Thursday, December 10, 2009

Bank Nasional Ingin 'Multiyears Budget' Untuk Merevitalisasi Industri Pertahanan

JAKARTA - Untuk revitalisasi industri pertahanan, perbankan nasional dapat memberi dukungan dengan syarat anggaran multiyears dan jaminan dari Menteri Keuangan bahwa pemerintah menyanggupi pendanaan untuk jangka panjang.

Menteri Perindustrian MS Hidayat seusai menghadiri pembukaan Workshop Nasional Revitalisasi Industri Pertahanan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/12), mengatakan selama ini anggaran untuk kebutuhan tersebut hanya dikeluarkan per tahun dan seringkali terjadi pembatalan.

"Sebelumnya setahun-setahun budgetnya, batal pula kadang-kadang. Bank nasional mau kalau multiyears budget, terus ada semacam letter of comfort dari menteri keuangan bahwa dia menjamin dalam lima tahun ini ada dananya," tutur Hidayat.

Hal senada dikatakan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar yang mengatakan bank-bank nasional siap memberi dukungan apabila program untuk membangkitkan industri pertahanan dalam negeri diarahkan untuk tenggat waktu tiga atau lima tahun. "Saya pegang saja arahan Presiden tadi, utamakan periode 2009-2014. Kalau lima tahun saja long term contract saya kira sudah bisa kerja industri kita. Bank pun sudah siap," ujarnya.



Mengenai jaminan kemampuan dari pemerintah, Mustafa mengatakan, Menkeu telah membicarakan dengan Departemen Pertahanan tentang kemungkinan kredit eskpor atau bentuk lain yang masih bisa dirumuskan oleh pemerintah. Meneg BUMN menyatakan optimismenya bahwa revitalisasi industri pertahanan dapat berjalan karena industri pertahanan dalam negeri seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara sudah menyatakan kesiapannya.

"Saya lihat PAL siap, Pindad siap, PT Dirgantara siap, tinggal kekurangan-kekurangannya nanti saling mengisi. Saya bertanggung jawab dalam revitalisasi industri pertahanan, kesiapan industri kita untuk memproduksi sesuai keinginan user dan ini komitmen kita," papar Mustafa.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

No comments: