PTDI & EADS Kerjasama Pembuatan Pesawat Casa C295
Casa C-295M milik AU Spanyol
JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) kembali bekerjasama dengan pabrikan pesawat asal Eropa, European Aeronautic Defence and Space Company (EADS)-CASA untuk membuat pesawat militer C295.
Direktur Utama PTDI Budi Santoso mengatakan saat ini pihaknya telah siap membuat pesawat C295, dan untuk tahap pertama perseroan membidik proyek pengadaan pesawat di lingkungan TNI.
“Seperti diketahui, TNI ada proyek penggantian pesawat Fokker 27, dan kami membidik proyek tersebut dengan menawarkan pesawat C295. Pembuatan akan dilaksanakan bila kontrak telah diperoleh,” ujarnya, Rabu (23/2).
Menurut Budi Santoso, komponen lokal dalam pesawat C295 lebih dari 40%, sehingga perseroan berpotensi ditunjuk langsung oleh pemerintah. Permodalan akan disediakan oleh EADS, dan PTDI akan mengerjakan pembuatan pesawatnya.
“Untuk profit sharing dengan EADS, kami masih membahasnya. Kerja sama ini kami jalin dengan EADS setelah sebelumnya kedua institusi mengalami kerenggangan hubungan ketika pemerintah Indonesia saat itu tidak melibatkan Cassa dalam proyek N250,” lanjut Budi Santoso.
C295 merupakan pesawat angkut militer yang mampu menjalankan berbagai fungsi, terutama untuk keperluan patroli maritim. Di lingkungan NATO, pesawat ini dilengkapi dengan sistem misil terbaru antikapal selam dan kapal permukaan.
Pesawat ini juga bisa berfungsi sebagai pesawat angkut ringan, yang mampu mengangkut personil militer hingga 70 orang. Sejauh ini pesawat C295 telah dipakai di berbagai negara. NATO menggunakan pesawat ini untuk operasi militer di Irak dan Afganistan.
Budi Santoso mengatakan EADS juga merelokasi pabrik perakitan pesawat Casa 212-400 yang sebelumnya berada di Spanyol. Hal ini lantaran biaya produksi di Eropa jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan di Indonesia.
“Seluruh jig pembuatan pesawat itu kini sudah berada di Bandung. Selain Indonesia di Asia, Casa 212 juga dipakai Thailand dan Vietnam,” katanya.
Sumber : BISNIS.COM
No comments:
Post a Comment