TNI Tempatkan Batalion Tank Leopard di Perbatasan RI-Malaysia
KALIMANTAN TIMUR - TNI akan menempatkan satu batalion tank di perbatasan antara Kalimantan Timur di Indonesia dan Sabah di Malaysia. TNI juga akan menempatkan skuardron helikopter tempur untuk memperkuat pengamanan di perbatasan RI-Malaysia.
Batalion tank Leopard, skuardron helikopter tempur dan rudal penghancur tank, akan melengkapi penjagaan kedaulatan bangsa Indonesia di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya di perbatasan Kalimantan Timur Indonesia dan Sabah Malaysia, Panglima Daerah Militer VI Mulawarman mengatakan, batalion Mulawarman akan menjaga perbatasan dengan diperkuat sebanyak 44 tank Leopard.
Pengadaan tank di perbatasan tersebut sudah harus dituntaskan Oktober 2013 mendatang. Personel penjaga perbatasan RI-Malaysia itu akan dilengkapi tiga batalion gabungan infanteri dan artileri, yang memiliki persenjataan anti-tank.
Tim Ekspedisi Belum Temukan Patok Bergeser
Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya mengatakan Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang melakukan perjalanan dari Pulau Sebatik menuju Kecamatan Sei Menggaris, Nunukan, belum menemukan adanya patok-patok perbatasan RI-Malaysia yang bergeser dari posisi semula.
"Selama perjalanan penjelajahan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 ini, belum ada patok perbatasan yang ditemukan bergeser atau hilang," kata Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya yang juga Komandan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012, di Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Rabu.
Danjen Kopassus mengatakan, Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang melakukan perjalanan menjelajahi wilayah perbatasan selama ini belum melaporkan adanya temuan seperti itu.
"Mudah-mudahan para peserta Tim Ekspedisi segera melaporkan apabila menemukan adanya patok-patok yang bergeser atau hilang di perbatasan," katanya.
Sedangkan Wakil Komandan Sub Koordinator Wilayah 5 Nunukan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Mayor Inf Achiruddin mengatakan, penjelajahan perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah utara Kabupaten Nunukan selama ini yang ditemukan hanya beberapa patok yang tertimbun tanah atau bergeser akibat longsor.
Sumber : METRONEWS.COM
Batalion tank Leopard, skuardron helikopter tempur dan rudal penghancur tank, akan melengkapi penjagaan kedaulatan bangsa Indonesia di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur. Dalam kunjungannya di perbatasan Kalimantan Timur Indonesia dan Sabah Malaysia, Panglima Daerah Militer VI Mulawarman mengatakan, batalion Mulawarman akan menjaga perbatasan dengan diperkuat sebanyak 44 tank Leopard.
Pengadaan tank di perbatasan tersebut sudah harus dituntaskan Oktober 2013 mendatang. Personel penjaga perbatasan RI-Malaysia itu akan dilengkapi tiga batalion gabungan infanteri dan artileri, yang memiliki persenjataan anti-tank.
Tim Ekspedisi Belum Temukan Patok Bergeser
Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya mengatakan Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang melakukan perjalanan dari Pulau Sebatik menuju Kecamatan Sei Menggaris, Nunukan, belum menemukan adanya patok-patok perbatasan RI-Malaysia yang bergeser dari posisi semula.
"Selama perjalanan penjelajahan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 ini, belum ada patok perbatasan yang ditemukan bergeser atau hilang," kata Danjen Kopassus Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya yang juga Komandan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012, di Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, Rabu.
Danjen Kopassus mengatakan, Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang melakukan perjalanan menjelajahi wilayah perbatasan selama ini belum melaporkan adanya temuan seperti itu.
"Mudah-mudahan para peserta Tim Ekspedisi segera melaporkan apabila menemukan adanya patok-patok yang bergeser atau hilang di perbatasan," katanya.
Sedangkan Wakil Komandan Sub Koordinator Wilayah 5 Nunukan Tim Ekspedisi Khatulistiwa 2012 Mayor Inf Achiruddin mengatakan, penjelajahan perbatasan Indonesia-Malaysia di wilayah utara Kabupaten Nunukan selama ini yang ditemukan hanya beberapa patok yang tertimbun tanah atau bergeser akibat longsor.
Sumber : METRONEWS.COM
4 comments:
Ganyang malon
Makin panas.
Selain menempatkan batalyon tank, ada baiknya TNI pun menempatkan rudal pertahanan di pulau kalimantan karena utk mengantisipasi kegiatan militer asing ilegal disepanjang itu, NKRI sangat rawan sekali penyusup2 dan oleh sebab itu BAIS harus lebih meningkatkan kapasitasnya sebagai badan inteligen di NKRI, saya pernah memberikan saran di blog ini kepada TNI, apa tdk sebaiknya armada militer dibagi menjadi 5 armada komando yaitu barat, timur, utara, selatan dan tengah, barat meliputi sabang-sumsel, timur meliputi ntt-merauke,perbatasan papuanugini, utara meliputi kalsel,sulawesi-perbatasan malaysia, philipina, selatan meliputi jawa timur-ntb, perbatasan australia, serta tengah meliputi lampung-jawatengah, perbatasan australia. apabila ini diterapkan maka akan semakin mudah dalam penempatan pasukan serta mobilisasi alutsista, namun kendalanya yaitu kuantitas alutsista sangat sedikit belum bisa mengcover semua wilayah yg maksudkan, namun kami sebagai rakyat NKRI sangat optimis bahwa suatu hari kelak TNI akan tumbuh menjadi kekuatan yg ditakuti di asia pasifik ... Bravo TNI
'Knp kita hrs takut dgn persemakmuran inggris yg ujungnya nato.jika perang dgn malaysia...itulah guna kepiawaian lobi luar negeri..ingat jaman Bung Karno..yg sukses melobi sovyet utk mendptkan mesin perang canggih dgn jumlah banyak..apalg skrg rusia sdg bersitegang dgn nato.pasti dgn senang. Hati bantu kita..skrg gak jamannya lg prinsip jd negara non blok..asal kita bs membangun militer scr cepat dan murah..knp gak kita bergabung dgn blok rusia dan cina..yg penting ideologi kt gak ikut berubah..cukup sudah bangsa kita dihina negara se upil malaya dan singapura.Bgmana Pak BY..ingat sendiriAn itu terkucil dan lemah...
Post a Comment