TNI & SAF Tingkatkan Kerja Sama Intelijen
KRI Yos Sudarso-353 berpatroli di Selat Malaka
JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia dan angkatan bersenjata Singapura (Singapore Army Force/SAF) akan memantapkan kerja sama militer kedua pihak, termasuk bidang intelijen untuk keamanan laut di kedua wilayah.
Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya TNI Edy Harjoko dalam pertemuan tahunan staf TNI dan SAF (TNI-SAF Annual Staff Meeting) 2011, di Jakarta, Selasa (22/2) mengatakan, Indonesia-Singapore Joint Coordinated Committee (ISJCC), telah berhasil mengatasi perompakan di sekitar Selat Philips dan Selat Singapura.
Ia mengemukakan, keberhasilan yang telah dicapai merupakan tantangan bagi TNI-SAF untuk tetap berusaha menjamin "Zero Incident" di perairan Selat Philips dan Selat Singapura.
"Oleh karena itu, peran dari komunitas intelijen perlu ditingkatkan untuk menangkal secara dini kejadian tersebut," kata Edy.
Ia menginstrusikan kepada Guskamlabar/Maritime Security Task Force (MSTF), Polri/Police Coast Guard (PCG) untuk senantiasa bekerja keras meningkatkan keamanan termasuk Penajaman Data Intelijen untuk mendukung operasi.
Selain memperkuat kerja sama intelijen, kegiatan Bhakti Sosial oleh militer kedua negara yang telah dilaksanakan bertahun-tahun, juga memberikan kontribusi atas keberhasilan patroli terkoordinasi kedua pihak untuk keamanan laut.
"Semua kegiatan ilegal di laut pada dasarnya direncanakan di darat. Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya untuk menangkal kejahatan-kejahatan di laut dengan cara melaksanakan `Indonesia-Singapore Bhakti Sosial` sekaligus mensejahterakan masyarakat setempat," kata Edy.
Pertemuan tahunan staf TNI dan SAF (TNI-SAF Annual Staff Meeting) 2011 bertujuan mengevaluasi sejumlah kerja sama kedua pihak yang telah terjalin baik, seperti Indonesia-Singapore Intelligence Exchange (Isintelex), Indonesia-Singapore Joint Coordinated Committee (ISJCC), Indonesia-Singapore Joint Training Committee (ISJTC) dan Indonesia-Singapore Joint Logistics Committee (ISJLC) selama periode Februari 2010 Februari 2011.
Sumber : ANTARA
No comments:
Post a Comment