Jatuhnya Siluman B-2 (II)
Guna mengungkap misteri jatuhnya pembom ini 12 Februari 2008 lalu, tim penyelidik kini telah menemukan perekam digital yang berisi data-data penerbangan, mesin jet, komunikasi dan lainnya. Pada saat ditemukan alat ini utuh meskipun sebagian besar tubuh pesawat hancur.
Dengan jatuhnya pesawat pembom ini, jumlah ruh yang bergentayangan menjadi berkurang. Dari 21 menjadi 20 unit, sebuah kehilangan yang cukup besar bagi USAF. Karena selain nilai taktis dan strategisnya, pembom ini juga mempunyai nilai harga yang cukup mahal.
Anda bisa bayangkan, untuk harga 1 unit pesawat pembom B-2 "Spirit" setara dengan 40 unit F-16C/D yang dibatalkan pembeliannya oleh Dephan. Atau jika di Rupiahkan sekitar 275 Milyar per unitnya.
Pesawat berkonstruksi grafit dengan kemampuan menyerap sinyal radar ini didesain dengan menggabungkan teknologi siluman dan desain aerodinamis yang efisien. Tak mengherankan jika biaya pembuatannya mencapai puluhan Trilyun Rupiah.
Banyak faktor yang membuat pesawat ini menjadi super mahal. Alasan utamanya adalah berbagai upaya untuk menjamin karakteristik kasat radar dari hasil desain dan rancang-bangun Northrop Corp. Dilayar radar pesawat ini terdeteksi hanya sebagai segerombolan burung, karena kecilnya titik yang dihasilkan dilayar monitor.
Kecelakaan pesawat pembom ini menjadi pukulan ke-tiga bagi angkatan udara Amerika Serikat. Bagaimana tidak, mulai dari digroundednya pembom siluman F-117 "Nighthawk" yang rumour-nya sudah bukan siluman lagi dimata radar Russia.
Kemudian rontoknya badan pesawat F-15C "Strike Eagle" saat terbang di lepas pantai Florida, yang menyebabkan digroundednya 450 dari 700an unit armada F-15 yang dimiliki USAF.
Tak ada alutsista yang sempurna di dunia militer, hal ini terbukti di pembom taktis milik Amerika. @alutsista
Habis.
REUTERS : B-2 Stealth Bomber Crashes in Guam on Take-Off B2 Crash
No comments:
Post a Comment