Wamenhan Tinjau Pembuatan Munisi PT. Pindad di Malang
MALANG - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke Divisi Munisi PT. Pindad di Turen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (8/5). Dalam kunjungan tersebut Wamenhan meninjau secara langsung fasilitas fisik pembuatan munisi baik kaliber besar maupun kaliber kecil.
Turut mendampingi Wamenhan dalam kunjungan tersebut Dirjen Ranahan Kemhan Laksda TNI Gunadi, M.D.A. Usai peninjauan, Wamenhan menerima paparan dari Dirut PT. Pindad (Persero) Adik Avianto Soedarsono yang menjelaskan tentang kemampuan PT. Pindad dalam memenuhi kebutuhan TNI.
Wamenhan mengatakan, kunjungan kali ini adalah untuk melihat secara spesifik sejauh mana kesiapan dan kemampuan Divisi Munisi PT.Pindad dalam memenuhi kebutuhan TNI dan rencana dalam rangka menembus pasar regional. “Saya ingin tahu betul sejauh mana quality dan capability dari PT. Pindad di Turen ini untuk bisa kita lihat dihadapkan dengan kebutuhan dan tantangan” ungkap Wamenhan.
Menurut Wamenhan, kunjungan ini juga sekaligus untuk memastikan apakah policy making dalam rangka revitalisasi industri pertahanan berkualitas dan dapat implementatif. Selain itu, melalui kunjungan ini diharapkan akan mendorong PT. Pindad khususnya Divisi Munisi dalam mendukung target yang diinginkan pemerintah bahwa di tahun 2010 ini adalah sebagai line of departure dari industri pertahanan dalam negeri, baik yang Alutsista maupun non Alutsista.
Lebih lanjut Wamenhan mengatakan, dengan adanya perspektif dari negara-negara jiran khususnya Brunei Darussalam berkaitan dengan keperluan untuk mengadakan interaksi dalam kaitan kebutuhan munisi, hal itu hendaknya tidak dilihat dari seberapa besaran profitnya, tetapi yang terpenting adalah hal itu sebagai terobosan awal dalam rangka menembus pasar regional.
Seperti halnya yang dilakukan beberapa minggu yang lalu di Malaysia yaitu penandatanganan kerjasama antara PT. Pindad dari Indonesia dengan SME Ordnance Sdn. Bhd. dari Malaysia yang telah memberikan suatu makna kebangkitan industri pertahanan dalam negeri.
Sementara itu Dirut PT Pindad mengatakan, PT. Pindad akan terus konsen terhadap masalah kualitas yang menjadi tuntutan user dalam hal ini TNI. Untuk memastikan agar kualitas terus meningkat, PT Pindad telah membeli berbagai peralatan yang cukup mahal guna mendukung proses produksi. “Sejak pemerintah mencanangkan revitalisasi industri pertahanan, PT Pindad sudah membeli beberapa mesin dan peralatan penunjang lainnya untuk meningkatkan fasilitas, kapasitas dan kualitas” ungkap Dirut PT.Pindad.
Sumber : DMC
1 comment:
sbagai anak bangsa sya mnolak atas kerja sama indonesia-MALENGSIALANJENG dlam industri militer,,n sya mhon pemerintah,DPR,industri militer,,untk mmertimbangkan lgi kerjasma ini,,karn dri dlu smpai skarang MALENGSIALANJENG tdk pnah mnghargai,mlah mghina,mencuri,shingga kt tdak ada lgi harga diri dimata dunia khususnya ASEAN n umumnya DUNIA,,klopun trjdi krjasma,hnya dibdang riset jan smpe MALENGSIALANJENG ncuri ato mengaku buatanya..kita jga hasil2 krya ank bngsa,,klo bisa karya yg gagal di bawa kerja sma untuk MALENGSIALANJENG..biar kta tidak rugi,,ibaratnya (sruh mereka nanam padi dlu baru dimakan,,jan mau yg enk z..)tlong pejabat2 kita belajar dri perlakuan2 MALENGSILANJENG dahulu...jan smpe kita kebebablasan n mkin tepuruk krna slu dimanfaatkan negara2 yg tdk bertangung jwb n slu mengambil keuntungan dri negara kita saja,,smoga jaya trus industri n indonesia amin
Post a Comment