Thursday, September 13, 2007

Operasi Udara F-16

Di pengujung Agustus 2007, tepat beberapa pekan setelah gegap gempita perayaan kemerdekaan ke-62 Republik Indonesia, tiga pesawat F-16 dari Skuadron Udara 3 mengusung misi patroli bersenjata di perairan Ambalat. Lanud Balikpapan, Kalimantan Timur, dipilih sebagai pangkalan operasi selama misi berlangsung.

Sejak awal kedatangan F-16 di kota kaya minyak itu, cuaca kurang bersahabat. Di sekitar landasan pacu menumpuk awan-awan aktif seolah memperkaya tantangan misi. Tidak jarang diikuti hujan yang cukup deras.

Kondisi seperti itu adalah sebagian kecil dari dinamika misi operasi. Seburuk apa pun cuaca menghadang tetap tidak menyurutkan laju jet-jet tempur menuju daerah operasi, mengamati perairan kaya minyak, sekaligus mengamankan salah satu kawasan penghasil minyak terbesar di negeri ini.

Perairan Ambalat tampak damai membentang dari timur laut Pulau Tarakan hingga ke perbatasan Malaysia. Selama berpatroli di sana, F-16 hanya menjumpai lambaian tangan bersahabat nelayan-nelayan yang tengah melaut.

Mercu suar di tengah pulau Karang Unarang kokoh berdiri. Sekilas tidak ada yang menyangka perairan yang demikian tenang itu menyimpan kekayaan minyak yang menakjubkan sehingga tidak heran mengundang klaim sepihak negara asing untuk memilikinya.

Bangsa mana pun tidak akan pernah rela jika wilayahnya dicaplok bangsa lain. Karena itu, sudah sewajarnya segala daya upaya dikerahkan untuk melindungi semua asetnya, dan yang terpenting adalah kehormatannya.

Dalam setahun ini kehadiran F-16 di perairan Ambalat adalah untuk yang kesekian kali. Bukan kebosanan yang mendera, tetapi sebaliknya kebanggaan yang begitu memuncak di jiwa para penerbangnya. Mengusung tugas mulia untuk melindungi kehormatan bangsa dari intaian bangsa lain adalah harga mati yang tidak bisa digantikan dengan apa pun.

Pesawat F-16 pun kembali ke pangkalan induk, Lanud Iswahyudi, Madiun.

Mayor Pnb Ali Sudibyo Skuadron Udara 3 Lanud Iswahyudi

No comments: