Saturday, April 16, 2011

Pekan Depan TNI-AL Uji Tembak Beberapa Rudalnya di Samudra Hindia

JAKARTA - TNI akan melakukan uji coba sejumlah senjata strategisnya pekan depan, demikian diungkapkan juru bicara TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (16/4).

Dia mengatakan, uji coba bakal dilakukan di Samudra Hindia atau sebelah barat Selat Sunda dengan melibatkan sejumlah unsur tempur lainnya.

Beberapa senjata strategis yang akan diuji coba adalah rudal anti kapal permukaan P-800 Yakhont dan Exocet MM-40, rudal anti pesawat Mistral dan Sea Cat, Torpedo SUT serta anti-sub mortar RBU 6000.

"Masing-masing akan ditembakkan dari sebuah KRI menuju satu target sasaran berupa kapal di tengah laut," katanya, menambahkan.

Iskandar menambahkan, rudal Yakhont yang bakal ditembakkan KRI Oswald Siahaan-354, merupakan salah satu dari empat rudal yang dibeli dari anggaran TNI.


Korvet kelas Sigma, KRI Hassanuddin-366

Sedangkan, Exocet MM-40 dan Mistral akan ditembakkan dari KRI Hassanuddin-366, sementara torpedo SUT ditembakkan dari KRI Cakra-402, rudal `Sea Cat` ditembakkan dari KRI Karel Satsuit Tubun-358, dan RBU 6000 ditembakkan dari Korvet Parchim KRI Cut Nyak Dien-375, paparnya.

Uji coba akan disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI dan beberapa anggota Komisi I DPR. "Namun, kehadirannya masih harus dikonfirmasi kembali," katanya.

Iskandar mengatakan, uji coba sejumlah senjata itu bertujuan memastikan persenjataan itu berfungsi baik.

"Tak hanya itu, uji coba itu juga merupakan pertanggungjawaban TNI kepada publik. Ini kan dibeli dengan anggaran negara, maka kita tunjukkan inilah senjata yang kita memiliki untuk memperkuat sistem pertahanan kita," katanya.

Sumber : ANTARA

2 comments:

lili setiawan said...

Sudah selayaknya NKRI memiliki angkatan perang yg kuat khususnya angkatan lautnya dengan persenjataan dan peralatan tempur canggih yang di milikinya menjadi garda paling terdepan dalam menjaga seluruh kekayaan bahari yang terkandung di dalam perairan indonesia.

Di tunggu kunjungan baliknya teman...jangan lupa komentarnya...terimakasih

bas_2008 said...

Kolonialist berhasil meyakinkan kita bahwa kita adalah negara agraris. Pada hal 70% wilayah kita adalah lautan. Mindset dan fakta berbeda.
Bangun terus Angkatan laut kita.

Justru di laut kita jaya !