Wednesday, September 05, 2007

Taliban 'miliki senjata Cina'

Inggris dilaporkan mengajukan protes kepada Beijing karena persenjataan asal Cina digunakan oleh Taliban menyerang pasukan Inggris di sana.

BBC mendapatkan laporan bahwa dalam beberapa kesempatan persenjataan Cina ditemukan, setelah serangan terhadap pasukan Inggris dan Amerika oleh kelompok perlawanan Afghanistan.

Pihak berwenang di Beijing berjanji untuk melakukan untuk melakukan penyelidikan.

Tampaknya ini merupakan pertama kalinya Inggris meminta pernjelasan dari Cina mengenai mengapa senjata mereka bisa jatuh di tangan Taliban.

Inggris mengatakan persenjataan itu termasuk rudal permukaan ke udara buatan Cina, senjata anti pesawat, ranjau darat, granat yang bisa diluncurkan dengan roket, dan berbagai komponen untuk membuat bom pinggir jalan.

Kehadiran Amerika Serikat

"Rudal anti pesawat HN-5 milik Cina dimiliki oleh Taliban, kami tahu hal tersebut, dan kami khawatir bagaimana Taliban bisa mendapatkannya, beberapa senjata ini dibuat baru-baru ini di pabrik-pabrik Cina," kata seorang pejabat senior Afghanistan.

"Nomor seri dan informasi lainnya telah dihapus dari persenjataan Cina tersebut, dan hampir mustahil bagi kami untuk menemukan asal senjata tersebut, tetapi kami menyampaikan keprihatinan tersebut dengan pihak Amerika dan Cina." kata seorang pejabat senior lainnya.

Pemerintah Afghanistan memandang Cina sebagai teman, dan selama ini tidak terlalu mencampuri masalah negeri itu dibandingkan negeri tetangga lebih besar seperti India.

Tetapi seorang pejabat kontra terorisme mengatakan Cina semakin khawatir dengan kehadiran Amerika Serikat di kawasan.

Afghanistan selatan sudah lama dipenuhi dengan persenjataan buatan Cina, yang memang merupakan senjata paling murah di pasaran.

Di masa lalu, Taliban mendapatkannya dari dinas intelejen Pakistan, ISI atau mereka membeli langsung dari penyeludup senjata.

Namun sekarang ini, kecil kemungkinan ISI akan membiarkan Taliban mendapatkan rudal anti pesawat ataupun amunisi besar yang bisa menembak tank.

Hubungan militer Pakistan dengan kelompok militan di daerah kesukuan di sepanjang perbatasan Afghanistan memburuk dalam beberapa tahun terakhir, setelah Washington menekan Presiden Musharraf - setelah serangan 11 September - untuk mengejar Al-Qaida, dan kelompok Taliban yang beroperasi di dalam wilayah Pakistan.

Jadi ada kemungkinan juga Taliban akan menggunakan persenjataan canggih baru ini untuk menyerang militer Pakistan.

Jadi Cina juga tidak berkepentingan untuk mempersenjatai militan yang bermarkas di Pakistan.

No comments: