Serangan Darfur, tentara Afrika tewas
Serangan terhadap satu pangkalan militer Uni Afrika di Darfur, Sudan menewaskan 10 tentara penjaga perdamaian.
Tigapuluh kendaraan melaju menabrak pangkalan militer itu dan 50 prajurit Uni Afrika hilang dan 7 lainnya cedera.
Kendaraan dan barang-barang milik Uni Afrika dicuri atau dirusak.
Sumber-sumber pemberontak mengatakan kepada BBC bahwa pihak yang merazia mereka adalah faksi-faksi sempalan dari dua kelompok pemberontak.
Ini adalah korban terbesar yang diderita misi Uni Afrika sejak mereka tiba tahun 2003, demikian tulis Uni Afrika dalam pernyataannya.
Wakil khusus gabungan tentara penjaga perdamaian PBB dan Uni Afrika, Rodolphe Adada mengatakan dia sangat terkejut atas serangan 'yang disengaja dan membuat marah ini" yang terjadi hari Minggu malam di pangkalan di kota Haskanita.
Analis BBC untuk wilayah Afrika, Martin Plaut mengatakan pertempuran terjadi pada saat yang kurang menguntungkan, dengan perundingan antara Uni Afrika dan PBB akan segera dimulai untuk membuka jalan bagi perundingan damai antara pemerintah dan pemberontak.
Prospek tercapainya satu kesepakatan dalam perundingan itu mulai terlihat suram, kata dia.
Kejahatan yang rendah
Seorang jurubicara gerakan pemberontak bagi Keadilan dan Persamaan (JEM) mengecam serangan itu dan mengatakan serangan itu dilakukan oleh tiga komandan pembangkang dari gerakannya sendiri, bekerjasama dengan satu kelompok yang memisahkan diri dari Tentara Pembebasan Sudan.
"Itu adalah grup yang sudah diusir," kata Ibrahim Jalil.
"Mereka mencari peralatan, kendaraan dan senjata. Mereka tidak bisa mendapatkannya dari dalam JEM dan mereka tidak punya kemampuan untuk berperang melawan pasukan pemerintah. Mereka menilai Uni Afrika adalah target yang mudah."
Sumber-sumber mengatakan kepada BBC bahwa para penyerang lari dengan semua senjata dan kendaraan yang bisa mereka bawa, dan membakar kendaraan-kendaraan yang tersisa.
Pernyataan Uni Afrika menggambarkan para penyerang sebagai 'satu kelompok yang besar dan terorganisir serta bersenjata", tetapi tidak mengatakan apakah mereka pasukan pemberontak atau pasukan pemerintah.
Sekitar 7 ribu pasukan Uni Afrika ditempatkan di Darfur dengan mandat yang terbatas.
Dewan Keamanan PBB sudah menyetujui penempatan 26 ribu pasukan penjaga perdamaian untuk memperluas pasukan Uni Afrika yang sekarang, yang saat ini kesulitan melindungi warga biasa.
Berita lebih lanjut
No comments:
Post a Comment