Tuesday, July 13, 2010

Pemprov Kaltim Beli Helikopter Bell-412 Untuk TNI AD


Helikopter NBell-412 milik TNI AD

BALIKPAPAN - Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin memberikan apresiasi kepada jajaran pemerintah daerah tingkat I Kalimatan Timur yang telah memberikan perhatian konkrit terkait dengan sarana dan prasarana pertahanan yang menjadi bagian dari kebutuhan postur pertahanan yang juga kontekstual dengan strategi pertahanan.

Apresiasi tersebut disampaikan Wamenhan kepada Gubernur Kaltim H. Awang Faroek Ishak beserta jajaran pimpinan daerah Kaltim dalam kunjungan kerjanya di kantor Walikota Balikpapan, Rabu (7/7). Kunjungan ini dilaksanakan disela-sela kunjungan Wamenhan meninjau Tim Pengendali Pengambialihan Aktivitas Bisnis TNI di Kodam VI Mulawarman.

Awang juga meminta klarifikasi tentang bagaimana mekanisme agar Pemprov Kaltim membeli helikopter Bell 412 untuk TNI AD di Kaltim. Selain itu dibicarakan juga niat Pemprov memberikan lahan untuk pangkalan TNI.

Atas nama Menhan, Wamenhan menyampaikan terimakasih kepada Gubernur dan jajaran pemerintah daerah Kaltim yang telah memberikan perhatian dan dukungan untuk moril dan opersional TNI yang menjadi tanggungjawab negara dan pemerintah yang sampai saat ini belum dapat diberikan secara maksimal.

Wamenhan menjelaskan, beberapa aspek yang dapat dilihat adalah bagaimana komponen utama atau TNI dapat bekerja tidak hanya untuk kepentingan menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa secara makro, tetapi konkritnya secara mikro dapat membangun suatu wilayah pertahanan yang mendukung kebijakan daerah dalam membangun ekonomi.

Lebih lanjut Wamenhan mengundang Gubernur dan jajaran pimpinan daerah Kaltim untuk dapat duduk bersama dalam rangka membicarakan hal-hal yang terkait dengan pembangunan wilayah perbatasan dari aspek pertahanan dan stabilitas secara makro.

Kemhan akan menfasilitasi pertemuan tersebut dengan mengundang beberapa stake holder para pemangku kebijakan yang berhubungan dengan kontekstual pembangunan wilayah perbatasan yang saat ini menjadi perhatian utama Kemhan.

Sumber : DMC

No comments: