Thursday, July 16, 2009

Kapal Perang LPD TNI AL Selesai September 2009



JAKARTA - PT PAL tengah menyelesaikan pembangunan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD). Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan, PAL berjanji menyerahkan kapal angkut personel itu pada September mendatang.

Dia berharap, tidak ada lagi penundaan. "Karena sudah 11 kali penyerahannya ditunda," katanya usai menghadiri peluncuran buku mantan KSAL Laksamana (purn) Sumardjono di Jakarta, Selasa (14/7) malam.

Tedjo mengatakan, pembangunan LPD adalah realisasi alih teknologi senjata strategis dari Korea Selatan.

Angkatan Laut memesan empat kapal LPD dari Korea Selatan. Dua kapal pertama, KRI Surabaya dan KRI Makassar, dibuat di negeri ginseng tersebut dan telah hadir memperkuat jajaran matra laut.

Dua kapal terakhir dibangun di PT PAL, Surabaya, dengan asistensi penuh Korea. Dia menjelaskan, kapal terakhir direncanakan kelar Januari 2010.

Tedjo mengatakan, setelah LPD, diharapkan PAL membangun kapal perusak kawal rudal. Saat ini, TNI AL tengah menjajaki negara produsen yang berkomitmen memberikan alih teknologi. Beberapa calonnya, Prancis, Belanda, dan Italia. "Masih ditimbang mana yang terbaik," kata lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1975 itu.

Pengiriman Kapal Molor

Sementara itu di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (16/7) Direktur Utama PAL Harsusanto mengatakan pengiriman kapal PT PAL Indonesia kepada kliennya terancam molor jika rencana restrukturisasi oleh PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) tidak segera selesai. "Selama dana dari PPA belum masuk, kita lewat (target pengiriman)," ujarnya.



Selama ini, perseroan memaksimalkan sisa dana internal untuk pembangunan pesanan kapal kliennya. Sebelumnya, perseroan berharap bisa mengirim 9-10 kapal pesanan perusahaan dan lembaga dari dalam maupun luar negeri hingga akhir tahun 2009 ini.

"Tapi sampai akhir tahun kemungkinan hanya bisa 7 saja," katanya.

Tujuh kapal tersebut antara lain 2 landing platform dock (LPD) kapal pesanan TNI AL senilai US$ 15 juta, dan 4 kapal pesanan Ditjen Bea Cukai senilai US$ 24 juta. Sedangkan dari luar negeri, 1 buah kapal chemical tanker pesanan dari Italia yang akan diserahkan pada September 2009 senilai US$ 22,5 juta.

Sumber : JURNAS

1 comment:

Nafees Hussain said...

Please visit Azysoft.tk and primecool.blogspot.com