PAL Finalisasi Pembuatan kapal LPD 125
KRI Banjarmasin-592 (Foto: PAL)
SURABAYA - PT PAL Indonesia (Persero) menangani proses akhir pembuatan kapal perang ke-2 jenis landing platform dock (LPD) 125 meter senilai US$15,4 juta pesanan Kementerian Pertahanan untuk armada TNI-AL.
Sementara Kementerian Perindustrian mendorong pemberdayaan industri galangan lokal dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, terutama kapal perang, melalui dukungan dana dari perbankan dalam negeri.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menyatakan industri galangan merupakan sektor yang diprioritaskan pengembangannya guna memenuhi kebutuhan berbagai jenis kapal, termasuk kapal perang yang dibutuhkan TNI AL dan Polri.
Menurut dia, pengadaan alutsista tidak dapat menggantungkan terhadap luar negeri, industri galangan lokal perlu diberikan kesempatan mengembangkan kemampuannya seperti yang dilakukan di negara-negara lain semisal Jepang, Korea, China serta Eropa.
"Industri galangan kapal lokal harus diberdayakan, dan TNI bisa berperan mengembangkan sektor industri tersebut melalui dukungan pendanaan dari perbankan domestik," ujarnya saat peluncuran kapal LPD 125 meter di dok kapal perang PT PAL, Jumat (19/3) ini.
Kapal LPD 125 meter itu dijadwalkan rampung produksinya pada pertengahan tahun ini, dan merupakan kapal sejenis ke-2 yang pengerjaannya dilakukan PT PAL.
Tahun lalu PAL telah menyerahkan kapal LPD pertama yang dinamakan KRI Banjarmasin pesanan Kementerian Pertahanan untuk memperkuat armada TNI-AL.
Dirut PT PAL Indonesia Harsusanto menyebutkan harga kontrak pembuatan kapal LPD 125 meter itu US$15,4 juta per unit, yang sebagian besar komponennya masih diimpor.
"Kami bangga dapat berperan aktif dalam mendukung pengadaan alutsista TNI AL, dan diharapkan kontrak pembuatan kapal perang berlanjut lagi di masa mendatang," tuturnya.
Launching LPD 125m buatan PAL (Foto: PAL)
LPD 125 meter dirancang untuk mampu dipasangi senjata meriam kaliber 57 mm yang telah dilengkapi sistem kendali senjata (fire control system). Kapal perang tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi angkut amphibi, tank carrier, combat vehicle, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Kecepatan maksimum kapal mencapai 15 knot dan dapat mengangkut 5 helikopter.
Peluncuran Kapal ke-4
Kapal perang pendarat pasukan (landing platform dock/LPD) keempat pesanan Kemenhan, Jumat (19/3) diluncurkan dari dok PT.PAL. LPD ini merupakan hasil kerjasama alih teknologi antara PT PAL dan Daewoo International Corporation, Korea.
Menurut Dirut PT PAL, Harsusanto, Kapal tersebut dibangun sesuai standar Lloyd Register+100A1 dengan menggunakan konstruksi ganda (double bottom). Untuk memudahkan manuver, kapal itu dilengkapi "bow thruster" yang berfungsi sebagai pemecah gelombang.
"Kapal juga dilengkapi peralatan darurat rumah sakit sehingga bisa digunakan untuk memberikan pertolongan pertama," katanya menambahkan.
Sumber : BISNIS INDONESIA.COM
No comments:
Post a Comment