Thursday, June 04, 2009

Penyelesaian Blok Ambalat Melalui Jalur Diplomasi


Menko Polhukam, Widodo AS (kanan) bersama pimpinan TNI dan Polri saat memberikan keterangan pers seusai mengikuti ratas dengan Presiden SBY.(FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (3/6) kemarin, secara khusus mengadakan rapat kabinet terbatas tentang Ambalat di Kantor Presiden. Presiden menegaskan, kebijakan dasar penyelesaian blok Ambalat melalui jalur diplomasi. Perundingan penyelesaian garis batas wilayah ke-24 itu akan dilakukan di Malaysia, Juli 2009.

”Kehadiran unsur di laut (naval presence) dalam rangka pengawasan perairan serta penegakan kedaulatan. Intinya adalah efective control terhadap perairan tersebut,” ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS kepada pers.

Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen menegaskan, TNI berpedoman pada perintah Presiden untuk menyelesaikan kasus perairan Ambalat melalui jalur diplomasi. Karena itu, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso telah memerintahkan prajurit TNI untuk tidak terprovokasi dengan segala manuver pihak lain.

"Apa yang dilakukan TNI di perairan Ambalat adalah optimalisasi pelaksanaan patroli di sepanjang perbatasan yang menurut peta masih merupakan wilayah Indonesia," ujarnya. Sagom tidak mau menjelaskan berapa kekuatan yang disiagakan di Ambalat.

Kapal Malaysia Kembali Masuk Wilayah RI

Komandan Gugus Tempur Wilayah Indonesia Timur Laksamana Pertama RM Harahap Rabu (3/6) kemarin di Tarakan, Kaltim, melaporkan, kapal perang Malaysia kembali memasuki wilayah perairan Indonesia di Ambalat. Kapal itu masuk hingga jarak 1 mil dari wilayah perbatasan sekitar pukul 07.00 Wita. Dua kapal perang RI, yakni Suluh Pari dan Hasanuddin coba menghalau kapal Malaysia itu supaya kembali ke wilayahnya.

Harahap singgah di Tarakan dalam rangka mengecek keadaan pasukannya yang bertugas di wilayah perbatasan. Ia memastikan wilayah Ambalat masih dalam kondisi damai.

”Semuanya biasa saja. Kesalahan mereka (kapal Malaysia) adalah masuk jauh ke tempat kita seperti pukul 07.00 tadi sejauh 1 mil. Tugas kami sebagai TNI AL menggiring mereka kembali ke Malaysia,” kata Harahap.

Sumber : KOMPAS

1 comment:

Rachmad Santoso said...

kami segenap pemuda indonesia siap mempertahankan kedaulatan tanah air indonesia.