Wednesday, January 09, 2008

Alutsista TNI Tertinggal di Asia Tenggara

JAKARTA--MEDIA: Menteri Pertahana Juwono Sudarsono mengakui perlengkapan alutsista TNI sudah jauh tertinggal dari negara tetangga sejak 40 tahun silam karena minim anggaran APBN yang diterima jajaran polhukam.

Menurut Menhan, dalam APBN anggaran bagi jajaran polhukam hanya mencapai 20% atau sekitar Rp40 trilIun. Karena itu, ungkapnya, dengan anggaran seminim itu sulit sekali bagi TNI memiliki alutsista yang dapat bersaing dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara.

"Kita di jajaran Polhukam hanya dapat 20% dari APBN atau sekitar Rp40 trilIun. Itu pun yang harus betul-betul dibagi dengan Polri, Kejaksaan, Depdagri, Deplu, dan BIN dalam melaksanakan pengamanan negara yang lebih luas," ujarnya seusai menghadiri acara sertijab Panglima TNI baru di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (8/1).



Lebih jauh, Menhan menganologikan 80% APBN atau sekitar Rp800 triliun diarahkan pada kebijakan perekonomian dan kesra. Meski demikian, Juwono bisa memahami kedua bidang itu saat ini memang menjadi prioritas utama pemerintah dibandingkan anggaran pertanahan.

Karena itu, ia meminta kualitas prajurit TNI harus lebih unggul dibandingkan prajurit negara lain di Asia Tenggara meskipun tertinggal dalam kecanggihan alutsista.

Selain itu, Juwono menambahkan TNI ke depan harus melakukan perumusan doktrin postur TNI, kewenangan, kedudukan, dan demokratisasi di tubuh TNI. Dalam hal ini meliputi sikap TNI yang harus mengambil sikap netral dalam politik.

"Dengan mengurangi kehadiran politik TNI tentu diharapkan terjadi penguatan sistem parpol," ungkapnya. (NU/OL-06)

Sumber : MIOL

Berita terkait lainnya :
Menhan RI : Secara Bertahap Perbaikan Ekonomi Dapat Meningkatkan Anggaran Pertahanan

No comments: