Friday, July 06, 2007

Telepon SBY-Bush Tidak Terkait Resolusi 1747

TEMPO Interaktif, Jakarta: Juru Bicara Kepresidenan Andi Malarangeng mengatakan, pembicaan telepon antara Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono dengan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush tidak ada hubungannya dengan dukungan pemerintah Indonesia terhadap resolusi 1747 Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Menurut Andi, dalam pembicaraan lewat telepon tersebut kedua kepala negara hanya membahas mengenai pertemuan negara-negara yang tergabung dalam G33 di Jakarta beberapa waktu lalu dan mengenai organisasi WTO (Word Trade Organization). Bush memang mengajak Yudhoyono membicarakan masalah Resolusi Dewan Keamanan PBB dan organisasi atom dunia (IAIA). “Namun, Presiden (Yudhoyono) menolak,” kata Andi.

Setelah berbicara dengan Bush, Yudhoyono juga berbicara dengan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Presiden Afrika Selatan Tambo Mbeki. Namun, Andi tidak menjelaskan isi pembicaraan ini.

Keterangan yang diberikan Andi itu tidak dipercaya Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Zaenal Ma'arif. Bahkan Zaenal menuding Andi telah berbohong. Dia mendesak Presiden Susilo mencopot mantan dosen Institut Ilmu Politik itu. "Andi Malarengeng sebagai juru bicara presiden mengatakan percakapan telepon dua presiden itu berkaitan dengan sidang G-33 di Jakarta, tetapi anehnya pers internasional seperti CNN dan AFP jelas-jelas menyebutkan kalau pembicaraan keduanya adalah mebicarakan soal nuklir di Iran dan resouksi Dewan Keamanan PBB," kata Zaenal, di Solo, Senin (2/4).

Andi sendiri menghargai pendapat Zaenal. Tetapi dia tidak bersedia untuk berkomentar. “Terserah saja beliau berpendapat begitu,” kata Andi.
ERWIN DARIYANTO

Berita terkini : SBY akhirnya mengakui bahwa dirinya memang di telpon Bush mengenai resolusi PBB soal nuklir Iran (Berita cetak Suara Pembaharuan (6/7)

No comments: