Monday, November 15, 2010

Kemenhan Pesan 22 Unit K-21 untuk TNI-AD

JAKARTA - Doosan DST, perusahaan pembuat ranpur asal Korea Selatan, telah memenangkan kontrak pengadaan Infanteri Fighting Vehicle (IFV) K-21 dari Kementrian Pertahanan Indonesia (Kemenhan). K-21 rencananya akan memperkuat unsur tempur TNI-AD.

Kontrak senilai US$ 70 juta digunakan untuk pengadaan 22 unit IFV yang pembayarannya dilakukan tiga tahun ke depan. Kesepakatan itu dicapai sekitar satu minggu lalu setelah perundingan antara Kemenhan dan Daewoo International, perusahaan dagang Doosan DST yang menangani penjualan peralatan militer yang berbasis di Seoul.

Kontrak perjanjian pembelian ini diperoleh melalui kredit ekspor Bank Korea, dimana negara ini telah memproduksi hampir 500 unit K-21. Berdasarkan perjanjian tersebut, sebuah perusahaan Eropa akan bekerjasama dengan Doosan DST untuk memasok turet kanon pada-K 21 seperti yang diinginkan TNI-AD.

Meskipun tidak diungkapkan secara jelas mengenai identitas perusahaan Eropa tersebut, Jane menduga Finmeccanica anak perusahaan dari OTO Melara pernah bertemu Doosan Infracore pada bulan Juni 2008. Dalam siaran persnya OTO Melara pernah mengatakan akan mengkonsentrasikan bisnisnya ke negara-negara di Timur Tengah dan Asia Pasifik.

Kesepakatan ini menegaskan posisi Korea Selatan sebagai pemasok utama angkatan bersenjata Indonesia. Sebelumnya Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME) juga tengah me-retrofit kapal selam kelas Cakra 209/1300 dan kedua negara juga sepakat berkolaborasi dalam pengembangan pesawat tempur generasi 4.5, KFX.

Korea Selatan saat ini juga tengah menawarkan mensuply dua kapal selam kelas 209 buatannya (Changbogo Class) untuk TNI AL, sementara Korea Aerospace Industries (KAI) juga dinominasikan sebagai calon kuat pengadaan jet latih T-50 Golden Eagle. Selain itu, kedua negara telah membentuk sebuah program untuk mengembangkan sistem komunikasi militer yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia PT LEN dan Korea Selatan Lig Nex1.

Sumber : JANES.COM

1 comment:

Anonymous said...

22 unit hanya cukup untuk kira-kira 2 kompi kavalry, belum bisa melengkapi 1 batalyon. Jadi pasti penempatannya akan di mix dengan kendaraan lain, let's say AMX-13/90 sehingga jadi komposisi batalion kavaleri komposit.

Alternatif kedua, mungkin akan ada option pembelian batch ke-2 sehingga lengkap jadi 1 batalion Kavalry?