Tuesday, March 20, 2012

Sekjen PBB Minta Indonesia Tambah Pasukan

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki Moon mengunjungi Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (Fasdiklat PMPP TNI) di kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul Bogor. Ban Ki Moon di antaranya akan melakukan pembahasan menyangkut hubungan Indonesia dan PBB, termasuk upaya peningkatan jumlah pasukan Indonesia dalam misi pemelihara perdamaian PBB.

"Sekjen PBB didampingi Istrinya Ban Soon Taek dan sejumlah delegasi PBB, hari ini menyempatkan mengunjungi Fasdiklat PMPP TNI, dalam sela-sela kunjungannya di Indonesia selama tiga hari mulai 19-21 Maret 2012," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin, di Jakarta, Selasa (20/3).

Menurut Hartind, Fasdiklat PMPP TNI ini merupakan Fasdiklat terbesar di Asia Tenggara yang dibangun sebagai pusat pendidikan bagi prajurit TNI yang akan bertugas sebagai pasukan Perdamaian PBB.

Kunjungan Sekjen PBB beserta rombongan ini diharapkan dapat memberikan informasi langsung terkait perkembangan terkini dari UN Peacekeeping Operation sekaligus memberi kesempatan pada Sekjen PBB untuk melihat secara langsung kesiapan pemerintah Indonesia dalam mendorong peningkatan kualitas peacekeepers Indonesia.

"Sekjen PBB akan memberikan ceramahnya tentang United Nations Peace Keeping," ujar Hartind.

Saat ini, hampir 2.000 anggota pasukan Indonesia tersebar di enam misi penjaga perdamaian PBB, yaitu 1.455 personel bertugas di UNIFIL di Lebanon, 192 orang di MONUSCO Republik Demokratik Kongo, 170 di MINUSTAH Haiti, 146 di UNAMID Darfur, delapam personel di UNMIS Sudan Selatan dan satu personil di UNMIL Liberia.

Dalam kunjungan ini, Sekjen PBB diterima Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang didampingi Menhan Purnomo Yusgiantoro dan beberapa menteri terkait di Holding Auditorium PMPP TNI.

Sumber : JURNAS.COM

1 comment:

Anonymous said...

selain pasukan organik yg akan bertempur, alangkah baiknya lebih difokuskan tim inteligen yg disebar, selain melatih para inteligen menjadi lebih baik lagi dan juga bisa menambah wawasan bagi inteligen itu sendiri, karena sy melihat BAIS sudah tdk seperti dulu lagi yg benar2 mampu menjalankan kestabilan keamanan di NKRI ini ... contoh nyata sekarang banyak kekacauan dimana2, orang berdemo seenaknya, asing semakin menggurita di bumi ini seperti di papua, lalu ditambah lagi LSM2 gadungan yg hanya membuat keamanan semakin tdk kondusip lagi, kami sebagai rakyat NKRI menginginkan kenyamanan dlm bergaul, bekerja, dll.