Kemhan Ajukan Pembelian Empat UAV Teknologi Israel Dari Filipina
UAV Hermes (Foto: Elbit System)
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) berencana bakal membeli empat pesawat tanpa awak (UAV) dari Filipina.
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (26/3), UAV yang akan dibeli dari Filipina itu menggunakan teknologi dari Israel.
Sejauh ini, rencana pembeliannya masih menunggu persetujuan DPR.
"Yang paling spesifik dalam masalah ini adalah dana pembelian sebesar 16 juta dolar AS. Bila disetujui DPR, kontraknya efektif sudah mulai berjalan. Pesawat diterima dalam waktu 18 bulan setelahnya," kata Sjafrie.
Ia menjelaskan, pesawat tanpa awak ini mampu terbang dengan radius 200-400 kilometer. UAV ini juga dapat dioperasikan selama 20 jam.
Ia menambahkan, produk Filiphina ini dibuat oleh Kital Philippine Corporation (KPC). Mereka mengkombinasikan mesin dari Italia, infrastruktur dari Filipina dan teknologi dari Israel.
"Kami membeli teknologi. Ini yang perlu bapak-bapak ketahui. Kita tidak membeli ke Israel tetapi membeli teknologi sebagai bagian yang terintegrasi ke dalam sistem yang ada di pesawat tersebut. Kami berhubungan dengan perusahaan asal Filipina, bukan dengan Israel," jelasnya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR dari Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta rencana pembelian pesawat tanpa awak tersebut dibatalkan sebab Indonesia sudah bisa mempunyai produk serupa bahkan dibeli negara tetangga seperti Malaysia.
Ketika menjawab Muzani, Sjafrie menerangkan produk Indonesia belum memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Misalnya soal radius terbang yang 200 kilometer, tidak bisa digunakan secara otomatis serta soal kamera. Ia meminta agar DPR menyetujui pembelian empat pesawat tanpa awak itu.
Sumber : ANTARANEWS.COM
No comments:
Post a Comment