ampelsa/ss/pd/10

HMAS Arunta dan kapal HMAS Succes saat sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar

MAKASSAR - Sejumlah penari beraksi saat menyambut kedatangan dua kapal perang milik australia, kapal HMAS Arunta dan kapal HMAS Succes saat sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Jumat (24/9). Dua kapal perang milik Australia yakni kapal HMAS Arunta dan Kapal HMAS Succes berkunjung ke Makassar selama tiga hari (24-27 Sepetember 2010), dan membawa 400 awak kapal. Kedua kapal tersebut juga akan melakukan kunjungan ke Malaysia, Singapura dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. FOTO ANTARA/Yusran Uccang/ss/pd/10





HMAS Arunta (Foto : maritimequest.com)

Friday, September 24, 2010

Tiga Pesawat Tempur Sukhoi Rampung Test Flight

MAKASSAR - Tiga pesawat tempur sukhoi SU-27SKM telah rampung menjalani test flight yang dilaksanakan berturut-turut pada 17,20,22 September 2010. Pengujian dilakukan oleh Pilot KNAPOO Alexander Demchenko disaksikan oleh Pangkoopsau II Marsekal Muda TNI R. Agus Munandar, Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Agus Supriatna, Tim dari Mabes TNI dan Mabes TNI AU serta para pejabat Staf Lanud Sultan Hasanuddin. "Sebelumnya ketiga pesawat tempur SU-27 SKM tersebut menjalani perakitan di Skadron Tehnik 044 oleh tim tehnisi dari Rusia yang dibantu tehnisi dari Skadron Tehnik 044 Lanud Sultan Hasanuddin", ungkap Agus Suoriatna, Kamis (23/9) kemarin.