Thursday, August 14, 2008

Skadron Intai Koopsau I belum Mendesak

JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, keberadaan skadron intai di wilayah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) I untuk saat ini belum mendesak, meski sangat dibutuhkan untuk menjaga dan mengamankan wilayah udara nasional khususnya di Indonesia Barat.

"Pengamanan melalui pengintaian udara di wilayah barat, hingga ini masih dilakukan oleh skadron 5 intai yang berada di bawah naungan Koopsau II di Makassar," katanya usai memimpin upacara serahterima jabatan Panglima Koopsau I di Jakarta, Rabu (13/8).

Ia mengatakan, keterbatasan anggaran di sektor pertahanan dan militer mengakibatkan program pengembangan dan gelar kekuatan udara juga terhambat
termasuk membangun skadron intai di wilayah barat Indonesia yang menjadi tanggung jawab Koopsau I.

"Jadi, untuk membangun skadron intai di wilayah Koopsau I belum akan dilakukan dalam jangka pendek dan menengah. Kemungkinan itu akan dimasukkan dalam perencanaan jangka panjang. Bagaimana pun keberadaan skadron intai sangat diperlukan juga di wilayah Barat Indonesia," kata Subandrio.

Koopsau I dengan markas komando di Jakarta menaungi 11 pangkalan udara (lanud), tiga detasemen dan 40 pos TNI Angkatan Udara (TNI AU). Luas wilayah yang harus dijaga dan diamankan membentang dari Sabang hingga Kalimantan Barat, dan sebagian Jawa Tengah.

Sebagai komando operasi TNI AU, Koopsau I diserahi tanggungjawab pengamanan Selat Malaka, sejumlah wilayah RI yang berbatasan dengan negara lain dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)

"Tidak dipungkiri, dengan tugas itu diperlukan skadron pesawat intai, bahkan penambahan skadron tempur. Tetapi itu belum dapat dilaksanakan dalam waktu dekat, karena terbatasnya anggaran," kata Kasau Subandrio menegaskan.

Selama ini, kegiatan pengintaian udara dilakukan oleh Boeing 737-2x9 dari Skadron Udara 5 di Pangkalan Udara Hasanuddin dibawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II. (Ant/OL-2)

Sumber : MEDIAINDONESIA

No comments: