Industri Baja Merupakan Industri Strategis Bagi Kepentingan Industri Pertahanan
Verifikasi Material Proyek Pembuatan 150 Panser
Direktur Utama PT. Krakatau Steel Faswar Bujang bertemu Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (22/5) di kantor Dephan, Jakarta. Turut mendampingi Menhan saat menerima Dirut PT Krakatau, Sekretaris Jenderal Dephan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Inspektur Jenderal Dephan Mayjen Mar Safzen Noerdin, SIP, Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Dephan Laksda TNI Gunadi dan Kepala Biro Humas Setjen Dephan Brigjen TNI S. Hariyanto.
Pada pertemuan tersebut Dirut PT Krakatau Steel disampaikan mengenai produksi industri militer dalam negeri yang tengah dilaksanakan PT Krakatau Steel yaitu program pembuatan 150 panser dan direncanakan akan selesai sebanyak 30 panser tahun ini. “Kalau sampai ini terganggu, tentu akan mengganggu semua perusahaan-perusahaan hilir yang di patok Krakatau Steel,” tambah Dirut Krakatau steel.
Dirut Krakatau Steel kembali menekankan, bahwa Krakatau Steel, dari aspek pertahanan jelas mempunyai nilai ang sangat strategis. Karenanya Krakatau Steel berpandangan sangat disayangkan, apabila perusahaan ini sampai dijual kepada pihak asing.
Namun demikian apabila, Krakatau Steel harus dilepas kepada pihak asing, maka maksimum pelepasannya dengan cara Initial Public Offering (IPO), yaitu semacam pelepasan saham yang dibeli oleh rakyat sendiri. Dengan demikian modal itu masihtetap pada kekuatan bangsa sendiri. IPO relatif lebih transparan sehingga nilai-nilai strategis tadi tidak sampai jatuh ke tangan asing.
Sumber : DMC
No comments:
Post a Comment