Monday, December 14, 2009

Pemerintah Beli Senjata Dalam Negeri


PTDI tengah mengembangkan CN-235 berkemampuan ASW.

JAKARTA - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan, Jumat (11/12), pemerintah berkomitmen berupaya memenuhi kebutuhan persenjataan, baik untuk Tentara Nasional Indonesia maupun Kepolisian Negara RI, dengan memesannya ke industri pertahanan dalam negeri.

Komitmen itu, menurut Purnomo, akan tetap dilakukan walau diakui pula pihak produsen dalam negeri tersebut memiliki banyak kekurangan dan mengalami banyak kendala, seperti terkait masalah harga, kualitas dan spesifikasi teknis produk, serta soal pelayanan purnajual.

Hal itu disampaikan Purnomo seusai memimpin penandatanganan kesepakatan bersama Program Revitalisasi Industri Pertahanan Dalam Negeri sekaligus pemesanan tiga unit pesawat jenis CN235-220 konfigurasi Patroli Maritim (MPA) buatan PT Dirgantara Indonesia untuk TNI Angkatan Laut.

Hadir Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksdya Agus Suhartono, Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Makbul Padmanagara, dan sejumlah direksi BUMN Industri Strategis (BUMNIS).

”Kita sadar betul terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki BUMNIS. Namun begitu, kami tetap berkomitmen (memesan) karena dari sanalah kemudian diharapkan kegiatan ekonomi bergerak, yang juga akan memberi nilai tambah bagi industri pertahanan dalam negeri,” ujar Purnomo.

Purnomo juga memaparkan model pembiayaan, yang diyakini dapat mendukung program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri tadi. Purnomo juga merekomendasikan bentuk pengadaan persenjataan melalui penunjukan langsung.

Terkait tiga unit pesawat CN235-220 MPA yang dipesan, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso menyebutkan, nilai kontrak pengadaan itu mencapai 80 juta dollar Amerika Serikat. Rencananya, penyerahan perdana pesawat sudah bisa dilakukan dalam 24 bulan pascapenandatanganan kontrak.

”Pesawat ini memiliki kemampuan menjalankan misi pengintaian, pengindraan, sekaligus penargetan. Pada masa mendatang kami akan mengembangkan teknologinya sehingga memiliki kemampuan antikapal selam. Idealnya TNI AL punya 16 unit,” ujar Budi.

Sumber : KOMPAS

No comments: