Thursday, September 13, 2007

Suriah Bantah Israel "Hancurkan" Basis Rudal


Israel Air Force/IAF tengah menyiapkan sebuah misi penyerangan

JERUSALEM, rabu - Israel, Kamis (6/9) pekan lalu, telah melakukan serangan rahasia yang menghancurkan pangkalan rudal Suriah-Iran yang dibiayai Iran dan berlokasi di Deir az-Zor, Suriah utara. Pejabat Israel tetap bersikap diam atas serangan itu.

Sebuah harian milik komunitas Arab di Israel, Assennara, Rabu (12/9), mengatakan, "Jet-jet Israel membom basis rudal Suriah-Iran yang dibiayai Iran.... Tampaknya basis itu hancur total (completely destroyed)."

Hari Selasa lalu, televisi CNN memberitakan soal serangan udara itu, tetapi tidak dijelaskan apa dampak dari serangan tersebut.

Harian The New York Times, Rabu (12/9), juga memberitakan bahwa Israel menilai Suriah dan Iran sedang membeli bahan nuklir dari Korea Utara. Oleh karena itu, Israel melakukan pengintaian udara dan mengambil gambar instalasi, yang kemungkinan merupakan lokasi pengembangan nuklir.

Pemerintah Suriah, Selasa lalu, mengajukan gugatan ke PBB atas tindakan Israel melanggar wilayah udara Suriah pada Kamis dini hari, pekan lalu. Suriah mengatakan telah membalas dengan menembak jet-jet Israel.

Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar al-Jaafari mengatakan, pesawat-pesawat Israel membuang senjata dan bahan bakar agar beban lebih ringan sehingga bisa terbang lebih cepat menghindari tembakan dari pesawat Suriah.

Al-Jaafari membantah ada serangan Israel yang menyebabkan kerusakan. Ia juga membantah bahwa pesawat Israel masuk lebih jauh ke dalam wilayah Suriah.

Kepada PBB, Al-Jaafari menyampaikan peringatan keras, "Jika hal seperti itu terulang lagi di kemudian hari, akan ada konsekuensi yang mungkin tidak pernah diperkirakan oleh pihak mana pun."

Peringatan bagi Damaskus

Seorang pejabat AS membenarkan bahwa Israel telah melakukan serangan ke Suriah. "Serangan itu kecil saja dan berlangsung cepat serta ditujukan untuk memberi peringatan kepada Suriah. Karena dicegat oleh pesawat Suriah, pesawat Israel itu kemudian membuang muatan dan langsung menyingkir dari udara Suriah," demikian diutarakan seorang pejabat AS.

"Israel sedang mencoba mengatakan kepada Suriah agar jangan mendukung kelompok Hezbollah di Lebanon," kata sumber tersebut.

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menolak berkomentar soal berita itu.

Menteri Luar Negeri Perancis Bernard Kouchner yang sedang berkunjung ke Israel juga menanyakan isu itu. "Mereka tidak mau bicara soal itu," kata Kouchner kepada wartawan di Jerusalem. (REUTERS/AP/AFP/MON)

No comments: