Wednesday, February 15, 2012

Indonesia Tandatangani Kontrak Pembelian Sembilan C-295


C-295 buatan Airbus Military (Foto: EADS-Cassa)

SINGAPURA - Pemerintah Indonesia menandatangani kontrak pembelian sembilan unit pesawat angkut militer C-295 dari Airbus Military. Penandatanganan kontrak dilakukan Direktur PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, dan President & CEO Airbus Military, Domingo Urena Raso, di ajang pameran Singapore Air Show 2012. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan sejumlah anggota Komisi I DPR RI juga hadir dalam acara tersebut.

Kontrak senilai US$ 325 juta ini mencakup juga penyediaan suku cadang dan pelatihan dengan skema pembayaran menggunakan Kredit Ekspor.Nantinya pesawat C-295 akan dioperasikan oleh TNI AU untuk kepentingan militer, logistik, kemanusiaan dan misi evakuasi medis.

"Pengiriman pertama diperkirakan mulai tahun 2012, sampai pada semester kedua tahun 2014," ujar Purnomo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/2). Menurut Purnomo, pesawat C-295 memiliki kemampuan yang ideal untuk kebutuhan angkut militer di Indonesia, serta kepentingan kemanusiaan dan transfer technologi untuk industri dirgantara nasional.

"Dalam hal pembiayaan juga sangat efisien. Ada partisipasi penuh dari industri penerbangan dalam negeri dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berkemampuan tinggi sekaligus transfer teknologi," ungkapnya.

Sementara itu, Dirut PT DI, menjelaskan bahwa kerjasama produksi yang bakal dilakukan akan menumbuhkan bisnis industri penerbangan Indonesia sebagai penyedia utama di peta industri penerbangan global dan memberi kesempatan kepada Industri penerbangan Indonesia untuk mengembangkan kemampuan tenaga kerja.

Sedangkan Domingo Urena Raso, mengaku bangga karena Kementerian Pertahanan RI telah memilih C-295 sebagai salah satu armadanya. Ia juga berharap kerja sama dengan PT DI ini terus berlanjut.

Sumber : VIVANEWS.COM

2 comments:

Anonymous said...

aku sedih.... pdhal lebih 10 tahun yang lalu.... kita punya N-250 murni buatan sendiri.... Indonesia belum merdeka hingga kini.

Anonymous said...

setuju Bro.... Indonesia lebih senang beli ke Negara lain.... (dengan dibungkus misi ToT terus) kasian prototype N-250 yg lebih canggih dari c-295 hingga sekarang jadi benda pajangan di hanggar PT. DI,.. menunggu "Pembuat Komitmen" yang pro Buatan Dalam Negeri (Jujur/Berani/Nasionalis)... entah sampai kapan... keburu kuno