Pesawat Patroli TNI AL Halau Pesawat Malaysia di Ambalat
Puspenerbal saat ini tengah menunggu kedatangan 5 pesawat jenis CN 235-220 untuk memperkuat unsur patroli maritim (Foto: ALERT 5)
SURABAYA - Pesawat patroli TNI-AL mengusir satu pesawat Tentara Diraja Malaysia yang melanggar wilayah Indonesia dengan terbang di atas Karang Unarang, Perairan Ambalat, Kalimantan Timur.
Direktur Perencanaan Dan Pengembangan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal), Kolonel Laut (P) Imam Musani, ketika dihubungi ANTARA di Surabaya Selasa (20/3) mengatakan, pesawat Malaysia yang melakukan pelanggaran itu berjenis CN-235 dengan nomor lambung M44-05.
"Peristiwa pengusiran terjadi sekitar pukul 10.32 WITA. Saat itu pesawat patroli TNI-AL jenis Casa NC-212-200 melihat pesawat Malaysia melintas masuk wilayah RI di atas Karang Unarang," katanya.
Pesawat Casa TNI-AL yang dipiloti Mayor Laut (P) Imam Safii dan sedang melakukan Operasi Tameng Hiu di wilayah Tarakan, Perairan Ambalat dan sekitarnya, langsung bergerak membayang-bayangi pesawat milik Malaysia dan selanjutnya melakukan pengusiran.
Kolonel Imam Musani menambahkan, peristiwa pelanggaran batas wilayah yang dilakukan pihak Tentara Diraja Malaysia tersebut, bukan terjadi kali ini saja.
Selain melanggar batas wilayah udara, kapal perang milik Tentara Diraja Malaysia juga beberapa kali memasuki wilayah perairan RI dan diusir kapal perang Indonesia yang sedang patroli.
"Ke depan, kami akan lebih mengintensifkan kegiatan operasi dengan menambah frekuensi kegiatan patroli udara," ujar Musani.
Menurut ia, Puspenerbal saat ini tengah menunggu kedatangan lima unit pesawat baru jenis CN-235-220 yang dipesan TNI-AL dari PT Dirgantara Indonesia untuk memperkuat armada udara yang ada saat ini.
Beberapa waktu sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno menegaskan bahwa masalah pengamanan di wilayah pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga tetap menjadi prioritas dari TNI-AL.
Sumber : ANTARANEWS.COM
11 comments:
Malaysia selalu mengganggu Indonesia, baik di Udara, Laut, & Darat. Sampai kapan kita harus sabar??
saatnya TNI tegas,klau perlu dihajar saja paki rudal sukhoi baik kapal laut/pesawat udaranya yg melanggar biar nyahook malengsia...dasar negara pengecut,katanya serumpun tapi main srobot!!!!
Horeee. ...sby..sekeluarga senang numpuk harta, sukhoi di makup,ancaman yata di depan hidung sby, alutsista latih )di no 1satukan..
coba sekali2 kita melanggar mereka
tembak aja tu pesawat malingsialan
Stand by-kan tucano di lanud tarakan biar ada penggentarnya, kalau di stand bykan di lanud malang fungsi tucano untuk apa? pajangan doank please berfikir untuk bangsa bukan untuk 1 lanud saja.
Politik di indonesia yg membuat suasana menjadi kurang baik buat TNI, karena LSM dan DPR RI khususnya oposisi selalu memberikan argumen yg kadang bikin suasana menjadi lebih runyam, disatu sisi TNI harus mempunyai armada tempur yg baik secara kualitas dan banyak secara kuantitas akan tetapi LSM yg entah ditunggangi oleh siapa malah selalu mengganggu kepentingan umum khususnya pembelian alutsista, sekarang lebih baik jgn dulu banyak ini itu yg penting satu tujuan yaitu kepentingan harga diri bangsa yg terkoyak, darimana asal alutsista yg dibeli yg penting bisa nongkrong tuh alutsista di NKRI yg paling canggih dan dan paling banyak
Perang!!!!!!!!
Tembak aja, urusan belakangan.......putuskan rantai komando.........kalo ga diputus ga bakalan ditembak sebab utk pencet rudal harus persetujuan RI satu.
Sebenarnya malaysia berbuat arogan, indonesia musti liat kebalang permasalahannya, siapa di belakang malaysia tersebut.?sudah rahasia umum negara besar yg aku diami sekarang ini dalam pusisi terjepit negara indusri baru bermunculan,sby seorang mantan jendral tentu mengusai ahli strategi.tentu negara kecil seperti malaysia, sigapore mulai gak terrurus ancaman yata buat adi kuasa dalam 10 tahn lagi. Bangsa indonesia musti sabar "fakta yata adi kuasa baru..!
hrs teruss modernisasinya,,,, jangan sampai kalah ma malaisia,,,,,,''ganyang malaisia ingris kita lingis''
Post a Comment