Sunday, March 05, 2017

Lokasi Markas Komando Armada 3 Belum Diputuskan

Lokasi Markas Komando Armada 3 Belum Diputuskan


05 Maret 2017


Markas Komando Armada TNI AL di Surabaya (photo : defence.pk)

Panglima TNI Ingin Komando Armada 3 Dibangun di Kaimana Papua

Jakarta - Komando Armada 3 TNI AL akan segera dibentuk untuk mendukung pemerataan pembangunan dan ekonomi nasional yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Meski direncanakan di Sorong, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta agar pusat Armada 3 dibangun di Kaimana, Papua Barat.

"Kurang lebih (Sorong). Maunya bapak Panglima sih ada satu areal di dekat Kaimana tapi itu masih konteksnya perlu dari 0 sekali. Di Teluk Kaimana, ada namanya Tanah Merah. Perencanaannya, maunya beliau di situ," ungkap Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2017).

Meski begitu, TNI AL memberi masukan agar Komando Armada 3 tetap dibangun di Sorong. Mengingat untuk infrastruktur dan fasilitas lainnya, Sorong sudah jauh lebih lengkap. Di Sorong juga sudah terdapat Lantamal.

"Tapi kita kan juga kasih masukan. Karena kalau Sorong establish sudah, sudah ada fasilitas minimal mengawali. Karena ini perintah kita akan kerjakan, kita akan laporkan balik," kata Gig.

TNI AL tetap akan mengkaji permintaan Panglima TNI. Namun lengkap dengan berbagai pertimbangan dari hasil pengkajian tersebut agar menjadi pertimbangan pimpinan.


Sorong, Papua Barat (image : GoogleMaps)

"Verifikasi, kita lihat untung ruginya, kita sampaikan dalam bentuk apresiasi. Kalau beliau katakan di situ, implikasinya macam-macam. Anggaran akan lebih besar lagi," ucap Gig.

Jika kembali mengingat sejarah, pembangunan pangkalan di Kaimana sendiri sebenarnya dirintis pada era penjajahan Jepang setelah berhasil menggulingkan pemerintahan Belanda. Namun tak lama begitu pangkalan selesai dibangun, Jepang diserang oleh Sekutu hingga akhirnya menyerah kalah pada 1945. 

Para penjajah mengincar Kaimana karena lokasinya yang strategis untuk menguasai wilayah Pasifik dan Australia. Wilayah Kaimana pernah dijadikan Pangkalan Udara dan Pangkalan Angkatan Laut Kerajaan Belanda saat Belanda masih menjajah sebagian tanah di Indonesia pada tahun 1946. 

Tanah Papua sempat menjadi sengketa walaupun Indonesia sudah merdeka. Meski Belanda sudah menjadikan Kaimana sebagai pangkalan militer udara dan lautnya, Papua pada akhirnya diakui sebagai bagian dari Indonesia.

Walaupun demikian, infrastruktur di Kaimana masih dirasa sangat kurang untuk menjadi pusat Armada 3. TNI AL tetap merekomendasikan agar Komando Armada 3 berada di Sorong sehingga tidak benar-benar membangun dari titik 0. 

Itu pun menurut Gig prosesnya masih cukup panjang, termasuk persiapan pembentukan Pasukan Marinir (Pasmar) 3 sebagai salah satu sarana yang diperlukan dalam pembangunan Komando Armada 3. Namun TNI menargetkan agar Komando 3 bisa beroperasi tahun ini atau maksimal tahun 2018.

"Masih proses, pertama larinya ke anggaran. Bukan cuma Pasmar 3, tapi juga Armada 3 juga sudah kita bicarakan. Prosesnya masih panjang. Ini masih perlu dibangun fasilitas, orangnya, kekuatan personelnya," terang dia.


 Kaimana, Papua Barat (image : GoogleMaps)

"Tapi aspek itu bisa terlaksana apabila sudah turun anggaran dari negara. Proses itu kita harapkan tahun ini, akhir tahun mungkin, tapi paling jelek tahun depan," lanjut Gig.

Saat ini TNI AL memiliki 2 Komando Armada, yaitu Komando Armada Barat (Koarmabar), yang berada di Jakarta dan Komando Armada Timur (Koarmatim). Pembentukan Komando Armada baru akan membantu pemerataan pembangunan dan ekonomi sesuai dengan harapan Jokowi, termasuk untuk menunjang program tol laut.

Pembentukan Komando Armada baru ini sebetulnya bukan rencana baru. Penambahan Komando Armada TNI AL itu sejalan dengan rencana pembentukan Kogabwilhan (Komando Gabungan Wilayah Pertahanan). Ini juga sudah masuk dalam rencana strategis (renstra) TNI untuk memenuhi minimum essential force (MEF).

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut salah satu fokus TNI tahun ini adalah untuk menyesuaikan penyebaran pasukan-pasukan dan pangkalan-pangkalan yang tidak tersentral di Jawa. Penyebaran pangkalan pun difokuskan pada tempat-tempat terpinggir agar bisa menjadi sentra ekonomi baru, sesuai arahan Presiden Jokowi.

"Pembentukan kodam-kodam baru, kemudian koops baru tidak. Tapi (Komando) Armada baru. (Pembentukan) Armada III harus dilakukan," terang Gatot usai Rapim TNI, Kamis (19/1).

Direncanakan sebelum ini, Komando Armada Barat tetap berada di Jakarta, Komando Armada Tengah di Makassar, dan Armada Timur di Papua. Penambahan Komando Armada salah satunya juga terkait dengan pengamanan Laut Cina Selatan. (Detik)



Jika Anggaran Turun, Pembentukan Pasmar 3 Paling Lambat Rampung Tahun Depan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- TNI masih terus berupaya mempersiapkan pembentukan Pasukan Marinir (Pasmar) 3. Kadispen TNI AL Laksma Gig Sipasulta, menyebut markas Pasmar 3 rencananya akan dibangun di sekitar teluk Kaimana, Papua Barat, sesuai keinginan Panglima TNI, Jendral TNI AD, Gatot Nurmantyo.

"Sudah jelas, kurang lebih (di situ), maunya bapak Panglima sih ada satu di dekat (Teluk Kaimana), tapi itu masih konteksnya itu perlu dari nol sekali (pembangunannya)," ujar Kadispen TNI AL, kepada wartawan di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (3/3/2017).

Kata dia di kawasan Teluk Kaimana, Papua Barat, terdapat wilayah yang bernama Tanah Merah. Panglima TNI berharap Pasmar 3 yang akan menangani wilayah Timur Indonesia, markasanya akan dibangun di tempat tersebut. Pihak TNI AL juga sudah memberikan sejumlah masukan sebagai alternatif lokasi markas Pasmar 3 selain di Teluk Kaimana.

"Kita lihat untung ruginya, kita sampaikan dalam bentuk apresiasi. Kalau beliau katakan di situ, implikasinya macam-macam, anggaran akan lebih besar lagi," ujarnya.

Namun kapan Pasmar 3 akan dibangun, Laksamana Gig Sipasulta, mengatakan prosesnya masih panjang. Saat ini TNI masih berkutat di anggaran. Jika anggaran sudah bisa diturunkan, ia memprediksi pada akhir tahun ini, atau selambat-lambatnya pada awal tahun depan, Pasmar 3 sudah terbentuk.

"Ini prosesnya masih panjang, masih perlu dibangun fasilitas, orangnya, kekuatan personelnya," ujar Kadispen TNI AL. (TribunNews)


Militer Indonesia

No comments: