Wednesday, October 24, 2007

Penambahan Kotama TNI AU Disesuaikan dengan Alutsista

Makassar, Kompas - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Herman Prayitno mengatakan, pihaknya belum merencanakan mengembangkan atau menambah jumlah komando utama atau kotama selain yang sudah ada saat ini, yakni Komando Operasi TNI AU I dan II.

Menurut Herman, pengembangan kotama sangat bergantung pada pengembangan peralatan utama sistem persenjataan (alutsista).

Hal tersebut disampaikan Herman, Selasa (23/10), seusai menyerahterimakan jabatan Panglima Koopsau II dari penjabat lama Marsekal Muda IB Sanubari ke penjabat baru Marsekal Pertama Yushan Sayuti di Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Hasanuddin, Makassar.

Menurut Herman, saat ini pihaknya baru merencanakan untuk memperkuat Lanud TNI AU Biak, Papua, dengan menambah satu skuadron pesawat tempur baru untuk 10 tahun ke depan. Rencananya, Lanud TNI AU Biak akan diperkuat dengan satu skuadron jet tempur semacam F-16 atau Sukhoi.

Saat ini pihak TNI AU baru membangun sarana pendukung rencana 10 tahun mendatang tersebut, seperti sejumlah fasilitas radar militer di beberapa lokasi di Papua, seperti Biak, Merauke, Timika, dan Saumlaki, Maluku. Saat ini sudah terdapat 17 satuan radar di wilayah Koopsau II ini.



Menurut Herman, pihak TNI AU juga akan memperkuat Lanud TNI AU Biak itu dengan tiga skuadron angkut, satu skuadron intai taktis, dan satu skuadron helikopter, untuk pengembangan 10 tahun mendatang.

Koopsau II saat ini terdiri dari empat Lanud TNI AU yaitu Adisucipto (Yogyakarta), Iswahyudi (Madiun), Abdulrahman Saleh (Malang), dan Hasanuddin (Makassar). Wilayah Koopsau II meliputi kawasan timur Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta sebagian Pulau Jawa.

Sehari sebelum upacara serah terima jabatan, Herman memastikan pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya keputusan pilihan pesawat tempur taktis pengganti jenis OV-10 Bronco yang beberapa waktu lalu telah diputuskan tidak akan dipakai lagi.

Saat ini setidaknya ada tiga jenis pilihan pesawat dari berbagai negara yang menjadi kandidat pengganti pesawat tempur taktis OV-10 Bronco. Ketiganya adalah KO-1 buatan Korea Aerospace Industries, EMB 314 atau EMB 312 Super Tucano buatan Embraer Brasil, dan Sukhoi Su-25 buatan Rusia.(DWA)

Sumber : KOMPAS

No comments: