AS selidiki salah angkut rudal
Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan penyelidikan setelah pesawat pembom B-52 terbang di atas wilayah Amerika Serikat pekan lalu yang secara tidak disengaja diisi dengan rudal senjata nuklir.
Penyelidikan ini diadakan menyusul laporan-laporan di terbitan Army Times bahwa tidak ada penjelasan mengenai lima rudal selama penerbangan tiga jam dari North Dakota ke Louisiana.
Angkatan udara Amerika mengatakan rudal jelajah tersebut sejak semula aman.
Army Times menyebutkan rudal-rudal itu mestinya dibongkar sebagai bagian dari proses perlucutan senjata, tetapi secara tidak disengaja ditempatkan pada bagian sayap pesawat pembom.
Serius
Pembom B-52 itu terbang tanggal 30 Agustus dari Pangkalan Udara Minot di North Dakota menyeberangi Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Barksdale, di Louisiana, dengan membawa hulu ledak nuklir tersebut.
Angkatan Udara segera memerintahkan penyelidikan tentang mengapa kesalahan seperti itu sampai terjadi.
Juru bicara Angkatan Udara, Letnan Kolonel Ed Thomas mengatakan Angkatan udara menerapkan standar keamanan tinggi sehingga setiap penyimpangan dianggap sangat serius.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Amerika tidak berada dalam bahaya karena hulu ledak itu terus dalam penjagaan angkatan bersenjata.
Army Times mengutip Thomas yang mengatakan awak pesawat yang terlibat untuk sementara waktu dicabut izinnya sambil menunggu penyelidikan dan pelatihan.
Seorang pejabat militer mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Presiden George W Bush telah diberitahu tentang kesalahan itu.
Wartawan BBC di Washington, Adam Brookes mengatakan para ahli menjelaskan bahwa kalau pesawat itu sampai jatuh maka akan tidak terjadi ledakan nuklir tetapi mungkin ada ancaman akibat kebocoran plutonium.
Sumber
Berita Terkait lainnya :
• Pesawat B-52 dengan 5 Rudal Nuklir tak Sengaja Terbang di Wilayah AS
No comments:
Post a Comment