Wednesday, October 27, 2010

KSAD Korea Selatan Temui Panglima TNI



JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyambut kerja sama militer dengan Korea Selatan. Selain bidang pendidikan dan latihan, Indonesia dan Korea Selatan juga bekerja sama dalam bidang pembuatan kapal selam dan pesawat terbang. Hal ini disampaikan Agus saat menerima kunjungan kehormatan Kepala Staf Angkatan Darat Korea Selatan Jenderal Eui Don-hwang di Jakarta, Senin (25/10). Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal Lodewijk F Paulus juga menerima Eui Don-hwang.

Dikatakan bahwa hubungan yang sangat akrab antara Indonesia dan Republik Korea, terutama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan sebenarnya telah terjalin sejak empat puluh tahun yang lalu. Oleh karenanya, Panglima TNI menyambut baik adanya kerjasama militer antara Indonesia dan Republik Korea, khususnya dalam bidang pendidikan, latihan dan kerjasama industri pertahanan.

Sebagaimana diketahui bahwa kerjasama kedua Negara dalam bidang industri strategis pertahanan diwujudkan dalam bentuk kerjasama bidang alih teknologi Alutsista modern seperti pengadaan kapal dan pemeliharaan kapal selam serta pesawat terbang. Sedangkan dalam bidang pendidikan, diwujudkan dalam bentuk kunjungan Perwira dan di masa datang diharapkan dapat dilakukan pertukaran Kadet kedua angkatan bersenjata.


Tim dari Korea dan TNI AL saat studi pembuatan LPD di PAL

Dalam kesempatan tersebut, Kasad Republik Korea menyampaikan bahwa Republik Korea dalam membangun kerjasama dengan Negara lain adalah tidak hanya menjual produk jadi, melainkan kerjasama tersebut dibangun atas dasar kepentingan bersama dalam meningkatkan kemampuan alih teknologi industri pertahanan kedua Negara dan jaminan kepelatihan serta dukungan suku cadang dan logistik yang berkelanjutan.

Hal ini dapat dilihat dalam kerjasama industri pertahanan kedua Negara, seperti pengadaan kapal perang dan perbaikan kapal selam dari Korea serta pengadaan pesawat patroli maritim CN-235 dari Indonesia.

Sumber : KOMPAS/PUSPEN-TNI

No comments: