Tuesday, October 12, 2010

Alutsista Kita Lengkap 4-5 Tahun Lagi

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan alutsista Indonesia akan lengkap secara signifikan sekitar 4-5 tahun mendatang. Optimistisme ini muncul setelah SBY menggelar pertemuan informal dengan para pimpinan PT Dirgantara Indonesia, PT Penataran Angkatan Laut (PAL) Indonesia dan PT Pindad, Minggu (10/10/2010).

"Saya melakukan pertemuan untuk menelaah secara lebih dalam kebutuhan riil, terutama alutsista yang saya sampaikan pada sidang kabinet beberapa waktu lalu dan tanggal 5 Oktober lalu saat hari ulang tahun TNI," ungkapnya di Kantor Presiden, Senin (11/10).

Dari hasil pertemuan itu, SBY menyimpulkan dengan kalkulasi yang tepat, negara dapat menambah jumlah alutsista secara signifikan dalam 4-5 tahun mendatang dengan mengandalkan produksi dalam negeri dan joint production dengan negara-negara sahabat.

"Yang nyata-nyata bisa dilakukan di dalam negeri akan kita gerakkan tenaga kerja kita sehingga lebih efisien. Yang belum bisa kita buat sendiri, kita adakan joint production," katanya. SBY berharap hasil pertemuan kemarin dapat ditindaklanjuti dengan segera sebagai program penguatan dan modernitas alutsista secara riil.

SBY Bakal Tidur di Kapal Perang TNI AL

Menyinggung kemungkinan SBY yang akan melakukan kunjungan ke lokasi bencana di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat, Rabu (13/10) besok, direncanakan beliau akan tinggal di salah satu Kapal Republik Indonesia (KRI) milik TNI Angkatan Laut.


LPD KRI Banjarmasin-592

Menteri Sosial Salim Segaf Al'Jufrie mengatakan, perjalanan untuk mencapai lokasi akan lebih cepat dengan menggunakan KRI. Rencananya, Presiden akan bermalam selama dua malam di atas kapal tersebut.

"Ada kapal TNI AL yang bisa lima jam—yang ditunggu—dan bisa tinggal di kapal karena di sana (Wasior) tidak bisa buat nginep," ungkapnya di Kantor Presiden, Senin. Jika dengan kapal biasa, perjalanan ke Wasior bisa memakan waktu 12 jam.

Susilo Bambang Yudhoyono sendiri, saat membuka rapat, mengatakan, TNI telah mengerahkan kekuatannya untuk membuka berbagai kemungkinan perjalanan menjangkau lokasi bencana, termasuk transportasi laut. "Ini untuk mempercepat rehabilitasi dan konstruksi dan malamnya sudah bisa membawa bantuan dan saya bisa lebih lama untuk ada di sana," kata Susilo Bambang Yudhoyono.

Sumber : KOMPAS

No comments: