TNI AL Latihan Sapu Ranjau di Selat Madura
Kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rusa (726), Bekas Jerman Timur kelas Kondor
Surabaya, - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menggelar kegiatan dengan sandi "Latihan Penyapuan Ranjau II/08" di Selat Madura hingga 8 Agustus 2008.
"Latihan ini digelar guna menjamin keamanan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) hingga perairan Ujung Pangkah, Gresik dari bahaya ranjau dan bahan peledak lainnya," kata Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Surabaya, Sabtu (2/8).
Daerah latihan meliputi Pangkalan Surabaya, APBS, Laut Jawa, Ujung Pangkah dan Gresik. Berdasarkan peta pelayaran internasional dari Dinas Hidrografi TNI-AL, di perairan tersebut diduga masih terdapat sejumlah ranjau laut.
"Ranjau yang ada di Selat Madura ini merupakan peninggalan Perang Dunia II yang disebar oleh Sekutu. Ranjau itu pada umumnya sudah terbenam lumpur sampai kedalaman tiga meter di bawah dasar laut. Ranjau-ranjau tersebut sebagian besar sudah diledakkan oleh Satgas Saber (sapu bersih) Koarmatim," katanya.
Menurut dia, umumnya, ranjau-ranjau sisa Perang Dunia II tersebut sistem pemicu ranjaunya sudah tidak berfungsi, namum bahan peledaknya masih sangat berbahaya karena bahan peledak bersifat stabil dan tidak rusak oleh waktu. Jika terkena tumbukan pada saat pamancangan tiang untuk jembatan atau penjangkaran di laut, dapat meledak.
"Berdasarkan data yang ada, Satuan Kapal Penyapu Ranjau (Satran) Koarmatim yang menggelar Operasi Saber Ranjau di Selat Madura pada tahun 2005 berhasil meledakkan 24 ranjau dan sebelumnya berhasil meledakan 56 buah ranjau," katanya.
Personel yang terlibat dalam kegiatan latihan kali ini terdiri atas satu tim Satuan Pasukan Katak (Satpaska) Koarmatim, satu tim penyelam Koarmatim, satu tim Hidros TNI AL, kapal penyapu ranjau, KRI Pulau Rupat-724, Dinas Kesehatan dan Lantamal V Surabaya.
Sumber : ANTARA
No comments:
Post a Comment