Wednesday, February 24, 2010

Polandia & Belanda Tawarkan Kerjasama Industri Pertahanan



JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Selasa (23/2) berturut-turut menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Polandia dan Duta Besar Belanda di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam kunjungan Dubes Polandia Tomasz Lukaszuk membicarakan mengenai Defence Cooperation Agreement/ DCA (perjanjian kerjasama pertahanan) antara RI-Polandia.

Dubes Polandia berharap DCA antara RI-Polandia dapat segera diratifikasi oleh Indonesia. Setelah diratifikasi maka pembicaraan kerjasama pertahanan kedua negara akan semakin terbuka, baik melalui kerjasama di bidang industri pertahanan, pertukaran perwira maupun kerjasama dalam bidang pendidikan.

Lebih lanjut Dubes Polandia menyampaikan, pemerintah Polandia berharap adanya peningkatan kerjasama di bidang industri pertahanan antara RI-Polandia. Dijelaskannya, saat ini pembicaraan kerja sama industri pertahanan antara kedua negara sudah dimulai antara industri pertahanan Polandia dengan PTDI. Selain itu pemerintah Polandia juga berharap kerja sama di bidang industri pertahanan lainnya dapat dilakukan.

Menanggapi Dubes Polandia, Menhan menjelaskan bahwa perkembangan DCA antara RI-Polandia saat ini masih menunggu proses ratifiikasi dari DPR RI, namun demikian diharapkan pada saat pelaksanaan Indo Defence 2010 nanti perjanjian kerjasama pertahanan kedua negara sudah diratifikasi.

Tawaran Belanda Membangun Korvet TNI AL

Sementera itu, saat kunjungan Dubes Belanda Nikolaos Van Dam menyinggung mengenai kerjasama pertahanan antara RI-Belanda khususnya peningkatan kerjasama di bidang industri pertahanan. Dubes Belanda menyampaikan, setelah Indonesia membeli kapal perang Korvet dari belanda beberapa waktu yang lalu, kerjasama di bidang industri pertahanan antara kedua negara diharapkan dapat terus dilanjutkan khususnya kemungkinan untuk kerjasama pembuatan bersama kapal korvet PKR (Patroli Kawal Rudal) dengan PT.PAL.


Korvet Sigma kelas KRI Diponegoro di galangan kapanl Shelde, Belanda

Menanggapi hal ini, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa kerjasama industri pertahanan bisa dimemungkinkan jika ada Transfer of Technology (alih teknologi). Dengan kerja sama ini kedepan Indonesia berharap dapat mencapai kemandirian industri pertahanan sesuai dengan program revitalisasi yang dicanangkan oleh Kemhan RI. Lebih lanjut Menhan berharap ada konsep konkrit mengenai kerjasama ini dari Belanda.

Sumber : DMC

No comments: