Tuesday, September 18, 2007

China Protes Penjualan Senjata Taiwan

BEIJING (SINDO) – China menentang rencana Amerika Serikat (AS) menjual senjata ke Taiwan senilai USD2,2 miliar. Beijing mendesak Washington membatalkan kesepakatan tersebut dan mengakhiri hubungan militer dengan Taipei.

Tekanan itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri China, kemarin. ”China sangat menentang penjualan senjata ke Taiwan oleh Pemerintah AS,”tegas Beijing. ”Ini jelas mengintervensi masalah dalam negeri China.

Pemerintah China memprotes kesepakatan itu dan kami sungguh menyesalkannya,” tambah mereka.

Pentagon pekan lalu mengumumkan kemungkinan menjual selusin pesawat patroli antikapal selam P-3C Orion dan pesawat antimisil SM-2 senilai lebih dari USD2,2 miliar. ”Kami mendesak AS melakukan tindakan nyata sebagai wujud komitmen serius dalam masalah Taiwan dengan membatalkan segera penjualan senjata kepada militer Taiwan.

Selain itu, Washington harus mengakhiri seluruh kontak dan penjualan senjata dengan Taiwan serta menghentikan pengiriman sinyal yang salah kepada Taiwan,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Menurut Beijing, Pemerintah China memiliki hak untuk melakukan tindakan lebih lanjut jika desakan itu diabaikan. Selama ini China cemas, penjualan senjata dapat mendorong Presiden Taiwan Chen Shui-bian melanjutkan rencana mengumumkan kemerdekaan Taipei.

Kekhawatiran itu semakin meningkat karena saat ini Presiden Chen mendesakkan keinginan untuk memasukkan Taiwan sebagai anggota PBB. ”Situasi saat ini di Teluk Taiwan sangat rumit dan sensitif,tapi Chen Shui-bian dengan kaku terus melakukan aktivitasnya. Itu secara serius mengancam perdamaian dan stabilitas,” tegas Kementerian Luar Negeri China.

No comments: