Thursday, September 04, 2008

PTDI Mulai Produksi 3 Pesawat TNI AL



Dapat Berkemampuan Sebagai Pesawat Anti Kapal Selam

TIGA pesawat pesanan TNI AL kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
diperkirakan selesai medio 2010. Dengan total kontrak U$75 juta (sekitar Rp700 miliar), matra laut memesan dua pesawat patroli maritim CN-235MPA dan satu pesawat angkut Cassa 212-400.

"Saat ini pesawat mulai produksi. Prosesnya sekitar dua tahun," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso usai penandatanganan kerja sama dengan TNI AL di Jakarta, Rabu (3/9). Dia menjelaskan, lamanya pengerjaan disebabkan pesawat maritim dibangun dengan spesifikasi khusus.

Pesawat nantinya dapat ditingkatkan kemampuannya menjadi pesawat antikapal selam. Untuk hal ini, PT DI saat ini masih melakukan uji cobanya di Turki. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealisasi. Sedangkan pengerjaan pesawat Casa (Cassa 212-400) masih tersendat karena adanya pemindahan proses produksi dari Spanyol ke Indonesia .

"Jadi nantinya seluruh pesanan Casa akan dibangun di Indonesia," katanya. Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksdya Tedjo Edhi Purdijatno berharap tidak ada keterlambatan pengiriman pesawat yang dipesan. Pasalnya, kebutuhan pesawat khususnya untuk patroli maritim cukup mendesak.

Matra laut kini memiliki 69 pesawat berbagai jenis. Sampai tahun 2024, direncanakan 120 pesawat dimiliki TNI AL. Di tengah keterbatasan armada, Tedjo mengakui harus pintar-pintar menggelar kekuatan. "Kesiapan pesawat terus kami jaga. Sekarang kesiapannya sekitar 70 persen," kata lulusan Akademi Angkatan Laut tahun 1975 itu.

Dalam pertamuan itu, dua instansi juga sepakat meningkatkan kerja sama pengembangan teknologi pertahanan matra laut. Nota kesepahaman tersebut meliputi kerja sama pengadaan, pemeliharaan, perbaikan, modifikasi dan modernisasi senjata.

Kedua belah pihak setuju mengadakan penelitian dan pengembangan iptek serta pertukaran data dan informasi ilmiah. Kerja sama juga meliputi pendidikan dan latihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan SDM, serta sarana dan prasarana yang dimiliki TNI AL untuk mendukung tugas pokok dan kepentingan kedua belah pihak.

No comments: