Jatuhnya Siluman B-2 (I)
Hingga penyelidikan tuntas, pesawat pembom siluman B-2 Spirit tidak diperbolehkan terbang.
Hari itu, tepatnya 6.000 kiometer sebelah barat daya Hawaii, bandara internasional Guam mendadak sibuk, tak hanya pesawat komersial, empat pesawat militer pun terpaksa mendarat disana karena lanud militer Andersen, Guam di tutup sementara.
Penutupan lanud Andersen dilakukan setelah sebuah B-2 "Spirit" jatuh beberapa saat setelah lepas landas.
"Kami terbuka untuk semua penerbangan yang menuju kemari, apapun yang terdaftar untuk tujuan Andersen," kata Juan Reyes, pengawas operasional bandara internasional Guam.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa itu, kedua pilot selamat keluar menggunakan ejection-seat. Hanya seorang yang kini masih menjalani perawatan di Tripler Medical Center, Hawaii karena cedera di tulang belakang.
Peristiwa kecelakaan yang terjadi pukul 10.30 pagi waktu setempat ini adalah kali pertama pada pembom B-2 ini, sejak peran pentingnya diluar negeri pada 1999.
Badan investigasi yang beranggotakan sejumlah perwira militer segera dibentuk untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat pembom strategis ini.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi tentang penyebab jatuhnya sang siluman. "Bagian utama pesawat masih utuh," ujar sersan Thomas Czerwinski, jubir USAF di Pasifik. "Penyelidikan akan dilakukan sesegera mungkin.
"Pesawat pembom yang jatuh itu adalah satu dari empat B-2 "Spirit" yang ditempatkan di Andersen. Pesawat yang jatuh ini rencananya dijadwalkan akan kembali ke pangkalan mereka di Missouri," kata Czerwinski. Sayangnya penerbangan terakhir setelah empat bulan bertugas di Guam berakhir bencana.
B-2 Spirit lepas landas di pangkalan udara Andersen, Guam.
Akibat kecelakaan tersebut, seluruh armada pembom Siluman B-2 itu dikandangkan, alias tidak boleh terbang untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Cukup masuk akal memang, mengingat jatuhnya pesawat seharga 11 Trilyun ini mencatat rekor tersendiri. Yakni kecelakaan pesawat tunggal termahal sepanjang sejarah.
Pejabat senior Amerika mengatakan larangan terbang ini berlaku untuk semua pembom sejenis yang tersisa. Tidak boleh ada pesawat yang lepas landas sampai penyelidikan pendahuluan terhadap kecelakaan itu selesai.
Dugaan sementara kecelakaan disebabkan oleh kerusakan mesin, dan tak tertutup kemungkinan human-error. Namun USAF tak mau ambil resiko dan memilih untuk sementara meng-grounded 20 pesawat pembom yang tersisa.
Sebagai pengganti perannya di Guam, kini beberapa pesawat militer dari Lanud Whiteman, Missouri, ditempatkan di Lanud Andersen untuk memperkuat efek deterrence AS dikawasan ini. Penempatan ini juga bertujuan menghalangi kemungkinan potensial musuh melakukan aksi militer mendadak ketika kekuatan USAF terpecah dibeberapa wiayah konflik.
Ruh Gentayangan
Pembom andalan AS ini awalnya dibuat untuk mengemban misi-misi penting yang bersifat taktis dan strategis, dirancang dengan kemampuan meredam pantulan radar sehingga mampu tak terdeteksi alias siluman dalam menjalankan misinya.
Pesawat siluman ini menggunakan teknologi penghidar radar canggih untuk menyerang sasaran jarak jauh dengan resiko tinggi. USAF memiliki 21 unit ruh, B-2 "Spirit" yang bermarkas di Lanud Whiteman, Missouri. Dan pada 2004 beberapa ditempatkan di Lanud Andersen, Guam.
Pesawat ini pertama kali diketahui menjalankan aksinya di Kosovo pada Maret 1999, dan telah dipakai di beberapa medan tempur seperti : Afganistan, Irak dan Serbia. Nyaris sepuluh tahun sudah ruh ini gentayangan di seantero dunia.
Pembom ini ditenagai oleh 4 mesin jet turbofan GE F118-GE-100 dengan daya dorong tiap-tiap mesin 17.300pon. Berat maksimum tinggal landas 152.634 Kg dan mempunyai daya angkut persenjataan 18.144 Kg serta jarak jelajah operasional 11.000 Km di ketinggian 15.000 Km. @alutsista
Bersambung
No comments:
Post a Comment