Friday, August 15, 2008

Tingkatkan Kualitas Radar, Lapan Gaet Jepang



PERKEMBANGAN teknoIogi penginderaan jarak jauh Indonesia, dari tahun ketahun terus menunjukkan kemajuan. Terbukti dari keberhasilan sejumlah peneliti Indonesia khususnya dari lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membangun sebuah satelit, bekerjasama dengan para peneliti dari Jerman TU Delft.

Belum lagi fasilitas The Equatorial Atmosfphere Radar (EAR) yang bertempat di stasiun Radar Atmosfer Khatulistiwa di Kototabang, Bukit tinggi, Sumatera Barat"yang oleh dunia dinobatkan sebagai radar terbesor ketiga di dunia.

Akan tetapi, tentulah keberhasilan tersebut belum cukup memuaskan. Perkembangan teknologi yang berjalan dengan sangat cepat, memaksa para peneliti Indonesia untuk ikut berkompetisi dalam banyak hal, termasuk dengan meningkatkan kualitasnya agar tidak tertnggal dengan peneliti-peneliti dari negara lainnya.

Menyadari pentingnya peningkatan kualitas SDM demi menghasilkan penelitian-penelitian yang memlliki nilai kompetisi. Lapan pun selanjutnya menjalin kerjasama dengan sejumlah negara, seperti Jerman dan Jepang,yang kesemuanya tertuang dalam berbagai kegiatan.

Salah satunya dengan para peneliti asal Jepang, Research Institute for Sustainable Humanosphere dari Universitas Kyoto yang tertuang dalam sejumlah kegiatan seperti kerjasama penelitian, seminar dan pelatihan. Kegiatan terbaru ialah pagelaran simposium bertemakan "Cloud Science and Radar ObservatiOn of the Atmosphere" yang berlangsung sejak Senin (11/8) hingga Jumat (15/8) hari ini di Kantor Lapan, Bandung, Jawa Barat.

Seperti yang tertulis dalam siaran pers yang diterima Jurnal Nasional, simposium tersebut salah satu tujuannya adalah berperan sebagai wadah pertemuan bagi para peneliti yang bergerak di bidarng pengkajian radar atmosfir dikedua negara.

Harapannya dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan SDM peneliti Indonesia dalam melakukan praktik pengukuran parameter atmosfer dengan radar (Radar Atmosfer Khatulistiwa atau EAR).

No comments: