Tuesday, September 09, 2008

Dephan Ajak Kemeneg Ristek Dukung Industri Pertahanan dalam Negeri

Jakarta - Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan sarana pertahanan dengan pemanfaatan teknologi terbarukan, Dephan mengajak Kementrian Negara Riset dan Teknologi agar memahami adanya pembinan dan pengelolaan potensi industri nasional untuk mendukung industri pertahanan dalam negeri. Hal ini dikatakan Sekjen Dephan RI Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin dalam acara Rapat Koordinasi Dephan-Kemeneg Ristek, selasa (9/9) di ruang rapat Ditjen ranahan Dephan, Jakarta.

Sekjen Dephan mengatakan, perlu adanya dukungan moril dan masukan secara konseptual dari hasil riset/litbang, rekayasa engineering maupun tahapan dalam pelaksanaan program Transfer of Technology (ToT) disetiap kegiatan pengadaan dan pemeliharaan sarana pertahanan. Karena ini sangat bermanfaat bagi pendayagunaan industri pertahanan guna menuju kemandirian agar tidak terjadi ketergantungan terhadap produk manca negara.

Lebih lanjut dikatakan Sekjen, hasil riset atau litbang dapat di manfaatkan untuk membuat skala prioritas terhadap hasil riset atau litbang bidang sarana pertahanan yang sudah ada menjadi produk unggulan ristek, pembentukan working group dalam setiap pembuatan/pembangunan sarana pertahanan yang meliputi jalur Akademisi, Produsen dan Pemerintah (ABG) dan adanya pertemuan dan mekanisme pelaporan guna mengkomunikasikan tahapan riset atau litbang bidang sarana pertahanan yang dilaksanakan secara periodik.



Adapun hasil yang ingin di capai dalam rakor tersebut adalah inventarisir data teknologi yang terpasang pada seluruh alutsista, pengelompokan teknologi sesuai dengan sistem kesenjataan pada alutsista TNI, pelaksanaan modernisasi dan rekayasa engineering sesuai hasil riset atau litbang yang ada, monitoring kondisi alutsista secara periodik sesuai dengan kelompok teknologinya, dan pemberdayaan kemampuan industri strategis dalam memenuhi kebutuhan alutsista TNI secara bertahap dan berkelanjutan dengan hasil baik sesuai fungsi asasi produk alutsista yang dihasilkan.

Acara yang bertemakan peningkatan industri strategis menuju kemandirian di bidang pertahanan ini, selain Sekjen juga dihadiri para pejabat eselon I dan II di lingkungan Dephan, Mabes TNI, Mabes Angkatan, Kemeneg Ristek, Lembaga penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan Dewan Riset Nasional (DRN). (IK/MNK)

Sumber : DMC

No comments: