Thursday, August 05, 2010

Kapal Perang AL Singapura Merapat di Surabaya



SURABAYA - Dua kapal perang Angkatan Laut Singapura (Republic Singapore Navy) merapat di Dermaga Gapura Surya, Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (3/8).

Kepala Sub-Dinas Penerangan Umum Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Mayor Laut Kariono di Surabaya mengatakan, kedatangan dua kapal perang, yakni RSS Tenacious dan RSS Vigour itu, untuk diikutsertakan dalam latihan bersama yang digelar TNI-AL dan RSN.

Kedua kapal perang itu di bawah komando Wakil Kepala Staf RSN Kolonel SG Son. Begitu merapat dan bersandar di Dermaga Gapura Surya, para tamu dari RSN itu disambut Komandan Satgas Latihan Bersama "Ex-Eagle 21/10" Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto.

"Latihan bersama ini sudah digelar sebanyak 21 kali," kata Dadi yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Patroli Koarmatim.

Latihan tersebut digelar di tiga tempat, yakni di Singapura, Laut Jawa dan markas Koarmatim di Surabaya. Selain kedua kapal perang tersebut, RSN juga mengirimkan satu unit pesawat F50-MPA, sedangkan di TNI-AL mengerahkan KRI Hasanuddin-366, KRI Fatahilah-361 dan satu unit pesawat jenis Cassa.

"Pembukaan latihan ini berlangsung pada 28 Juli lalu dengan meninjau fasilitas pangkalan RSN di Changi Naval Base dan melaksanakan Eagle Cup I di tempat yang sama di Singapura," katanya.

Kemudian pada tahap manuver lapangan dilaksanakan di sekitar perairan Selat Singapura, Laut Jawa dan Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Untuk tahap akhir dilaksanakan pada 3-5 Agustus 2010 di Koarmatim Surabaya dengan rangkaian kegiatan, meliputi "Courtesy Call", "Community Services", "Eagle Cup II", pengkajian ulang dan penutupan.

Kariono menambahkan, selama ini Eagle 21/10" terbukti saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik dari segi teknis maupun taktis matra laut.

"Latihan ini juga memberikan dampak positif di masa yang akan datang guna membina dan meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Singapura," katanya.

Sasaran yang ingin dicapai dalam latihan itu, di antaranya, meningkatkan hubungan antarkedua negara, terutama armada laut dalam memantapkan keamanan regional.
Selain itu, latihan bersama tersebut diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan kerja sama taktis antarunsur angkatan laut kedua negara.

Materi latihan bersama itu, meliputi kemampuan mengaplikasikan dan mengembangkan doktrin, taktik, dan prosedur operasi Laut.

Kemampuan mengaplikasikan prosedur "Maritime Interdiction Operation" (MIO) terhadap kapal-kapal yang dicurigai dan kerja sama taktis dalam melaksanakan "Search and Rescue" (SAR) juga turut diaplikasikan dalam program latihan itu.

Sumber : ANTARA

No comments: