Friday, December 24, 2010

AS Komit Bantu Pemeliharaan Hercules TNI AU

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat menegaskan komitmennya untuk membantu pemeliharaan pesawat-pesawat angkut berat C-130 milik Hercules TNI Angkatan Udara.

Atase Udara (Atud) Amerika Serikat Colonel Kevin A Booth mengatakan hal itu saat mengunjungi Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat di Jakarta, Kamis (23/12).

Juru bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, usai pertemuan itu mengatakan, sekarang satu unit pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara menjalani pemeliharaan berat dalam Programmed Depot Maintanance (PDM) di hangar perusahaan ARINC di Oklahoma, AS.

"Semula direncanakan lebih dari satu, namun kita baru kirim satu. Tetapi mereka tetap komitmen untuk membantu pemeliharaan sejumlah pesawat Hercules TNI Angkatan Udara," kata Bambang.

Satu pesawat yang menjalani pemeliharaan berat di ARINC untuk kali pertama itu, bernomor register A-1323.


Dubes AS untuk Indonesia, Cameron R Hume dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Sukirno berjabat tangan dengan awak pesawat Hercules A-1323 saat acara pelepasan perawatan pesawat tersebut di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Juli 2010. Pesawat Hercules A-1323 kini tengah menjalani retrofit di hangar perusahaan ARINC di Oklahoma, AS.

"Program pemeliharaan PDM tersebut merupakan pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat C-130 Hercules yang mengacu pada technical order yang dikeluarkan AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang telah disepakati angkatan udara RI dan AS," katanya, menambahkan.

Bambang menegaskan, program pemeliharaan yang dibiayai dengan hibah AS itu bertujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 Hercules TNI Angkatan Udara.

"Pengerjaan pemeliharaan itu akan dilangsungkan selama enam bulan, melibatkan sepuluh orang teknisi TNI Angkatan Udara dalam rangka alih teknologi," ungkapnya.

Tentang penyelesaian pemeliharaan satu unit Hercules itu, Bambang mengatakan, "dari rencana enam bulan, kemungkinan mundur hingga lebih dari enam bulan karena ternyata banyak yang harus diperbaiki dan diganti.".

Perbaikan menyeluruh satu unit Hercules itu diperkirakan menelan biaya senilai 6,5 juta dolar AS.

Sumber : ANTARA

No comments: