Wednesday, January 25, 2012

MBT Leopard Bukan Pilihan Mutlak


Dari kiri Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, KASAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, dan KASAL Laksamana TNI Soeparno menyimak pertanyaan anggota Komisi I DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1). (Foto: ANTARA/Andika Wahyu)

JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan pembelian Main Battle Tank (MBT) Leopard 2A6 milik militer Belanda bukan pilihan mutlak dalam rencana pembelian tank.

“Pengadaannya sedang dibahas, dan Leopard hanya satu opsi untuk pengadaan MBT-nya. Keputusannya belum final dan kami masih mengkaji mana yang lebih tepat,” kata Agus, di sela-sela Raker dengan Komisi I di Gedung DPR, Selasa (24/1).

Pengadaan MBT ini merupakan salah satu program dalam memodernisasi alutsista demi mencapai Minimum Essential Forces (MEF). Panglima juga meminta persoalan ini tidak dijadikan isu yang mencolok sehingga seolah-olah terdapat masalah antara pemerintah dengan DPR. Menurutnya, selain MBT Leopard ada juga tawaran MBT dari negara lain.

DPR Setuju MBT & Menolak Leopard Belanda

Meskipun menolak pengadaan tank Leopard 2A6, DPR menyetujui pengadaan MBT oleh TNI AD. DPR dan Kementerian Pertahanan serta TNI akan memperdalam kajian terhadap kebutuhan MBT ini.

"Untuk pengadaan MBT-nya kami setuju. Tapi untuk detailnya perlu pembahasan. Kami senang ada dialog, karena mereka sebelumnya tidak terbuka dan kesannya sudah pasti akan membeli Leopard,” kata wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin usai raker.

Dalam raker tersebut terungkap kebutuhan TNI adalah pada MBT, bukan semata pada Leopard-nya. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyebutkan, MBT yang dibeli tidak harus Leopard asal memenuhi spesifikasi kebutuhan TNI sebagai pengguna.

Jerman Tawarkan Leopard-nya Ke Indonesia


Tahu Indonesia sedang mencari MBT, Jerman menawarkan langsung tank Leopard buatannya ke Indonesia. Perwakilan negara dan produsen Krauss-Maffei Wegmann (KMW) direncanakan akan datang ke Indonesia untuk melakukan pembicaraan terkait rencana jual-beli ini.

“Kamis, 26 Januari nanti tim dari Jerman akan datang ke Indonesia. Jadi kami bisa membandingkan apakah lebih baik membeli dari Jerman atau Belanda,” kata KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo.


Tank Leopard 2A7, salah satu produk MBT Terbaru yang akan ditawarkan KMW Jerman kepada Indonesia. (Foto: armyrecognition.com)

Menurut KSAD, persoalan ketidaksetujuan parlemen Belanda terhadap penjualan Leopard pada Indonesia sudah disampaikan pada pemerintah Belanda. Dalam pertemuan dengan Belanda, 21 Desember 2011 lalu, KSAD telah mempertanyakan keseriusan Belanda dalam menjual Leopard-nya.

“Mereka tanya, kami jadi mau beli atau tidak. Sebelum saya jawab saya tanya, Belanda jadi jual atau tidak,” katanya.

Pengadaan MBT ini, kata Pramono, untuk menyamakan teknologi alutsista dengan negara-negara lain. Di wilayah Asia Tenggara, mayoritas negara telah memilikinya, bahkan di seluruh dunia. Selain Indonesia, negara tetangga yang belum memiliki MBT adalah Timor Leste dan Papua Nugini.

Saat ini ada beberapa varian tank Leopard. Varian yang diklaim terbaik adalah Leopard 2A6. Varian bermesin diesel ini pengembangan dari Lopard 2A5.

Sumber : JURNAS.COM

2 comments:

Pecinta Sang Kekasih said...

Bener banget tuh DPR....... perlu MBT kenapa harus beli bekas sama londo lagi yg sombong...... Beli aje langsung ke Produsennye (Jerman) ntar lebih gampang buat beli spare parts dan hal-hal lainnya.

Rommel said...

Tambahkan T-90 ke daftar pembelian!!!
40-50 ton, 125 mm gun.