Friday, June 11, 2010

Latihan Bersama 7 Negara "Garuda Shield 2010"


Komandan Pussenif Mayjen TNI Soenarko (kiri) dan Komandan National Hawaiian Guard Mayjen Robert Lee (kanan) melakukan inspeksi pasukan saat upacara pembukaan Latgab Garuda Shields di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (10/6).

BANDUNG - Militer Indonesia mengadakan latihan bersama dengan enam negara, guna meningkatkan kerja sama dan profesionalitas dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Latihan bersama dengan sandi "Garuda Shield" 2010 itu, dibuka Komandan Pusat Infanteri selaku Direktur Latihan Mayjen TNI Soenarko di Pusat Pendidikan Infanteri TNI Angkatan Darat Cipatat, Bandung, Kamis (10/6).

Kegiatan itu merupakan salah satu kegiatan yang disponsori Komando Militer AS di Asia Pasifik (USPACOM). Latihan bersama tersebut merupakan yang keempat kali diadakan di Asia.

Sebelumnya diadakan di Mongolia dengan sandi "Khan Quest" (2007) dan di Bangladesh dengan sandi "Santi Dhoot" (2008) dan pada 2009 diselenggarakan di Indonesia dengan penyelenggara Mabes TNI.


Dua anggota TNI mempertontonkan atraksi bela diri dengan tongkat saat pembukaan Latihan Bersama Garuda Shield di Pusat Kesenjataan Infanteri Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (10/6). (Foto: Kompas)

Untuk 2010, penyelenggara latihan di Indonesia adalah TNI Angkatan Darat dengan mitranya dari Amerika Serikat. Layaknya sebuah latihan militer maka "Garuda Shield" diadakan dalam dua tahap yakni geladi posko (11-16 Juni) dan geladi lapang (17-22 Juni).

Geladi posko diikuti dua negara dan geladi lapang diikuti tujuh negara.

Ke-tujuh negara itu antara lain Indonesia, Amerika Serikat, Thailand, Bangladesh, Filipina, Nepal, Brunei Darussalam.

Latihan bertujuan meningkatkan solidaritas dalam penyelenggaran misi PBB terutama di antara negara-negara yang mengerahkan pasukannya dalam misi PBB (Troop Contrubution Country/TCC).

Optimalisasi Negara Kontributor Pasukan PBB

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta dalam amanat tertulisnya mengatakan, latihan dimaksudkan untuk mengoptimalkan kerjasama diantara negara kontrisbusi pengirim pasukan dalam misi PBB, menyusul perkembangan lingkungan strategis yang makin kompleks.

"Berbagai persoalan itu mau tidak mau menuntut kita untuk bekerjasama dalam menghadapinya untuk menciptakan keamanan kawasan terutama di Asia Pasifik," ujarnya.

Masing-masing negara peserta, terutama yang berkontribusi dalam pasukan perdamaian PBB dapat menyamakan persepsi, dan pandangan hingga dapat diwujudkan prosedur tetap sesuai ketentuan PBB dalam menjalankan misi perdamaiannya di beberapa belahan dunia.

Melalui latihan bersama ini, lanjut George, dapat pula ditingkatkan kerjasama dan hubungan yang baik diantara negara-negara tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Perwakilan Komando Militer AS di Pasifik (USPACOM) Mayjen Robert Lee menyampaikan terimakasih atas kesediaan Indonesia sebagai penyelenggara bersama dalam latihan bersama pasukan perdamaian PBB.

"Ini merupakan yang pertama diadakan di Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Dan saya sampaikan terima kasih," ujarnya.

Sumber : ANTARA

No comments: