Revitalisasi Alutsista Harus Dari Dalam Negeri
PRODUK DALAM NEGERI: Wapres Jusuf Kalla turun dari pesawat CN235 ketika melakukan peninjauan pesawat ITU di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jabar, Sabtu. Pemerintah akan menggunakan produk dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan Alutsista.
BANDUNG--MEDIA: Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan revitalisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), baik dana dan teknologi harus dari dalam negeri.
Penegasan itu dikatakan Wapres Jusuf Kalla, kepada wartawan seusai meninjau dan rapat terbatas optimalisasi industri strategis nasional di PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/12).
"Saya minta mengevaluasi alutsista yang harus selesai pada tahun ini. Termasuk kebutuhan panser 150 unit selama 2 tahun saya minta selesaikan dalam waktu 1 tahun, 5 Oktober 2008 selesai. Juga peralatan lainnya, senjata untuk tentara juga peralatan patroli maritim, yang dulu dipesan dari luar negeri coba dipesan dari dalam negeri. Alutsista harus dari dalam negeri," tegas Kalla.
Dikatakan Kalla, untuk pendanaan akan memakai APBN tahun tahun yang akan datang. "Mulai APBN tahun 2009/2010 (alutsista) dibiayai sistem perbankan dalam negeri. Jadi begitu caranya. Total dananya sekitar Rp3 triliun dari BNI, Mandiri dan BRI," kata Kalla.
Dengan mengoptimalkan kemampuan dalam negeri, ungkap Kalla, menghemat biaya alutsista sampai 50%-60%. Misalnya,jika membeli panser dari luar negeri seharga Rp10 miliar, panser Pindad tanpa senjata hanya Rp4,5 miliar.
Dalam kunjungan ke PT Pindad, Wapres Kalla yang didamping Sekjen Dephan Letjen Sjafrie Sjamsuddin, menyempatkan diri masuk ke Panser 6x6 dan Panser amphibi bermesin merk Perkasa produksi PT Texmaco.
Wapres juga menyaksikan uji coba empat senapan serbu produk PT Pindad. Dari PT Pindad, Wapres meninjau PT DI. (Faw/OL-06)
No comments:
Post a Comment