Wednesday, June 18, 2008

Target Penyelesaian 150 Panser Pindad Tepat Waktu


Panser 6x6 Pindad, tampak Copula dibagian atas panser untuk penempatan senjata.

BANDUNG - Sebanyak 150 panser pesanan Departemen Pertahanan (Dephan) yang akan digunakan TNI, ditargetkan bisa diselesaikan PT Pindad pada akhir 2009. Pada tahun ini, Pindad akan menyelesaikan sebanyak 20 panser.

"Kendala kita ada pada engine (Renault) yang berasal dari Prancis. Mereka baru bisa menyelesaikan 20 pada tahun 2008 ini dan 130 pada 2009," kata Direktur Produk Komersial PT Pindad Wahyu Utomo.

Kemampuan PT Pindad, menurutnya, baru pada merancang dan menyelesaikan body panser. "Namun, proses produksi Pindad sudah lolos sertivikasi ISO9001. Proses penyelesaian body panser sebanyak 130 tersebut bisa diselesaikan Pindad dalam waktu satu tahun. Tidak berat," kata dia.

Sebanyak 150 panser yang dipesan Dephan adalah panser 6x6. Berat kendaraan ini maksimal 12 ton dengan mengaplikasi body monocoque, plat tahan peluru setebal 8 sampai dengan 10mm. Kapasitas angkut mencapai 15 orang prajurit, kendaraan ini memiliki delapan kaca intai dan delapan lubang tembak serta dilengkapi dua set tabung pelontar granat asap.



Selain itu, di bagian atas juga ada Copula yang bisa berputar 360 derajat untuk menembak dengan senjata jenis AGL atau SMB. Panser 6x6 ini mempunyai kapasitas tanki 200 liter solar dan mampu berjalan di medan terjal mencapai kemiringan 45 derajat.
Pemerintah hanya perlu membayar sekitar Rp6 miliar tiap panser. Sementara, harga panser sejenis ini di pasaran dunia mencapai Rp9 miliar.

Direktur Produk Militer PT Pindad S Irianto menambahkan, selain varian angkut personil Pindad sedang mengembangkan produksi panser dengan empat varian lainnya, yakni komando, logistik, ambulan dan recovery.

"Tahun depan kita targetkan sudah menambah satu spesifikasi panser lagi, yakni panser canon. Spesifikasinya agak berbeda. Senjatanya belum kita kuasai. Kita mengarahkan untuk penguasaan teknologi daya apung menuju pembuatan tank amfibi," ujarnya.

Pengembangan teknologi panser ke amfibi membutuhkan rekondisi bodi karena ia butuh mengapung. "Sementara, teknologi kendaraan roda rantai sudah kita kuasai. Ini dibuktikan perbaikan seluruh tank TNI di Pindad," ujarnya.

Selain kendaraan tempur, Pindad juga terus mengembangkan teknologi persenjataan. Selain senapan serbu seri SS1 dan SS2 dengan berbagai varian, Pindad juga mengembangkan senapan pelontar granat tipe SPG1 dan senapan otomatis. (Hrm/OL-2)

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

No comments: