Tuesday, August 07, 2007

Thailand Borong 96 Panser Ukraina



BANGKOK - Thailand kemarin mengumumkan memborong 96 kendaraan lapis baja buatan Ukraina senilai sekitar US$ 133 juta.

Menurut wakil juru bicara Angkatan Bersenjata Thailand, Sirichan Ngathong, pembelian kendaraan lapis baja pengangkut personel itu buat meningkatkan keselamatan pasukan di tiga provinsi yang mayoritas warganya muslim di perhatasan Malaysia.

Gerilyawan separatis di wilayah itu telah melancarkan perlawanan terhadap pemerintah lebih dari tiga tahun. Kelompok militan kerap meledakkan ranjau di jalur yang dilalui konvoi militer.

"Militer telah mencapai sebuah kesepakatan awal atas model-model kendaraan itu. Ketika segalanya diselesaikan, kami segera meminta persetujuan dari kabinet," kata Sirichan Ngathong kepada AFP di Bangkok kemarin. Nilainya sekitar 4 miliar baht (US$ 133 juta atau lehih dari Rp 1,22 triliun).

Disebutkan, proposal pembelian kendaraan angkut lapis baja tersebut telah dilakukan sejak 2001, tapi tertunda karena pemerintah berjuang mencari dana pembeliannya.

Militer juga bakal melanjutkan satu pilot project buat mengembangkan 10 robot pendeteksi born dengan mahasiswa di lnstitut Teknologi King Mongkut di Bangkok.

Perdana Menteri Surayud Chulanont bulan lalu menyebut pemerintah teJah bekerja sarna dengan satu tim mahasiswa universitas Thailand.

Tim itu sebelumnya menang dalam kompetisi robotik intemasional atas karyanya, sebuah robot. buat menyelidiki lokasi-lokasi bencana alam. Sementara itu, pemerintah juga segera meluncurkan satelit lingkungan hidup pertama pada November mendatang buat membantu survei sumber daya alam, mengendus bencana alam, dan bahkan memerangi perdagangan gelap narkotik.

Menurut pejabat antariksa Thailand, Charnchai Peanvijarnpong, satelit 'Theos' telah dipelajari dan pembangunannya direncanakan sejak dua tahun lalu.

"Theos bakal membantu karni memprediksi kemungkinan kekeringan atau banjir," kata Carnchai, yang sehari-hari Wakil Direktur Geo-Infonnatics pada Badan Pengembangan Teknologi Antariksa Thailand, kemarin. Satelit bakal bisa memonitor panen padi, tapi juga bakal membantu pejabat anti narkotik memelototi produksi opium dan panen tanaman ilegal lainnya.

Sejumlah badan pemerintah teJah meneken kontrak menggunakan layanan satelit itu, tennasuk Departemen lrigasi Kerajaan dan Kantor Dewan Pengendali Narkotik.

Proyek satelit yang merupakan kolaborasi dengan perusahaan luar angkasa Eropa, EADS Astrium, itu menguras kocek Bangkok hingga US$ 179 juta. • AFP|DWl ARJANTO

Catatan Moderator :
Meskipun jenis tank amphibi yang dibeli dari Ukraina tidak disebutkan, kemungkinan besar tank yang dipilih adalah BTR-80. Tapi kalau merujuk total pembelian yang sampai US$133 Juta untuk 96 unit tank, kayanya gak mungkin juga, karena tank jenis ini pernah ditawarkan ke Indonesia seharga US$ 350.000/unit, saat RI berencana membeli APC untuk tentaranya di Libanon.

Kecuali ada spek khusus yang menyebabkan harganya hingga 3 kali lipat dari yang ditawarkan Ukraina kepada Indonesia.

No comments: