Wednesday, July 04, 2007

RI-Rusia Sepakat Bangun Kapal Perang Korvet



SAINT PETERSBURG (SINDO)Perusahaan alat utama sistem persenjataan Rusia, Rosoboronexport, dan TNI Angkatan Laut menyepakati kontrak kerja sama rancang bangun kapal perang jenis korvet,kemarin.

Kesepakatan tersebut menindaklanjuti kerja sama rancang bangun kapal perang korvet jenis Steregushchy bagi TNI AL,”demikian bunyi pernyataan Rosoboronexport dalam pameran teknologi kapal perang di Saint Petersburg, Rusia,kemarin. Kedua pihak sepakat menandatangani kontrak resmi kerja sama ini dalam waktu dekat.

Dalam kontrak tersebut disebutkan bahwa kapal pertama akan dibangun di Spanyol dan kemudian dibawa ke Saint Petersburg untuk dilengkapi dengan sistem persenjataan dan peralatan elektroniknya. Sumber TNI AL menyebutkan, pembangunan korvet pertama milik Indonesia ini dapat memacu kerja sama program Rusia-Indonesia pembangunan kapal-kapal lain yang sejenis.

Indonesia akan menentukan keputusan akhir dalam waktu dekat,” tandas sumber tersebut. Dokumen kesepakatan kedua pihak ditandatangani oleh Deputi Pertama Direktur Utama Rosoboronexport,Vladimir Pakhomov, dengan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto.

Pada kesempatan yang sama, pihak Rosoboronexport juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah membahas pembelian lima kapal selam tenaga diesel bagi Angkatan Laut Venezuela. ”Kami tengah bernegosiasi pembelian lima Project 636 kapal selam tenaga diesel bagi Venezuela,” kata Innokenty Nalyotov, pejabat senior Rosoboronexport.

Secara terpisah,pakar pertahanan Centre for Strategic and International Studies (CSIS),Edy Prasetyono mengungkapkan, Indonesia perlu meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Rusia. Mengingat, kebutuhan Indonesia untuk memodernisasi persenjataan TNI yang sudah ketinggalan jauh dengan negara lain.

Pertahanan kita masih sangat lemah bila dibanding negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Sehingga kerja sama strategis dengan Rusia atau parner lain sangat diperlukan,” ungkap Edy dalam sebuah diskusi di kantor RIA Novosti,Jakarta,beberapa waktu lalu.

Namun, menurut Edy, TNI maupun Departemen Pertahanan harus memiliki pedoman yang jelas untuk menentukan jenis persenjataan sesuai dengan kebutuhan sebagai negara kepulauan dan potensi ancaman yang dihadapi. ”Menurut saya, yang harus diperkuat adalah kemampuan pertahanan udara dan laut yang masih lemah. Di sinilah kerja sama dengan Rusia menjadi sangat penting,”tutur Edy. (ria novosti/interfax/tri subhki r/purwanto)

KSAL Tanda tangan kontrak

Sementara itu kantor berita Russia Interfax juga melaporkan (29/6), KSAL Laks. Slamet Soebijanto menandatangani kontrak rancang-bangun korvet Steregushchy di ST. PETERSBURG. Russia.
Berita ini dilansir Interfax-AVN dari jubir Rosoboronexport.

Perjanjian kerjasama ini meliputi design dan rancang bangun model korvet Steregushii (Project 20382) khusus untuk keperluan TNI-AL..

Dokumen kerjasama ini ditandatangani oleh Deputy Pertama General Director Vladimir Pakhomov (mewakili Rosoboronexport) dan KSAL. Laks. Slamet Soebijanto.

1 comment:

Unknown said...

hmm.. kerjasama rancang bangunnya antara russia dan indonesia... tapi korvet dibangun di spanyol..?? koq rasanya aneh ya.. knp ga sekalian dibikin di surabaya aja baru dilengkapi di russia..?
Kornas juga bukannya rencananya sama italia bikinnya..?